1. PENDAHULUAN
Dunia bisnis dewasa initidak
terpisahkan dengan aktifitas pemasaran, yang fungsinya sangat penting bagi
kelangsungan hidup perusahaan yaitu memastikan adanya pertukaran nilai antara
perusahaan dengan konsumen.
Dahulu
kala pemasaran hanya sebatas tentang menjadi output produk perusahan kepada
semua orang yang ingin membelinya, output tersebut dirancang sederhana dan
hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara masal.
Di era informasi saat ini fungsi
pemasaran mengalami perkembangan yaitu pemasaran berkembang kea rah yang lebih
baik dimana perusahan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi
konsumen, karena dalam hal ini konsumen saat ini memiliki informasi yang cukup
dan dapat membandingkan berbagai macam penawaran dari produk-produk yang hamper
sama sehingga para pemasarn harus memilah-milah pasar (segmentasi pasar ) dan
menyiapkan produk iunggulan untuk target pasar tertentu secara spesifik.
.
Perkembangan praktik pemasaran selalu
berkembang mengikuti perkembangan zaman. Jika dirangkum ke dalam satu
perjalanan evolusi selama 20 tahun terahir model-model yang berkembang telah
bergeser dari rasional marketing menuju emosional marketing hingga spiritual
marketing.
Pemasaran
merupakan jawaban dalam menghadapi persaingan bisnis dimasa depan, dengan terus
melakukan evolusi pemasaran sebuah institusi dapat terus mempertahankan relevansinya ditengah landskap
bisnis yang terus berkembang.
11.EVOLUSI TEORI
PEMASARAN
Berdasarkan perkembangan dan konsep
yang telah dipublikasikan Hermawan Kartajaya membagi pemikiranya kedalam tiga
milestone yang menandakan tiga gelombang dari evolusi yang berkembang secara
umum.
.
- milestone pertama : marketing as strategic business discipline
Pada
konsep ini lebih dititik beratkan pada pendekatan rasional marketing dan
terdapat dua model dasar yang digunakan sebagai acuan yaiyu:
- Marketing plus 2000 menjelaskan fungsi pemasaran sebagai strategi bisnis
- Sustainable marketing enterprise (SME) merupakan penyempurnaan dari marketing plus 2000 dimana factor sustainability dan enterprise dipertimbangkan sebagi bagian dari framework strategi pemasaran yang utuh.
Didalam persaingan yang begitu ketat
dalam menghadapi deregulasi ekonomi dan globalisasi perusahaan harus memilih
mindset kompetitif, karena itu kesadaran bahwa pemasaran bukan hanya sebagi fungsi
melainkan juga terus menjadi konsep bisnis di perusahaan . .
.
1.
Perubahan difinisi pemasaran
Secara
garis besar perubahan definisi pemasaran dapat dikatakan sebagai berikut :
- pada saat belum ada persaingan / situasi persaingan tidak keras maka pemasaran tidak / belum perlu dibutuhkan oleh perusahaan.
- Pada saat persaingan makin keras ,maka pemasaran menjadi suatu hal yang makian penting di perusahaan.
- Jika saat persaingan sudah sangat keras, pemasaran harus menjadi hati dan jiwa setiap orang di perusahaan
2 Komponen-komponen
utama pemasaran
Pemasaran sebagai konsep strategi
bisnis harus mempertiimbangkan strategi taktik dan value kedalam satu framework
yang sama (Kartajaya,1996) strategi,taktik,dan value dari pemasaran mempunyai
hubungan yang saling mempengaruhi, strategi diperlukan untuk membaca segmen
pasar dan memilih target pasar yang tepat. Taktik diperlukan agar eksekusi yang
dilakukan berhasil dilapangan, sementara value dibutuhkan sebagai indicator
nilai yang diterima oleh pelanggan
.
Ohmae (1983) dalam bukunya “the mind
of the strategic “ menyebutkan bahwa tiga pemain yang harus diperhatikan untuk
menyusun suatu strategi yaitu : company, customer, dan competition ketiga
komponen tersebut disebut strategic triangle Sementara
Kartajaya (1996) memodifikasi strategic triangle dengan memasukan factor change
dalam kerangka kerja menjadi 4C yaitu: company, customer, competition, change.
