Era globalisasi
ini membawa manusia ke dalam kebutuhan baru yang harus dipenuhi. Seiring dengan
berkembangnya kebutuhan manusia, bidang usahasebagai pemenuh kebutuhan juga
mengalami banyak perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini menimbulkan
adanya pola kehidupan modern di kota besar, dan secara tidak langsung menimbulkan
gaya hidup baru yang memunculkan usaha baru di berbagai bidang. Salah satunya
adalah kebutuhanmanusia akan informasi. Informasi menjadi kebutuhan yang
penting bagi masyarakat, hingga banyak bermunculan industri yang menyediakan
informasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Salah satu bidang industri informasi yang banyak kita
jumpai adalah industri media massa, yakni surat kabar. Surat kabar menjadi
salah satu mediayang telah lama digunakan masyarakat untuk mengakses informasi.setiap
perusahaan penerbitan pers tentunya mengharapkan kegiatan pemasarannya berjalan
sesuai yang diharapkandan mampu mencapai tujuan organisasi.seiring dengan
kemajuan zaman, munculnya berbagai media cetak baru membuat persaingan dalam
industri ini menjadi sangat ketat. Selain itu, perkembangan pesat teknologi
dalam bidang informasi berdampak besar terhadapkondisi industri media cetak. Menurut
survei yang dilakukan ac nielsen tahun2009 menyatakan bahwa prosentase
penurunan pembaca media cetak sebesar 20%di tahun 2009, sedangkan untuk prosentase
pembelian media cetak sendiri mengalami penurunan hingga 40%. Penurunan tersebut
karena banyaknya mediaonline yang memberikan berita yang lebih aktual dalam
penyajiannya, sehinggamasyarakat lebih memilih media online dibandingkan media
cetak.
Pembahasan
B.Komunikasi pemasaran
Komunikasi
pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan antara pembeli dan penjual
dalam suatu tempat pemasaran. Defnisi ini dapat digambarkan sebagai definisi
makro dari proses definisi lain yang mempunyai relevansi dengan pengelolaan
suatu perusahaan yaitu (bulaeng 2000):
- Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan.
- Mengadakan saluran-saluran untuk menerima, menafsirkan, bertindak atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasikan kesempatan-kesempatan komunikasi baru.
Komunikasi pemasaran adalah proses dimana pemasaran
mengembangkan dan mempresentasikan stimulasi
yang tepat kepada khalayak sasaran yang jelas dengan tujuan untuk memperoleh
kesatuan tanggapan yang diharapkan oleh pemasar.peran komunikasi pemasaran
semakin dirasa penting pada saat ini karena lingkungan yang semakin kompetitif
dan sumber daya yang besar yang dapat digunakan untuk dapat bersaing dalam
lingkungan perdagangan ini (engel, blackwell, miniard 1995). Perbedaanya yaitu
tujuan setiap komunikasi pemasaran adalah untuk menyampaikanpesan tertentu
kepada kelompok sasaran tertentu dengan cara yang jelas dan efektif(berannan,
1998). Keuntungan-keuntungan dari organisasi yang mengembangkan strategi
komunikasi pemasaran adalah (smith, 1999):
- Untuk membangun dan menciptakan kekuatan komunikasi melalui komunitas dan konsisten.
- Untuk membantu menciptakan pesan-pesan yang lebih jelas, tajam, dan tepat yang ditujukan pada khalayak sasaran melalui berbagai tahapan dalam proses pembelian mereka.
- Perencanaan taktis dari setiap alat-alat komunikasi akan lebih mudah dan cepat ketika arah strategi yang jelas telah ditetapkan.
- Mempelancar komunikasi terpadu yang menghemat waktu, uang dan ketegangan serta memberikan keuntungan-keuntungan lainnya melalui konsistensi dan kejelasan.
Perencanaan komunikasi pemasaran mengembangkan suatu
sistim yang meliputi utusan, tujuan, strategi, taktik, dan sumber daya yang
tergabung dalam jalur yang sistimatis. Elemen-elemen dari perencanaan pada
komunikasi pemasaran meliputi sostt + 4ms sebagai berikut (smith, 1996):
- Situation (dimana kita sekarang ?)
- Objektif (kemana kita akan pergi/melangkah?)
- Strategi (bagaiman kita sampai kesana?)
- Taktik (stategi yang lebih terinci)
- Target (sekmentasi dan target pasar)
- Men (manusia)
+
- Money (anggaran)
- Minutes (skala waktu)
- Measurements (mengawasi efektifitas)
Komunikasi pemasaran kini cendrung dilakukan secara
terpadu. Keterpaduannya dijadikan andalan para pelaku komunikasi dan pemasaran.
Fenomena ini muncul karena adanya keyakinan bahwa kini periklanan, promosi,
penjualan, pemasaranlangsung, penjualan personal, layanan konsumen, ajang
khusus (special event), serta teknik dan taktik promosi atau pemasaran yang
lain berjalan sendiri tanpa keterpaduan dan keterpautan mulai dari tujuan, isi
pesan, khalayak sasaran media yang digunakan.
Saat ini dirasakan iklan saja tidak cukup, namun iklan
sebagai primadona pemasaran ditopang berbagai teknik promosi yang lain juga
belum memadai. Ada yang tertinggal dibalik gencarnya iklan, promosi penjualan,
intensitas penjualan langsung, serta maraknya special event dan publisitas,
yaitu hilangnya intregasi atau keterpaduan dari semua pihak.
Don E Schultz bersama Stanley I. Tannenbaum & Robert F. Lanterborn menghasilkan konsep yaitu Integrated Marketing Communication
(IMC). Menurut schultz (1994) bidang komunikasi dan pemasaran semakin erat
termasuk dengan kontak komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan potensial.
Bila kita menelusuri perkembangan produk/jasa, maka apapun yang dilakukan
pemasar tertentu terkait dengann bentuk komunikasi terhadap pelanggan dan
pelanggan potensial. Misalnya rancangan produk melalui kesan dan saluran
distribusi yang dipilih, program periklanan, promosi penjualan, pemasaran langsung,
hubungan masyarakat, pajangan ditoko eceran. Bahkan setelah produk terjual dengan
berbagai layanan konsumen (purna jual).
Maka menurut shultz pada era sembilan puluhan, pemasaran
adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran, keduanya tidak terpisahkan. Inilah
alasan keberadaan keterpaduan komunikasi pemasaran menjadi unggulan daya saing
yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage) saat ini dan masa mendatang.
Dengan kata lain kita perlu mengubah semua bentuk-bentuk komunikasi menjadi
pemasaran, sehingga kitamemiliki keterpaduan dalam pesan dan tujuan, menjadi
suatu keterpaduan total.
Schultz mendefinisikan kpt sebagai upaya untuk berbicara
dengan orang-orang yang membeli dan tidak membeli produk berdasarkan apa yang
mereka lihat, dengar, dan rasakan dan sebagainya. Bukan hanya tentang
produk/jasa kita,ini berarti mengandung respon, bukan cuma upaya menolong tapi
juga tanggung jawab dan hasilnya, bukan hanya nilai keterbacaan
(leadership)/day, after recall, serta menghasilkan tingkat pengembalian
investasi bukan cuma menghabiskan anggaran.
Dua titik sentral ini, pertama adalah latar belakang atau
rujukan pangalaman (field of experience) dari pengiriman pesan (sender) dan
menerima pesan (receiver), mereka masing-masing memiliki persepsi dalam bentuk-bentuk
dan konsep-konsep dan kategori-kategori. Keduanya bukan saja perlu memahami
latar belakang yang sama. Dengan kata lain kedua belah pihak perlu memilki
keterpautan kepentingan(overlapping of interest), dari rujukan pengalaman (name
of reference) masing-masing agar komunikasi lancar.
2.
Pengertian
dan konsep strategi pemasaran
Strategi
memberikan beberapa manfaat melalui kegiatan taktiknya yang mampu membangun dan
menciptakan kekuatan melalui kontinuitas serta konsisten, selain itu arah
strategi yang jelas dan disepakati bersama akan menyebabkan perencanaan taktis yang
mudah dan cepat. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Akan tetapi untuk mencapai tujuan
tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan
arah saja. Melainkan mampu menunjukan bagaimana taktik operasional (effendy,
2000).
Strategi
komunikasi merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning)
dengan manejemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.strategi komunikasi ini harus harus mampu menunjukan bagaimana
operasionalnya.secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan
(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.
3.
Pengertian
konsep strategi pemasaran
Pakar
pemasaran, philip kotler mendefinikan pemasaran dilihat dari beberapa sisi
berdasarkan ruang lingkupnya. Pemasaran adalah kegiatan
menciptakan,mempromosikan, dan menghantarkan barang dan jasa kepada konsumen
dan bisnis.berdasarkan pengertian sosialnya dimana individu/kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan
pertukaransecara beban nilai produk serta jasa dengan pihak lainnya. Sedangkan pengertianmenurut
manajerial, pemasaran adalah proses perencanaan pelaksaan gambaran,harga,
promosi, dan distribusi dari ide serta jasa untuk menciptakan pertukaranyang
memuaskan individu serta tujuan organisasi. Sedangkan chartered institute
ofmark mendefinisikan pemasaran sebagai “the management process responsibility
foridentifying, anticipating, and satisfying customer requirement profitably.”Menurut
kotler (1996), inti dari strategi pemasaran modern dapat digambarkan sebagaistp
marketing (segmentation, targeting, positioning).
a.
Segmentasi
Adalah
suatu strategi untuk mengidentifikasikan dan membuat profil dari kelompok-kelompok
pembeli yang memiliki kebutuhan-kebutuhan yang berbeda atas produk/bauran
pemasaran.
Dalam
ilmu manajemen pemasaran tidak ada konsep lain selain segmentasi pasar
(perilaku konsumen) yang telah berkembang sebagai konsep yang sangat penting. Bahkan
dalam decade 1990-an, manajemen pemasaran dikenal sebagai era micromarketing
atau super-segmentation. Era produksi yang mendewa-dewakan kualitas barang
sudah berakhir. Kualitas tentu perlu, tapi tidak cukup untuk memasarkan suatu
produk, apalagi dalam pasar global.
b.
Targeting
Adalah
persoalan bagaimana memilih satu atau beberapa segmen yang akan dibidik. Targeting
atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi.
Produk dari targeting adalah target market (pasar,sasaran), yaitu satu atau
beberapa segmen pasar yang akan menjadi focus kegiatan-kegiatan pemasaran. Kadang-kadang
targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi. Menyeleksi disini
berarti marketer harus memiliki keberanian untuk memfokuskan kegiatannya pada
beberapa segmen saja.
c.
Positioning
Positioning
adalah tindakan merancang pemasaran dan citra perusahaan atau produk sehingga
menempati suatu posisi kompetitif yang jelas dan mengandung arti dalam benak
konsumen sasarannya. Dalam tahap positioning dilakukan kegiatan untuk
memperkuat dan mengkomunikasikan kelebihan utama dari produk kepada pasar yang
dituju positioning menurut (ries & trout, 1986) “positioning bukan sesuatu
yang anda lakukan terhadap produk, tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap
otak calon pelanggan.”
Dimana
berarti positioning bukan strategi produk, tetapi strategi komunikasi. Ia berhubungan
dengan bagaimana konsumen menempatkan produk kita dalam otaknya, dialam
khayalnya, sehingga calon konsumen memiliki penilaian tertentu dan mengidentifikasikan
dirinya dengan produk itu. Tentu saja bukan semua konsumen, tetapi konsumen
yang kita targetkan, yaitu yang segmennya sudah kita pilih.
B. Model/strategi komunikasi pemasaran
Strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan melalui beberapa tahapan sebagai berikut :
a.
Planning
Perencanaan dibuat divisi promosi & humas
dengan pemikiran matang, mempertimbangkan keberlanjutan program yang akan
dibuat, mengingat strategi merupakan upaya jangka panjang untuk mencapai
tujuan. Rancangan strategi dilakukan dengan pembuatan program-programkomunikasi
pemasaran oleh divisi promosi & humas, kemudian rancangan tersebut dibahas
dalam rapat perencanaan tahunan dan rapat anggaran yang diikuti semua jajaran
manajemen. Dalam rapat tersebut, dibahas dan ditentukan
bersama program komunikasi pemasaran yang digunakandisesuaikan dengan anggaran
perusahaan.
b.
Organizing
Dalam tahap pengorganisasian, fungsi koordinasi dan
integrasi antar pihak
Pihak yang terkait dalam pelaksanaan strategi
komunikasi pemasaran mutlak harus dilakukan setiap divisi demi mencapai tujuan
bersama dan juga merangkul para stakeholder dalam menjalankan program pemasarannya.
Hal ini dilakukan karena perusahaan tidak bisa mencapai tujuantanpa bantuan dan
keterlibatan pihak lain. Keterlibatan para stakeholder inidiwujudkan dengan
peran langsung dalam kegiatan factory visit dan kegiatancsr. Kegiatan ini
dilakukan dengan tujuan menjalin hubungan baik antaraperusahaan dengan para
stakeholder.
c.
Actuating
Menggunakan bauran komunikasi pemasaran untuk menjalankan
kegiatan komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran perusahaan merupakan
paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan
pelanggan. (kotler & amstrong, 2006: 116).pemilihan media tersebut
berdasarkan pada pertimbangan mengenai luasnya daya jangkau yang dihasilkan. Efisiensi
biaya dilakukan dengan mengadakan kerjasama berupa pertukaran space iklan
denganmedia lain sangat efektif dalam menekan anggaran periklanan. Iklan jugadilakukan
pada media cetak untuk memberikan informasi mengenai jasa. Untuk mengenalkan
harian umum, online marketing juga digunakandengan pertimbangan luasnya jangkauan
informasi yang dapat diakses oleh publik dari mana saja.
Kegiatanonline marketing yang dilakukan mencakup
menciptakan situs web, menciptakankomunikasi web melalui facebook sebagai media
baru untuk memperkenalkanperusahaan kepada khalayak. Selain itu juga bertujuan
membangun hubunganyang baik dengan konsumen.kegiatan public relations juga
menjadi perhatian masyarakat gunamembangun opini publik yang baik mengenai
perusahaanhal ini sangat penting dalam rangka menunjang dan membantu terciptanya
kegiatan komunikasipemasaran yang efektif, kegiatan dilakukan dengan cara
membangun hubungandan komunikasi yang baik dengan publiknya.internal relations
juga perlu dilakukan, dengan melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan
untuk menciptakan hubungan yang harmonis antar karyawan dan pihak menejemen,
karena terciptanya hubungan yang harmonis antar pekerja dan iklim kerja yang
baik dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam usahanya mencapai tujuan
perusahaan.
d.
Controlling
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program komunikasi pemasaran melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi.evaluasi internal dilakukan ketika usai pelaksanaan salah satu program kegiatan komunikasi Pemasaran. Dengan melakukan evaluasi yang cepat maka program kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan berikutnya pada tahun yang sama dapatlebih baik. Saran dan kritik dari pihak luar, tanggapan itu sangat penting untuk membangun statregi komunikasi pemasaran yang lebih baik. Hal ini merupakan bentuk feedback dari stakeholder kepada produsen. Monitoring dilakukan setiap 3 bulan dan evaluasi berkala dilakukan setiap 6 bulan untuk melihat perkembangan program komunikasi pemasaran yangdijalankan, kemudian ditutup dengan evaluasi akhir tahun yang membahas segalaprogram kegiatan yang dilakukan.hasil evaluasi ini sangat berguna untuk mengetahui tingkat keberhasilan komunikasi pemasaran yang dilakukan selamasatu tahun kerja.
C. Aplikasi/contoh
Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pt. Aksara solopos dalam memasarkan harian umum solopos melalui empat tahapan, yakni planning, organizing, actuating, dan controlling. Tahap perencanaan (planning) dibuat untuk menghadapi permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan survei dan observasi. Perencanaan dibuat harian umum solopos guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pemasaran. Organizing dilakukan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab karyawan sesuai dengan keahliannya. Organizing bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan pihak pihak terkait dalam menjalankan program sesuai dengan perencanaan yang dibuat agar berjalan sesuai dengan rencana. Actuating merupakan wujud realisasi kegiatan dari rencana yang telah dibuat. Pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran harian umum solopos menggunakan alat-alat bauran komunikasi yaitu advertising, personal selling,public relations, direct marketing dan sales promotions. Komunikasi yang digunakan bertujuan untuk menyampaikan tujuan pemasaran kepada target sasarannya. Tujuan pemasaran merupakan perpanjangan dari tujuan perusahaan.
Program komunikasi pemasaran dilaksanakan oleh divisi promosi & humas beserta divisi sirkulasi. Controlling diwujudkan dengan kegiatan evaluasi dan monitoring secaraberkala terhadap kegiatan komunikasi pemasaran yang dijalankan harian umumsolopos. Hal ini dilakukan divisi promosi & humas beserta divisi sirkulasi harian umum solopos selaku pelaksana kegiatan. Evaluasi dilakukan secara bertahap baik secara internal maupun melibatkan pihak eksternal untuk mengetahui hasil akhir atau tingkat keberhasilan dari program-progam yang telah dilaksanakan melalui alat-alat bauran komunikasinya.
Selain itu pada surat kabar yaitu the jakarta post dan indonesian observer tidaklah jauh berbeda. Dimana kedua surat kabar ini merupakan harian berbasis bahasa inggris dengan topik-topik permasalahan (content) yang sama khususnya permasalahan yang sedang terjadi di indonesia, seperti pada bidang politik, iptek, hiburan.
a. Gambaran umum The Jakarta Post
The jakarta post adalah sedikit dari harian berbahasa
inggris yang tekun menjaga kualitas pasar sasarannya. The jakarta post adalah
media pertama yang didirikan secara bersama-sama oleh beberapa media nasional
terkemuka indonesia. Manajemen harian ini ditangani bersama-sama oleh pt nawala
nusantara bangun (dikenal sebagai penerbit harian suara karya). Pt kompas media
indonesia (penerbit hrian kompas), pt grafitu pers (dikenal dengan penerbit
tempo) dan pt sinar kasih (penerbit harian suara pembaruan).
Suarat kabar berbasis bahasa inggris the jakarta post
terbit untuk pertama kalinya pada tanggal 25 april 1983 dengan pencapaian
48.289 (berdasarkan audit sgv-utomo, 30 juni 1997) pada tahun 1988, the jakarta
post memperoleh penghargaan pena emas kalam kencana berkat editorialnya yang
berjudul “preparing for the future” yang dimuat pada tanggal 14 desember 1987. Walaupun
surat kabar berbasis bahasa inggris ini bukan pertama kali terbit di indonesia,
namun menjadi catatan penting bagi sejarah publishing di indonesia. Hal ini
karena surat kabar ini mampu mambawa keunikan sendiri dengan mengulas hal-hal
perspektif mangenai indonesia. The jakarta post mampu memiliki standar sebagai
koran nasional karena ditunjang sumber yang merupakan anak bangsa sendiri yang
tentunya artikel- artikelnya berstandar internasional. Dimana sumber daya
manusia dari anak negeri sendiri ini bertujuan agar perpektif-perspektif yang
muncul di artikel merupakan murni perspektif anak bangsa sendiri.
Pada awal pemunculan the jakarta post telah terjual
sebanyak 5.474 kopi. Dimana hal ini merupakan angka yang fantastic untuk ukuran
surat kabar berbahasa inggris yang telah beredar terlebih dulu di indonesia
seperti indonesian observer.
b.
Gambaran umum Indonesian Observer
Indonesian observer merupakan suratkabar harian
berbahasa inggris pertama di indonesia. Awal kemunculan suratkabar ini yaitu
pada tahun 1954. Awal kemunculannya tidak banyak mengundang respon yang baik. Dimana
hal ini karena segmen pembaca hanya pada kalangan tertentu saja, berbeda dengan
kemunculan the jakarta post. Indonesian observer pada awal kemunculannya
memiliki content-content yang sederhana seperti gambaran umum indonesia dengan
permasalahan-permasalahan yang ada. Dengan sedikit pembaca, tidak dimanagenya
pemasaran yang baik sehingga indonesian observer mengalami pasang surut. Tetapi
pada tahun 1997 indonesian observer mendapatkan perhatian khusus dengan
masuknya investor baru peter gontha yang melakukan perbaikan manajemen,
menyuntik dana segar dan sumber daya manusia yang lebih baik, dan memperbaiki
isi dan penampilannya. Walaupun mengalami nasib serupa dengan the indonesian
times yang mengalami kehancuran terlebih dahulu walaupun sempat dikelola harian
republika, namun pada tahun 1998 diberitakan kerja sama tersebut bubar,
indonesian observer juga mengalami kehancuran pada akhir tahun 2003.
Evaluasi strategi komunikasi pemasaran the jakarta
post dan indonesian observer dengan menggunakan pendekatan konseptual audit
komunikasi, maka didapat kesimpulan mengenai proses komunikasi dalam strategi
komunikasi pemasaran the jakarta post dan indonesian observer sehingga
menghasilkan output yang signifikan yaitu:
- Source; the jakarta post memiliki sumber yang tepat yaitu ceo menjamin kredibilitas pernyataan yang mereka keluarkan. Para jurnalis muda yang terpilih dengan seleksi (fresh graduate) yang ketat selalu diutamakan pergantiannya untuk kesegaran terutama dalam hal kejurnalisan opinion. Hal ini tidak dilakukan oleh indonesian observer, mengingat sangat jarangnya jurnalis-jurnalis muda yang ikut ambil bagian dalam kemajuan baik untuk isi content maupun dalam segi pemasaran.
- Media; media yang digunakan dalam pemasaran untuk the jakarta post beragam tapi secara garis besar media yang digunakan adalah advertising dan promotion media cetak dan elektronik, billboard, dan online advertising, serta publicity. Pemilihan media ini sangat komprehensif mencakup semua media yang bisa dieksploitasi. Untuk indonesian observer penggunaan media online selain tidak dikelola secara baik juga keterlambatannya untuk ikut terjun dalam publisita melalui media ini. Walaupun surat kabar ini melakukan advertising dan promosi melalui media seperti billboard namun tingkat intensitasnyasangat rendah, dimana ini sangat dipengaruhi dari segi modal mereka.
- Recipient; penerima pesan komunikasi pemasaran the jakarta post tidak saja mampu dipengaruhi namun juga menjadi pelanggan yang cukup setia, berbeda halnya dengan indonesia observer dimana penerima pesan komunikasi tidak sampai ke recipient.
Kesimpulan
Sebuah media masa, khususnya media masa cetak dalam
berkompetisi memperebutkan khalayak menggunakan berbagai strategiuntuk
meningkatkan penjualan diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satunya
dengan melakukan berbagai kegiatan promosi antara lain melalui media cetak
& media elektronik.
Komunikasi pemasaran adalah sebuah pesan dan media
yang terkait yang digunakan untuk komunikasi dengan pasar. Tujuan komunikasi
pemasaran adalah menyampaikan pesan tertentu kepada audiens sasaran yang sudah
diidentifikasi secara jelas. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk,
bila konsumen belum pernah mendengarkan dan tidak yakin bahwa produk itu akan
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Komunikasi pemasaran meliputi tiga tujuan utama,
yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk
melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan
mengingatkan khalayak untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan
kembali).
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar