Bauran pemasaran
atau marketing mix,seperti apa yang
dikemukakan oleh Philip Kotler yakni: harga (price), promosi (promotion), distribusi(place), dan produk(product)
menjadi faktor dominan di dalam menuju pangsa pasar (target market). Maka pemasaran (markrting)
secara sederhana dapat di ilustrasikan sebagai wadah atau tempat memproses yang
mengaplikasikan atau meramu bumbu-bumbu dan bahan baku secara khas untuk
membuat produk atau jasa yang dapat menarik konsumen.
Adanya unsur keras
dalam bauran pemasaran cenderung bersifat kuantitatif, dan merupakan unsur yang
mahal jika dibandingkan dengan unsur lunak yang bersifat kualitatif (unsur
kreatifitas, unsur pikologis, unsur perasaan, dan unsur keterampilan).Dalam
himpitan persaingan bisnis yang semakin kompetitif, masing-masing organisasi/perusahaan saling berlomba dan
dituntut pandai melakukan kiat-kiat membidik pasar secara akurat agar
memperoleh bagian pasar. Peran strategi yang ketat ini tampak dirasakan oleh
industri fastfood.
Manusia yang telah terikat dalam suatu sistem organisasi tidak dapat melakukan suatu kegiatan dalam konteks sendiri-sendiri. Melainkan harus terintegrasi secara menyaluruh utuk mencapai tujuan. Karena tujuan organisasi dapat terwujud manakala masing-masing bagian bekerja sama dalam suasana yang hamonis, tanpa memaksakan kehendak masing-masing. Dalam dunia pemasaran, aspek gaya atau trik yang dapat meyakinkan pembeli sangat mutlak diperlukan. Salah satu trik tersebut adalah apa yang disebut dengan salesmanship atau seni menjual. Dalam seni menjual, sangat terkait dengan “skill”.
Manusia yang telah terikat dalam suatu sistem organisasi tidak dapat melakukan suatu kegiatan dalam konteks sendiri-sendiri. Melainkan harus terintegrasi secara menyaluruh utuk mencapai tujuan. Karena tujuan organisasi dapat terwujud manakala masing-masing bagian bekerja sama dalam suasana yang hamonis, tanpa memaksakan kehendak masing-masing. Dalam dunia pemasaran, aspek gaya atau trik yang dapat meyakinkan pembeli sangat mutlak diperlukan. Salah satu trik tersebut adalah apa yang disebut dengan salesmanship atau seni menjual. Dalam seni menjual, sangat terkait dengan “skill”.
13
Unsur Borden’s Mix Yang
Harus Diperhatikan
Tahun
1929, Niel Borden dari Harvard Business Research sudah menentukan bahwa
tersedianya jenis resep yang tidak terbatas untuk menciptakan nilai tambah dalam pasar. Kita
banyak mengenal konsep marketing mix seperti yang dipaparkan oleh Philip Kotler
dengan konsep The Four P’s, yaitu : product, promotion, place, and price,
dan konsep marketig mix yang lain, yakni The
Three R’s (Relationship, Reability, and Reserch).
Dari
berbagai mix tersebut di atas, ternyata Borden’s mix yang terdiri dari 13 unsur
sampai saat ini masih relevan keberadaannya, namun kurang mendapat perhatian
yang serius dari pelaku bisnis. Artinya di dalam melakukan proses marketing
sebenarnya kita tidak hanya menentukan bumbunya,akan tetapi bagaimana cara memasak
bumbu tersebut dan mencampurnya.Ke-13
unsur tersebut meliputi :
- Arsitektur produk. Dari segi lunaknya, arsitektur memberikan perasaan kerasan (at home) dan kecocokan dengan kebutuhan pelanggan.
- Assortmen (pilihan). Dengan adanya tambahan pilihan produk, maka pelanggan akan lebih tertarik karena dengan tambahan assortmen, harga produksi relatif lebih ringan.
- Package (kemasan). Package merupupakan faktor ekonomis, yaitu terkait dengan faktor mengurangi resiko supaya dalam pengiriman lebih aman.
- Brand name. Bila hanya terdapat satu produk saja, maka tidak perlu dipikirkan adanya brand name, karena merk dan produk menjadi identik. Dulu orang membeli Philip selalu mendapatkan lampu tanpa komentar, sekarang perlu menjelaskan lebih lanjut.
- Design. Integrasi dari faktor-faktor mix menciptakan kepribadian dari segiproduk yang relevan pada design. Sebagai contoh, Pabrik Olivetti untuk produk komputer menjadi leadingdalam hal design.
- Harga. Adanya prinsip bahwa harga murah lebih laku dari pada harga mahal belum tentu berlaku. Di bidang kosmetik orang tidak membeli barangnya, akan tetapi lebih pada membeli kecantikan atau cita-cita (dream) supaya awet muda.
- Distribusi. Distribusi merupakan faktor yang dari segi kerasmenentukan keuntungan dan volume, karena dapat menciptakan nilai tambah, sebab distribusi dapat meningkatkan pelayanan pada pelanggan. Dengan demikian distribusi merupakan strategi yang paling efektif.
- Penjualan. Penjualan merupakan puncak dari proses marketing, sehingga dari segi keras, penjualan terkait dengan pendidikan dan keterlibatan pada company.
- Reklame. Reklame merupakan pembawa message, kepuasan dan selera yang terkait dengan media, design serta pengaruh psikologis.
- Merchandising. Kegiatan yang terkait dengan merchandising adalah melakukan seleksi, kombinasi,presentasi serta memberikan informasi dari sebuah produk tertentu agar supaya barangnya laku terjual.
- Promosi. Kegiatan ini merupakan usaha untuk menarik pelanggan, caranya dapat dilakukan dengan cara memberi kesempatan untuk mencoba produknya. Hal yang sangat penting dalam promosi adalah menciptakan tawaran yang atraktif , misalnya dengan hadiah, kupon, penjualan di bawah harga umum dan sebagainya.
- Client servis. Perlu disadari bahwa seorang marketing tidak hanya menjual barang,akan tetapi menjual nilai. Selam pelanggan belum bisa menikmati nilai tambah dari barang tersebut, maka marketing belum berhasil. Dengan demikian hubungan secara personal dengan pelanggan sangat dominan.
- Public relations. Tidak semua stockholder mendapat perhatian secara maksimal, oleh karena peran public relations adalah menjaga agar kepuasan semua stakholder benar-benar dapat terpenuhi, yakni stocholder benefit. Itulah unsur-unsur dari borden’s mix yang masih terlupakan.
Public Relations, mempunyai falsafah yang sangat
mulia, yakni mengangkat martabat manusia, masyarakat tidak daoat dianggap
bodoh, masyarakat perlu diberi informasi secara benar dan jujur
serta masyarakat perlu dihormati dan ditingkatkan pendidikannya. Dalam
konteks ini jelas bahwa public relations merupakan suatu pendekatan yang paling
strategis, karena teknik yang digunakan sangat terkait dengan konsep komunikasi
multi arah.
Public
Relation sebagai sebuah fungsi manajemen yang memfokuskan diri pada
membangun/mengembangkan relasi serta komunikasi yang dilakukan individual
maupun organisasi terhadap public guna menciptakan hubungan yang saling
menguntungkan. Publick yang dimaksud ada tujuh kategori publik, yaitu para Employees-Stocholders-Communities-Media-Government-Investment-Community-Cutomers.
Dari pengertian tersebut tampak bahwa aktifitas Public Relations berada pada
kata manajemen relasi dan komunikasi yang berujung pada terciptanya hubungan
baik dengan berbagai pihak demi meningkatkan pencitraan individu atauperusahaan
tersebut. Pencitraan yang terbentuk dengan baik akan memberikan dampak yang
baik pula demi terciptanya tujuan-tujuan yang ditetapkan individu atau pun
organisasi.
Ada
5 (lima) M peran dan tugas seorang pemasar. Pertama, meningkatkan kepuasan
pelanggan. Ketua, menciptakan pembeli potensial. Ketiga, meningkatkan
permintaan. Keempat, menjadikan permintaan inalistik. Kelima, menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Kelima aspek tersebut dapat tercapai apabila kita mampu
memahami adanya konsep dasar dari pemasaran, yakni: adanya, kebutuhan,
keinginan, permintaan, produk, nilai, pertukaran, transaksi, dan pasar.
Sumber : Bambang Darmadi, Marketing instans, Universitas Atma Jaya,
Yogyakarta, 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar