Selasa, 30 September 2014

21 MOST POWERFUL SALES STORIES & CARTOONS

Penulis : ANTONY DIO MARTIN & MAX SANDY

Buku yang akan saya ringkas ini adalah kumpulan 21 cerita inspiratif bagi dunia sales. Buku ini sendiri ditulis oleh Anthony Dio Martin dan Max Sandy. Mereka menulis buku ini karena kecewa dengan buku – buku mengenai sales yang isinya itu-itu saja. Berikut  21 inspiratif yang dibagikan oleh buku ini.

  1. Pengamat Yang Jeli
Di sebuah sirkus ada seorang pawang singa yang terkenal, Namun tabiat pawang ini begitu buruk. Kepada semua orang di lingkungan sirkus, terlebih kepada asistennya, ia bersikap kasar dan selalu menghina. Pada hari yang naas itu seperti biasanya sang pawang melakukan pertunjukkan singa, napun pada saat adegan pertunjukkan kepala ke dalam mulut singa dimulai,tiba-tiba si singa mengeluarkan suara yang kencang sambil mengatupkan mulutnya. Sang pawangpun mati seketika karena kepalanya remuk oleh gigi singa. Kepala polisi yang datangpun segera menyelidiki. Awalnya semua orang mengangkap kejadian ini hanyalan kesialan sang pawang. Tetapi, tanpa diduga polisi menyatakan bahwa kejadian ini bukanlah kecelakaan tetapi pembunuhannya. Hal ini dikarenakan polisi melihat rekaman video seorang penonton, sebelum singa mengatupkan mulutnya singa tersebut terlihat seolah tersenyum, setelah diselidiki oleh ahlinya ternyata singa itu bukan tersenyum  melainkan bersin. Kemudian didapatlah bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh asistennya dengan cara menyemprotkan rambut si pawang dengan cairan tertentu yang membuat singa tersebut bersin.

Inspiration from the story
Seorang sales hampir sama dengan seorang detektif, ia harus bisa mengobservasi dan juga bisa mendengarkan dengan seksama sebelum membuat keputusan. Seorang sales harus jeli dan cukup bisa menggali dari calon pembelinya, maka ia pasti mampu mengutarakan ‘Kebutuhan’ dan ‘alasan’ yang tepat mengapa si pembeli memerlukan jasa untuk produk dari mereka. Jadi, sejak bertatap muka dan berbicara dengna calon klien anda, jangna hanya pasang telinga anda tetapi juga pasanglah mata anda dan berusahalah untuk mengamati dengan tajam. Perhatikan sekeliling anda. Kalau para detektif melakukannya, kenapa tidak kita praktekkan? Bukankah kita juga seperti para detektif yang berusaha mengungkapkan lebih banyak informasi untuk mendukung terjadinya penjualan ?

2. Butuh Orang Yang Mengerti
Seorang atlet renang untuk para penyandang cacat mengadakan konferensi pers dan menceritakan kisah hidupnya. Sejak kecil atlet ini dibesarkan dipanti asuhan. Sebagai anak cacat ia tidak bermi[mpi akan ada seorang pasangan suami istri yang akan mengadopsinya. Belasan tahun menunggupun belum ada yang mengadopsinya. Sampai suatu hari mimpi tersebut jadi kenyataan, ada seorang suami istri yang ingin mengadopsinya. Kepala pantipun menjelaskan kalau keadaan saya tidak normal dan membutuhkan banyak biaya untuk merawat saya. Tetapi pasangan itupun berkeras hati untuk tetap mengadopsi saya. Laki-laki dari pasangan suami istri itu mengangkat celana panjangnya dan terlihat sepasang kaki palsu. Dengan menatap kepala panti lelaki itupun berkata, anak ini justru membutuhkan orang seperti saya yang mengerti betul keadaannya. Dan sejak itu anak itulan si anak cacat ini diadopsi, dibesarkan dan dilatih oleh keluarga ini. Bahkan, diluar dugaan anak ini bisa belatih dalam cabang olahraga yang bisa mengharumkan bangsanya yaitu renang.

Inspiration from the story
Kata kunci dalam kalimat ini adalah Anda membutuhkan saya yang mengerti betul keadaan Anda. Inilah dasar utama dari empathetic selling, dimana seorang pelanggan merasa benar-benar dipahami oleh penjualnya. Ada dua cara penting dalam memahami orang lain yaitu secara sadar dan secara tidak sadar. Secara sadar yaitu dengan mengetahui apa latar belakang mereka, apa yang dikerjakan, problem apa yang mereka hadapi dan apa yang menjadi keluhan mereka. Sedangkan untuk cara tidak sadar yaitu dengan melalui teknik psikologi.  Berikut cara memahami orang dari segi psikologis.
  • Plegmatis : orang yang cenderung tenang. Teknik penjualan yang tepat : komunikasikan penjualan dengan tulus, tidak memaksa dan posisikan diri sebagai seorang sahabat.
  • Choleric : orang yang cenderung berkuasa.Teknik penjualan yang tepat : komunikasikan bahasa penjualan to the point dan hargailan ego mereka.
  • Melancholic : orang yang cenderung kritis dan detail. Teknik penjualan yang tepat : komunikasikan bahasa penjualan dengan produk knowledge yang detail dan akurat.
  • Sanguin : Orang yang cenderung lebih ceria dan lebih gaul.Teknik penjualan yang tepat : komunikasikan bahasa penjualan yang hangat dan ekpresif.
  1. Apa yang kamu tawarkan, anakku ?
Berikut adalah percakapan seorang yang yang sedang mengajarkan anaknya memancing,
“Nak, perhatikan pancingan ini. Apa yang menurutmu paling penting dari pancingan ini?”
“Kayunya! Karena kayulah yang paling dibutuhkan untuk menarik ikan saat sudah tertangkap.”
“Betul tapi masih ada yang lain.”
“Tali Pancing”
“masih belum tepat”
“Kailnya”
“Mendekati, tapi belum tepat! Baiklah sekarang ayah beritahu….UMPAN-nya!”
“Kamu bisa punya pancing sebagus mungkin tapi kalau UMPAN-nya keliru, kamu tidak mungkin menangkap seekor ikanpun!”

Inspiration from the story
Umpan ini setara dengan apa yang kamu tawarkan (your offering). Pertannyaan yang terpenting disini adalah “Apa yang anda tawarkan kepada pelanggan anda atas uang yang telah mereka keluarkan ?”
Untuk memberikan umpan yang baik, tentu saja Anda betul-betul harus mengenal customer Anda. Pikirkanlah umpan yang memang menarik bagi hati mereka. Pikirkan sesuatu yang membuat merekarela mengeluarkan uang untuk menangkap umpan Anda. Catatan penting bagi anda disini, yang disebut umpan bukanlan program diskon besar-besaran ataupun program spesial bulan ini yang hanya berlaku untuk jangka waktu tertentu. Umpan haruslah sesuatu yang terus melekat di dalam produk maupun servis yang anda berikan. Sesuatu yang membuat orang merasa rugi jika tidak memberi produk dari anda, ataupun sesuatu yang membuat orang begitu berhasrat untuk mencari anda, saat mereka membutuhkannya. 

  1. Kisah Sang Maestro Bola
Edison Arantes do Nacimento memulai karirnya sebagai pemain bole professional dari bawah. Begitu banyak orang yang tertarik pada permainan bolanya pada awal debutnya di santos Futebol Clube. Suatu saat Pele bermain begitu memukau pada satu pertandingan. Namun pada pertandinagn itu tim mereka kalah. Akhirnya, Pele pun dipanggil ke dalam oleh pelatihnya.

“Saya sudah bermain baik!”
“Iya, tapi tim kita kalah!”
“Tapi setidaknya kita sudah memberikan yang terbaik untuk dinikmati penonton” kata Pele.
“ Iya tapi tim kita kalah!”
Pele tertunduk
Si Pelatih melanjutkan, “ Dalam permainan sepak bola, tidak peduli sebera hebatnya kamu menggiring bola, ujung-ujungnya adalah gol. Itulah yang menentukan. Ingat, itu lah yang terpenting!GOL!”

Inspiration from the story
Kondisi dalam cerita di atas mirip juga dalam penjualan. Anda bias saja membuat presentasi sales yang baik, mengutarakan sales pitch anda dengan bagus, tetapi kalau belum berbuah pada penjualan, maka tidak dapat dikatakan bahwa proses penjualan anda telah selesai.

  1. Tanaman Kudzu
Pada tahun 1876, Negara Jepang mempersembahkan sebuah taman bunga yang indah dalam perayaan 100 tahun kemerdekaan Amerika. Tanaman itu adalah tanaman Kudzu. Karena keindahannya, pemerintah meminta bibitnya untuk kemudian ditanam di Amerika. Ternyata tak disangka di Amerika tanaman ini tumbuh lebih subur daripada di Jepang. Namun dari tahun ke tahun tanaman ini tumbuh tak terkendali. Untuk membasminyapun sangat sulit . Hingga akhirnya di tahun 1972, kudzu justru dianggap sebagai tanaman penggangu yang harus dibasmi.

Inspiration From the story
Dalam cerita ini dapat disimpulkan bahwa kunci sukses penjualan yang kita terapkan di satu daerah tidak sama dengan daerah lainnya. Customer di setiap wilayah berbeda-beda. Jadi, perlakuannya tidak boleh disamaratakan. Karena itulah seorang salesman harus terbiasa pada proses adaptasi, dan tidak mengherankan jika para salesman sering diingatkan bahwa fleksibilitas adalah kunci keberhasilan yang penting.

  1. Rayuan Lorelei
Di Jerman ada sebuah legenda kuno tentang Lorelei yang terkenal. Konon, Lorelei adalan seorang gadis yang cantik. Ia jatuh cinta pada seorang pemuda yang kemudian menghianatinya. Ia terpukul, dan bunuh diri dengan cara terjun ke sungai Rhine. Dalam cerita itu diceritakan bahwa Lorelei menjelma menjadi seorang puteri duyung. Putri duyung ini seringkali bernyanyi di atas batu. Banyak pelaut yang berlayar mati karena terbuai dengan nyanyian Lorelei yang indah. Konon nyanyiannya dapat membius pada pelaut dalam lamunan.

Inspiration From The Story
Tugas seorang penjual tentu saja bukan membuai pembeli kita untuk “dirampok” uangnya. Tetapi, membuatnya terbuai untuk sungguh-sungguh yakin serta mau menggunakan produk serta servis kita yang berkualitas. Sehingga si pembeli itu membeli. Tugas seorang penjual hanya memicu. Salah satu pemicu yang sering diajarkan adalah Emosional Selling. Emosional selling adalah pembuat seorang pembeli “dirayu” dengan cara mebuatnya merasakan sesuatu yang menyenangkan, positif ataupun perasaan bersyukur karena telah membeli produk ataupun jasa anda. 

  1. Kejatuhan Suku indian
Konon, dahulu kala ada seorang pemabuk yang ditangkap oleh suku Indian. Tetapi, si pemabuk ini bersikap baik dan akhirnya bisa mengakrabkan diri dengan suku tersebut. Setelah sekian lama akhirnya si pemabuk ini melihat bahwa suku indian banyak memiliki kulit-kulit binatang yang menjadi incaran orang kulit putih. Maka si pemabuk pencari cara agar mendapatkan kulit binatang itu. Ia pun mengajarnya suku indian untuk meminum minuman keras. Sampai akhirnya suku Indian tergila-gila dengan minuman keras tersebut dan akhirnya merelaka kulit-kulit binatang untuk ditukar dengan minuman keras. Akhirnya si pemabuk inipun menjadi sukses dengan menjual kulit binatang tersebut.

Inspiration From The story;
Prinsip suksen yang dapat dipelajari dari cerita ini adalah :
Pertama, Menjual adalah sesuatu yang harus dikerjakan secara serius dan konsisten pada komitmen.
Kedua, Mulailah menciptakan kepercayaan dan hubungan baik.
Ketiga, Menjual kebutuhan akan terkait dengan produk anda.
Keempat, Mulailah menjual produk yang spesifik.
Kelima, Proses penjualan membutuhkan ketekunan dan kesabaran. 

  1. Kisah Bumblebee
Bumblebee adalah seekor serangga yang unik. Secara anatomi, bumblebee agak berbeda dengan lebah-lebah yang lain. Masalahnya terletak di bentuk dan ukuran tubuh dengan sayapnya yang tidak proposional. Oleh karena itu parah ahli mengungkapkan bahwa bumblebee dinyatakan tidak mampu terbang. Tetapi yang menarik dari bumblebee ini, karena melihat lebah yang lainnya merekapun terus berusaha sehingga akhirnya ikut terbang.

Inspiration From the Story
Kadang yang menhambat seorang salesman menjual dan mencapai target penjualan adalah batasan yang kita ciptakan sendiri. Seperti Bumblebee keyakinan akhirnya akan mengalahkan bakat. Kalaupun orang lain berkata “Anda tidak bisa”, “mustahil” dan “Tidak Mungkin”, maka jawaban terakhir sebenarnya ada di tangan anda. 

  1. Toko Permadani
Dikota New Delhi ada dua toko permadani yang menjual permadani yang sama. Pelayanan merekapun kurang lebih sama. Tetapi toko yang satu jauh lebih ramai dari toko yang lainnya. Ternyata perbedaan itu terletak pada slogan yang mereka ciptakan di toko mereka toko yang sepi menuliskan slogan. “Kami Menjual Permadani Terbaik di Kota ini”. Sedangkan toko yang lain menuliskan “Kami membantu Anda membeli permadani terbaik di kota ini”.

Inspiration from the story
Kesan yang ditangkap pada kata menjual adalah terkesan memaksa. Lain halnya kalau pembeli merasa bahwa diri mereka dibantu untuk membeli. Tekanan bagi mereka otomatis menjadi rendah. Dengan demikian, tatkala tidak merasa terbebani untuk membeli dan merasa bahwa keputusan membeli ada pada diri mereka, maka pembeli cenderung lebih menurunkan “tameng penolakan” yang selama ini mereka pasang dan cenderung lebih terbuka untuk mendengarkan. Dan inilah awal terjadinya sebuah transaksi penjualan.

  1. 1001 Malam Di Kamp Nazi
Dahulu kala ada seorang Raja yang nyaris membunuh istrinya karena berselingkuh di depan matanya. Kemarahan membuatnya kalap yang akhirnya membunuh setiap wanita yang tidur dengannya. Pada suatu saat ada puteri bernama Shahrazad yang justru mengajukan diri untuk tidur dengan raja. Di malam pertama mereka, Si puteri Shahrazad menceritakan kisah kisah yang tidak pernah selesai. Akhirnya kisah yang tidak selesai itu membuat raja tidak membunuhnya. Ternyata samappi bermalam-malam cerita tersebut tidak pernah selesai dan raja semakin penasaran dibuatnya.

Inspiration from the story
Dalam penjualanpun kita harus siap dengan kisah 1001 malam tentang produk-produk kita. Kita harus selalu kreatif dan inovatif dengan produk dan servis kita. Intinya jangan, jangan sampai kita hanya menjual yang itu-itu saja, dengan cara yang sama saja.

  1. Bersiaplah kalah
Dahulu kala di Jepang ada seorang samurai yang sangat terkenal. Karena kemampuan ini tersohor sampai ke telinga kaisar. Akhirnya ini diminta untuk mendampingi kaisar. Ia selalu menang melawan siapapun. Sampai akhirnya ia pensiun. Oleh kaisar ia diberikan suatu istana sebagai ungkapan terimakasih. Ia pun menulis buku agar dipelajari oleh samurai yang lainnya dalam bukunya ia menuliskan “Setiap kali pergi ke medan perang, saya sudah bersiap untuk mati”.

Inspiration from the story
Kisah diatas mengajarkan kepada kita bahwa jika ingin betul-betul menjadi sukses, kita pun harus bersiap-siapuntuk kalah. Menariknya, pada saat kita bersiap untuk kalah, maka diri kita menjadi lebih optimal untuk berjuang.

  1. Meniru tapi Keliru
Suatu hari seorang salesman mendengarkan cerita dari seorang salesman yang sudah sukses. Ia menceritakan ketika ia menawarkan alarm pada seorang wanita. Wanita itu sudah menolaknya dari awal. Salesman itupun mencari cara agar si wanita tertarik dengan produknya. Ia lalu menarik anak si wanita itu dan mengalungkan pisau di lehernya sambil berkata, “bayangkan bila hal ini terjadi pada anak anda?” wanita inipun lantas membeli alarm tersebut. Salesmen yang mendengar cerita inipun kemudian mempraktekkannya pada seorang calon pembeli yang menolak produknya, tetapi yang ia dapat adalah si wanita berteriak lalu menelpon polisi. Rupanya peniruan ini berakhir dengan keliruan yang fatal.

Inspiration from the story
Memang dalam dunia NLP (Neuro Linguistic Programming), untuk penjualan diajarkan mengenai teknik modelling (meniru). Dikatakan dalam teknik ini,kita perlu mencari orang yang sangat bagus, lalu tidu dan lakukan apa yang mereka lakukan. Maka andapun akan sama berhasilnya. Tetapi, ada satu pembelajar penting yang dilakukan yaitu Amati-Tiru-Modifikasi. Jadi, jangan sampai anda meniru tanpa intelegensi. 

  1. Hafez dan Hasyim
Hafez dan Hasyim adalah saudara kembar yang kemudian diberi kepercayaan untuk menjual produk yang sama. Tetapi berulangkali Hafez selalu menjual lebih banyak dari Hasyim. Ternyata yang membedakan keduanya adalah keyakinan. Hasyim selalu yakin ia dapat mendapakan 10 dinar setiap hari sedangkan Hafez berkeyakinan mendapatkan 50 dinar setiap hari.

Inspiration From The Story
Keyakinan adalah unsur penting dalam penjualan. Keyakinan inipun akan terpancar dan dirasakan oleh calon pembeli mereka. Itulah sebabnya, sekarang ini banyak perusahaan melakukan debriefing produk ataupun product knowledge yang bukan hanya menjelaskan manfaat dari produk itu tetapi juga menjelaskan “nilai” yang sesungguhnya diterima oleh si pelanggan.

  1. Pemburu dan Peri hutan
Ada pemburu yang terpisah dari rekan-rekannya. Ia terjatu ke dalam lubang besar. Sepanjang hari si pemburu menangis dan meminta tolong supaya ada yang menyelamatkannya. Kemudian muncullan seorang peri hutan yang berkata padanya “ Wahai pemburu, kalau kamu ingin menyelamatkan dirimu, di bawah tannah lubang ini ada batu-batu yang besar sekali dan harus kamu gali. Setelah kamu gali, kamu harus menyusunnya. Setiap hari minimal kamu harus bisa menyusun lima pulh batu. Kamu punya waktu tiga haari sebelum lubang ini dicek oleh suku primitif”. Setelah digali ternyata batunya besar sekali. Si pemburu inipun tidak melaksanakan anjuran peri hutan ia hanya berdiam dan berharap ada yang menyelamatkan. Benar saja hari ketiga ia ditangkap oleh suku primitif san dijadikan santapan.

Inspiration From The story
Kisah diatas sebenarnya menceritakan betapa sedikitnya orang-orang yang mau berkorban, bertindak dan melakukan sesuatu untuk mewujudkan impiannya. Banyak orang termasuk para salesman yang senang duduk diam dan tidak melakuakn apapun. Kalaupun melakukan sesuatu, mereka ingin yang gampang-gampang sambil berharap bahwa pencapaian sales mereka akan luar biasa. Tentu saja hal ini seperti mengharapkan keberuntungan yang jatuh dari langit.

  1. Satu Tambah Satu
Empat pelamat untuk posisi sales sedang diwawancarai.
Pelamar pertama :
“Satu tambah satu berapa?”
“Dua!”
“Mengapa?”
“Karena buku mengajarkan demikian!”
Pelamar Kedua :
“Satu tambah satu berapa?”
“Banyak”
“Mengapa”
“Misalnya satu istri dan satu suami hasilnya bisa banyak, pak!”
Pelamar Ketiga :
“Satu Tambah satu Berapa?”
“Terserah bapak maunya berapa!”
“Mengapa ?”
“Kita bisa nego hasilnya”
Pelamar Keempat :
“Satu tambah satu berapa?”
“Nah bapak maunya berapa. Saya akan usahakan menemukan caranya!”
Pelamar keempat inilah yang akhinnya diterima.

Inspiration From The Story
Kisah di atas menggambarkan mengenai empat profil calan salesman di lapangan.
Ciri Pertama : Sifarnya seperti “Text Book”. Ia mengikuti instruksi dan melaksanakan sesuai dengan yang ada. Ciri ini biasanya tidak memiliki improvisasi ketika di lapangan.
Ciri Kedua : Menggambarkan tipe saleman yang kreatif tetapi kadang ini menjadi masalah kalau salesman menjadi terlalu kreatif. Segala aturan dan SOP seringkali dilanggar sangking kreatifnya.
Ciri Ketiga : Menggambarkan ciri salesman yang ABS (Asal Bapak Senang). Memang ciri ini berpotensi baik untuk menyenangkan konsumen, tetapi juga menjadi sangat plin plan dan jadinya tidak punya prinsip yang jelas.
Ciri Keempat : Menunjukkan ciri salesman yang cenderung lebih gigih untuk mengejar dan mencapai target. Dengan mentalitasnya ia aka berusaha mencapai target yang telah ditentukan.

  1. Sekolah Ninja 1
Di Jepang pada abad ke-15 terdapat dua sekolah ninja yang terkemuka yaitu Koga dan Iga. Namun, sekolah Koga memiliki lulusan yang lebih berkualitas. Padahal Para pembina mereka dari perguruan yang sama. Akhirnya, sekolah Iga melakukan penyelidikan sebenarnya mengapa sekolah Koga lebih berhasil. Ternyata, keberhasilah mereka ada pada proses perekrutan. Dalam perekrutan calon ninja di Koga mempunyai semboyan, “Jika yang masuk adalah sampah, maka yang keluar adalah sampah juga!”

Inspiration from the story
Di dalam dunia sales perekrutan adalah kunci utama. Seorang sales pada awalnya selalu diiming-imingi dengan hadiah yang akn mereka dapatkan tanpa mengetahui dengan benar resiko pekerjaan yang akan mereka lalui. Jika seorang sales mengetahui resiko pekerjaan mereka maka dengan cepat mereka dapat menyadari apakan saleh adalah bidang yang tepat untuk ditekuni atau tidak.

  1. Sekolah Ninja 2
Setelah bertahun-tahun kualitas ninja semakin menurun. Akhirnya pimpinan sekolah Iga memutuskan untuk memanggil setiap muridnya, kemudian semua muridnya diberikan 5 pertanyaan yang sama :
1.       Apakah kamu merasa mampu untuk menjadi seorang ninja?
2.       Apakah yang bisa menghalangi keputusan kamu menjadi ninja?
3.       Apakah sumber dayanya memadai untuk menjadi ninja ?
4.       Apakah kamu benar-benar sudah dibekali dengan hal-hal yang mendukung pekerjaanmu?
5.       Pertanyaan kelima ditujukan kepada pimimpin kepada dirinya sendiri. Menurutmu, apakah calon yang satu ini akan berhasil?

Inspiration from the story
Jika seorang salea memiliki prestasi yang tidak bagus, janganlah menterminate bahwa mereka payah yang terbaik adalah melakukan counseling dan coaching buat mereka. 5 pertanyaan dalam cerita di atas sangatlah penting disampaikan kepada seorang sales mengenai profesinya. 

  1. Ari gendut
Dalam acara perkemahan, salah satu regu memiliki anggota bernama Ari yang tubuhnya gendut. Dalam acara tersebut setiap orang harus melewati jalan yang berbukit dan sulit seta menyusuri sungai kering yang berbatu. Ari merasa ragu-ragu akan kemampuannya. Tetapi, seorang kepala regu membisikkannya sesuatu di telinga Ari. Akhirnya Ari dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Setelah samapi Ia berterimakasih kepada kepala regunya atas apa yang telah Ia bisikkan tadi. Kepala regu itu membisikkan,” Setiap setengah jam sekali kamu duduk dan tepuklah dadamu, dan berkata dalam hati, sampai disini kamu sudah sangat bagus,Ari”.


Inspiration from the story
Luangkanlah waktu untuk memuji diri sendiri. Hal ini memang terlihat narsis tetapi dapat menjadi hal yang luar biasa. Motivasi dapat membuat sesorang bergerak, meskipun menghadapi tantangan sesulit apapun. Motivasi terbaik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri kita.

  1. 3 Pilar Kemenangan
Dalam menaklukkan musuhnya julius caesar selalu melakukan tahapan-tahapan yaitu memperbanyak informasi, menanyakan pendapat orang ahli dan yang ketiga melakukan tindakan. Denagn taktik seperti ini, banyak kemenangan yang berpihak padanya dengan semboya “Vini,Vidi,Vici”.
Inpiration From The Story
Dapat kita simpulkan bahwa ada 3 pilar dalam memenangkan suatu sales yaitu :
1.       Informasi
2.       Nasihat dan masukan
3.       Keputusan dan Tindakan

  1. Titik Terendah
Joe Richard adalah seorang salesman yang bangrut dan banyak terlilit hutang. Suatu hari istrinya berkata,”joe, kita tidak memiliki makanan lagi di rumah dan anak – anak meminta makanan”. Inilah titik terendah dalam hidupnya. Ia pu mengemis pekerjaan kepada seorang temannya. Ia bekerja dengan tekun dan bertekad setiap hari harus ada sesorang yang membeli produk darinya. Karena ketekunannya ia pun penjadi salesman yang sukses.

Inspiration from the story
Jika kita memantulkan bola tenis ke tanah maka kemana ia akan pergi?pasti ia akan memantuk ke atas. Begitu juga dengan manusia, keberhasilan banyak didapat setelah berada pada titik terendah. Terkadang segala potensi optimal justru ketika Ia berada di Titik terendah.

  1. Turun Gunung
Ada seorang petarung yang telah menyelesaikan pendidikannya di pusat bela diri no 1 di dunia, kuil Shaolin. Sampai di satu kota ia ditantang oleh orang dari perguruan lain. Ia dihina dan diajak berduel. Tapi Ia kalah. Ia kembali ke perguruannya dan melapor pada gurunya. Gurunya kemudian menasehati,” Bertarunglah dengan cara dan gayamu sendiri. Lupakanlah cara bertarung orang-orang hebat yang kau lihat”. Akhirnya ia kembi mengajak berduel orang yang menghinanya. Dan kali ini Ia menang.

Inspiration From The story
Inilah yang perlu ditekankan dimana seorang salesman akhirnya menemuakn gaya penjualannya sendiri. Style tersebut haruslah sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai hidup anda, nyaman bagia anda dan dapat memberikan hasil penjualan.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...