Sebuah
perusahaan yang baik harus memiliki kesadaran akan pentingnya mengantisipasi
perubahan. Perusahan yang sukses biasanya memiliki hambatan yang besar untuk
melakukan perubahan karena mereka telah masuk ke dalam comfort zone sehingga
saat landskap bisnis telah berubah dan mereka benar-benar dipaksa untuk
melakukan perubahan, hasilnya akan lebih menyakitkan karena semuanya sudah
terlambat .
.
Kartajaya (2002a) mengemukakan jika
suatu perusahaan ingin melakukan strategi bisnis berdasarkan marketing yang
sesungguhnya perusahaan tersebut sebaiknya melakukan analisis 4C diikuti pcs audit. Melalui 4C merupakan prasyarat
sebelum melakukan pengkajian TWOS (treat, opportunities, weaknesses, strengths
). TOWS memberikan hasil yang jauh lebih baik dan akurat disbanding SWOT karena
TWOS memaksa perusahaan untuk mengamati perubahan dari prespektif outside-in
bukanya inside-out
.
Perusahaan yang baik harus
mempertimbangkan factor change ke dalama analisa strateginya, menurut Kartajaya
(2002a) mengatakan bahwa :mengidentifikasi dan menganalisa kekuatan perubahan
sangat penting karena perusahaan akan belajar mengidentifikasi kekuatan
perubahan mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting, kekuatan
perubahan yang lebih signifikan akan mendapat perhatian yang lebih besar begitu
sebaliknya
.
Factor selanjutnya adalah konsumen
(customer) ,ketika pasar sudah keluar dari monopoli karena ada persaingan yang
masuk maka pelanggan tidak hanya mempunyai kebutuhan (want) dan keinginan
(need) tetapi mereka sudah mulai membangun harapan dalam benak mereka. Keinginan
dan harapan dari pelanggan bersifat dinamis/ berubah-ubah dari waktu ke waktu
sehingga hal ini perlu diamati secara terus
menerus .
.
Selanjutnya
factor perusahaan ini berkaitan dengan aspek-aspek internal perusahaan,
perusahaan harus berusaha mengkaji kualitas dan kuwantitas sumberdaya yang
tersedia, menganalisis kekuatan dan kelemahan dengan demikian perusahaan dapat
merumuskan menjadi sumber keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis.
.
KOMPONEN UTAMA PEMASARAN
1.STRATEGI (MIND SHARE )
Terdiri
dari tiga element yaitu:
segmentation
yaitu cara memandang pasar secara kreatif atau disebut juga mapping strategi
karena disini perusahan melakukan pemetaan pasar selanjutnya disegmentasi dan
perusahaan memilih segmen mana yang mau dimasukinya, elemen kedua yaituTargeting
didefinisikan sebagai cara mengalokasikan sumber daya perusahaan secara efektif
dan memilih target yang tepat.
Elemen
terahir adlah Positioning yaitu cara dalam mengarahkan pelanggan secara
credible, merupakan strategi untuk menempatkan keberadaanya dibenak pelanggan.
2 TACTIC (MARKET SHARE)
Karena peranya tacik dianggap sebagai
unsure untuk merebut market share, terdiri dari tiga elemen yaitu :
differentiation, marketing mix dan selling.
Differentiation
adlah core tactic untuk mendeffrensiasikan content, context, dan infrastruktur
dari penawaran perusahaan kepada target marketnya. Sedangkan marketing mix
dikenal dengan creation tactic yang mengintegrasikan tawaran, logistic dan
komunikasi perusahaan .
.
Marketing
mix ini sering dianggap sebagai keseluruhan konsep marketing , melalaui
perumusan 4P (product, prise, place, dan promotion ).
Unsure
terahir tactic yaitu selling merupakan taktik untuk menciptakan hubungan jangka
panjang dengan pelanggan melalui produk-produk perusahaan. Melalui selling ini
perusahaan harus mampu menghasilkan return financial.
2. VALUE
Value merupakan tanggung jawab dari
tingkat korporat dan dimaksudkan untuk merebut heart share dari target
marketnya. Unsure value berupa : brand, servise dan proses.
Brand
adalah value indicator dari sebuah perusahaan yang memungkinkan perusahaan
itu untuk menghindari jebakan komoditas.
Unsure selanjutnya servise merupakan paradigma perusahaan untuk selalu
memenuhi/ melampaui kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. .
Unsure
terahir dari value adalah proses yaitu value enable dari sebuah perusahaan yang
memungkinkanny memberikan value kepada pelanggan melalui proses baik secara
internal maupun eksternal.
Milestone
kedua : marketing in the new economy
Sejak pertengahan tahun 1990-an
ekonomi baru telah lahir ditandai dengan munculnya internet, lahirnya ekonomi
baru ini telah mengubah secara mendasar nature dari perusahaan, ini semua
menuntut perusahaaan untuk “menemukan kembali “ strategi agar tidak tenggelam
oleh gelombang perubahan dan mampu membaliknya menjadi sebuah kesuksesan
menghadapi ekonomi baru ini .
B.Peran marketing ditengah digitalisasi
Kemajuan
yang begitu pesat merupakan penggerak utama ke dalam arah terjadinya
gigitalisasi, industri komunikasi yang merupakan bisnis system digitalisasi
memungkinkan perusahaan dan setiap individu didalam perusahaan untuk melakukan
networking dengan perusahaan dan individu lain di seluruh dunia.
Perubahan
yang paling mendasar di dunia yang interaktif ini adalah ketika orang menjadi
lebih emosional bukan rasional.
Ketika
data, informasi dan bahkan ilmu pengetahuan mudah di akses karena adanya
internet orang menggunakan tehnologi ini
untuk peran mereka sebagai human being dari pada sebagai economic animals
.
.
Kertajaya(2003)mengungkapkan
bahwa setiap perusahaan harus mengembangkan tehnologi dan produk yang
mengakomodasi kebutuhan emosional pelanggan, karena itu tehnologi
informasidapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan emotional conection dan emotional
attachement dengan perusahaan dan merk yan g dimiliki.
- milestone ketiga : marketing 3.0 marketing in the new wave business landscape
Skandal keuangan yang merebak di AS pada tahun 2000-an dengan
ditandai dengan tumbangnya perusahaan-perusahaan raksasa seperti Enron, Worlcom
seakan membuka kesadaran baru bagi masyarakat dunia .
Berdasarkan
kasus tersebut dan banyak gejala perusahaan landscape bisnis dunia yang lain
maka dikenalkanlah konsep marketing 3.0 oleh Kotler, Kartajaya, dan setiawan
(2010) yaitu berupa konsep pemasaran yang didasarkan atas pendekatan
human-spirit marketing .
Perkembangan
tehnologi saat ini membentuk masyarakat yang memiliki koneksivitas dengan orang
lain semakin meningkat, sehingga landscape bisnis menjadi terlihat lebih
transparan bagi semua orang .
Konsumen
menyadari bahwa daya beli mereka memiliki dampak global terhadap isu-isu
global, mereka mencari perusahaan yang memiliki kepedulian yang dapat menjawab
keinginan dan kecemasan mereka terhadap isu-isu global tersebut.
Landscape bisnis di era new wave
New
wave tehnologi adalah tehnologi yang memungkinkan konektifitas dan interaksi
oleh individu dan grup, tehnologi new wave ini terdiri dari tiga kekuatan utama
yaitu:
-murahnya
komputer dan telpon genggam
-rendahnya
biaya koneksi internet
-opensource
Tumbuhnya media-media social yang
ekpresif seprti Blog, Twitter, Flicker, Youtube, Facebook menjadi mudah untuk
semua orang saling berhubungan.
Dan
para pelaku industri dalam era ini menggunakan media social untuk mempromosikan
dan mengenalkan produk dan jasa kepada konsumen,. Oleh karena itu pemasaran
berevolusi pertama kali pemasaran berorientasi pada transaksi yaitu bagaimana
dapat menjual, fase kedua pemasaran menjadi berorentasi pada hubungan bagaimana
caranya membuat konsumen tetap kembali dan membeli lebih banyak . dan
selanjutnya pada fase ketiga pemasaran ahirnya bergerak mengundang konsumen
untuk berpartisipasi didalam pengembangan produk dan komunikasi konsumen.
Marketing3.0 bertujuan untuk mengubah
dunia dan berkolaborasi diberbagai macam entitas bisnis berbeda yang berkumpul
karena memiliki nilai-nilai dan tujuan yang serupa .
.
Marketing3.0
juga sebagai cultural markerting yaitu
pendekatan yang digunakan untuk menjawab kegelisahan dan keinginan
masyarakat g lobal. Perusahaan harus benar-benar mengerti isu komunitas yang
berhubungan dengan bisnis mereka karena marketing3.0 meletakkan isu budaya
sebagai jantung dari model bisnis sebuah perusahaan disamping itu sebagai
spiritual marketing perusahaan harus berfikir tentang aktualisasi harus
melebihi materi objektif, memahami siapa mereka karena mereka berada dalam
dunia bisnia, semua harus berada dalam misi,visi dan nilai-nilai perusahaan.
.
Penerapan
marketing3.0 didalam perusahaan
Penerapanmarketing3.0 didalam satu
perusahaan dapat dilakukan dari berbagai sisi baik secara internal maupun
ekternal. Perusahaan yang selama ini menerapkan marketing3.0 harus menghadapi
kenyataan bahwa pada ahirnya perusahaan tidak memiliki kuasa penuh terhadap
barandnya, karena brand tersebut telah menjadi milik pelanggan mereka , apa
yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyelerasikan misi pelanggan tersebut
dengan brand mission yang dimiliki.
Dlam
marketing3.0 perusahaan harus meyakinkan baik konsumen maupun /karyawan untuk
menganggap serius nilai-nilai perusahaan..
Karyawan
adalah konsumen yang paling intim bagi sebuah perusahaan ,mereka perlu
diberdayakan dengan nilai-nilai yang autentik sehingga brand mission antara
perusahaan dan karyawan bisa sejalan.Di dalam marketing3.0 harus juga dijalani
hubungan yang harmonis dengan chanel partener dikarenakan mereka adalah
perusahaan dengan misi,visi,nilai dan model bisnisnya sendiri mereka juga
bagian dari konsumen dengan kebutuhan dan keinginan yang perlu dilayani.
Chanelpartner dalam marketing3.0
sebagai collaborator,culture change agent dan creative partner untuk perusahaan
dalam waktu yang bersamaan. Sebagai collaborator karena keduanya adalah
sama-sama mempunyai keinginan untuk mendapatkan win-win solution dan memiliki
persepsi dan tingkat kualitas yang dihasilkan.
Sebagai
culture change agent perusahaan memiliki mitra penyalur yang memedulikan
tampilan mereka didepan konsumen disaat perusahaan tidak berhadapan langsung
dengan konsumen yang makin terkelompok dalam komunitas.
Sebagai
mitra kreatif chanelpartner tidak hanya mendistribusikan produk ke pasar tapi
juga menjadi kontak langsung dari konsummen. Perusahaan harus benar-benar
mempertimbangankan chanel partner mana yang layak untuk diajak kerja sama.
PENERAPAN TEORI
PEMASARAN.
- Penerapan Rational Marketing didalam industri
Di dalam industri perbankan pada
umumnya telah terjadi peningkatan kualitas terhadap aplikasi pemasaran baik
dari kopetensi sales, servise, maupun brand. Sebagai contohnya BCA, melalui
tahapan BCA bank ini focus menggarap katagori consumers banking dan pelaku
bisnis sebagai target pasar utamanya. Melalui kemudahan-kemudahan bertransaksi
seprti ATM, kartu debit, Flazz card, M-banking, dan Klik-BCA menempatkan
trobosan yang mereka lakukan yang pada ahairnya ditiru oleh competitor yang
lain
.
Sementara
dibidang lain yaitu comunikasi hingga tahun 1990-an Telkom adalah sebuah
perusahaaan raksasa dengan mengunggulkan jaringan telkomunikasi fixed line , tetapi dengan berkembangnya
tehnologi mobil line, norrow band menjadi broadband maka bisnis yang dimiliki
tidak lagi relevan.
Oleh
sebab itu telkom melakukan tranformasi bisnis untuk menghadapi persaingan ke
depan, diantaranya melakukan repositioning melalui TIME ( telecommunication,
informasi, multi media , dan edutaiment ) dan melakukan rebranding dengan
mengubah logo, semua ini dilakukan memperkenalkan citra baru telkom.
- Penerapan Emotional Marketing
Emotional marketing adalah bagaimana
memengkan persaingan dengan melakukan pendekatan secara emosional terhadap para
pelanggan, hal ini dilakukan karena
persaingan sudah semakin ketat sehingga pendekatan secara rasional tidak lagi
cukup
.
Contoh institusi yang melakukan
pendekatan ini adalah dalam bidang perbankan kita mengneal juga BRI dengan
melakukan pendekatan secara emotional marketing kedalam strateginya. Dikenalnya
BRI sebagai bank masyarakat pedsaan , jangkauan yang luas samapai daerah
pelosok merupakan satu kekuatan mereka.
Sedangkan
dibidang automotif perusahaan yang menerapkan
emotional marketing adalah Lexus. Lexus yang dikenal sebagai salah satu
brand otomotif yang luxuriaos memang tidak bisa menjual mobil-mobilnya secara
sembarangan.
Positioning
dari lexus adalah bukan sekedar menjual mobilnya tetapi lebih menempatkan
mobil-mobilnya sebagai barang seni. Show room yang dimiliki berkonsep seperti
galeri seni sehinggga pengunjung seolah-olah diajak untuk melihat pameran seni . ..
Apa
yang dilakukan Lexus merupakan salah satu contoh implementasi dari emotional
marketing, dimana tidak hanya menekankan keunggulan dari produk tetapi lebih
kepada pelayanan yang experiental.
- Penerapan Human Spiritual Marketing
Dalam industri perbankan Grameen bank
merupakan salah satu contoh yang paling ideal bagaimana menerapkan human spirit
marketingnya, sehingga dapat meningkatkan kesejasteraan masyarakat miskin
sekaligus menguntungkan dari segi bisnis. .
Grameen
bank adalah organisasi kridit makro yang dimulai di Bangladesh dengan
memberikan pinjaman kepada orang kurang mampu tanpa anggunan, pinjaman
diberikan kepada kelompok perempuan produktif yang masih berada dalam setatus
social kurang mampu, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan martabat wanita
yang sebelumnya tidak memiliki kekuatan untuk melindungi dirinya dan agar lebih
mandiri dan meningkatkan taraf hidup keluarganya.
Kekuatan
dari model bisnis yang diterapkan oleh Grameen bank adalah kepercayaan.
Sementara dibidang outomotif Toyota
adalah salah satu yang menerapkan human spirit marketing dilihat dari konteknya
dalam pelestarian alam.
Dengan
Toyota Prius-nya Toyota mampu mempromosikan sebuah green product menjadi sebuah
kesadaran baru dan menjadi tren di negara maju.
Toyota
Prius adalah mobil hibrida komersial pertama yang diproduksi secara masal yang
merupakan satu implementasi dari human spirit marketing dalam usaha pelestarian
alam . .
Toyota
bukanlah yang pertama menciptakan tehnologi hibrida, tetapi merekalah yang
pertama memproduksinya untuk kepentingan komersial.
Toyota
ahirnya telah menciptakan standar grenn care di dalam industrinya dan berperan
besar dalam mengembangkan gaya hidup baru
yang lebih sadar terhadap pelestarian alam.
1V. KESIMPULAN
Pemaaran
merupakan aktifitas yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah
perusahaan sehingga pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut:
- pemasaran harus menjadi suatu konsep bisnis strategis yang bisa memberikan kepuasn berkelanjutan bukan kepuasan sesaat untuk tiga stakeholder utama di setiap perusahaan yaitu pelanggan, karyawan, dan pemilik perusahaan.
- pemasaran seharusnya menjadi konsep bisnis strategis dengan memperhatikan keseluruhan dari model bisnisnya. Pemasaran sebagai konsep strategi bisnis harus mempertimbangkan strategi , taktik, dan value kedalam satu frame work yang sama. ..
- di era informasi tehnolagi yang terus berkembang perusahaaan tidak lagi dapat memperlakuakan konsumen sebagai pembeli yang rasional melainkan juga emosional. Oleh karena itu setiap perusahaan harus mengembangkan pendekatan yang mengakomodasi kebutuhan emosional pelanggan.
- Tehnologi informasi terus berkembang dan menciptakan apa yang disebut debagan new wave technology. Hal ini membentuk masyarakat yang memiliki interkoneksi sehingga landscape bisnis menjadi terlihat lebih transparan bagi semua orang Masyarakat akan lebih sensitive terhadap isu global dan memiliki rasa kemanusiaan yang lebih tinggi sehingga bagaimana upaya perusahaan dalam memberikan konstribusinya terhadap masyarakat banyak menjadi point yang utamA .
Dari kesimpulan diatas menggambarkan
bahwa pemasaran terus berevolusi sesuai dengan perkembangan landscape bisnis
yang terjadi.
Dengan
menerapkan pemasaran sebuah perusahaan dapat memberikan nilai yang terbaik
kepada konsumenya, hal ini merupakan pondasi
dari sebuah perusahaan agar dapat lebih kompetitif dalam menghadapi
persaingan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar