Pengertian produk
menurut Philip Kotler ( 2000 ; 349 ) adalah :
“ Product is anything that can
be offered to a market to satisfy a want
or need “ art inya produk adalah
segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan
Merupakan elemen bauran pemasaran yang
paling mendasar, yaitu kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan oleh
perusahaan kepada sasaran untuk dapat di konsumsi, dan memenuhi kebutuhan atau
keinginan konsumen.
Agar produk dapat diterima oleh pasar,maka
mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa
yang tepat untuk dipsarkan oleh perusahaan. Strategi yang dibutuhkan untuk
mengubah produk yang ada, menmbah yang baru dan mengambil tindakan – tindakan
lain yang mempengaruhi bermacam – macam produk.
2.2 Pengertian
Produk
Menurut Philip Kotler diterjemahkan oleh Ancella Antiawati Hermawan dalam buku
Manajemen Pemasaran di Indonesia (1995:502) mengemukakan pendapatnya bahwa
:
“Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan kedalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, di pakai dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan yang mencakup apa saja yang di pasarkan termasuk
benda-benda fisik, jasa, manusia, tempat organisasi dan gagasan-gagasan”.
Menurut William J.Stanton diterjemahkan oleh Yohanes Lamorta dalam buku
unsur-unsur inti pemasaran (1996;22) mengemukakan pendapatnya bahwa :
“Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan
tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga,
kemasan, prestise pabrik, prastise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta
pengecer yang bisa memuaskan keinginannya”.
2.2.1 Klanfikasi Produk
Pemasaran biasanya mengklarifikasikan
pruduk berdasarkan macam-macam karakteristik produk daya tahan wujud dan
penggunaan. Tiap jenis memiliki satu bauran pemasaran.
Menurut Philip Kotler diterjemahkan oleh Amstrong dalam buku Manajemen
Pemasaran 2 (1997:52) daya tahan dan wujud produk dapat di klasifikasikan
ke dalam tiga kelompok daya tahan dan wujudnya :
1. Barang yang terpakai habis (non
disable goods)
Barang berwujud yang
biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.
2. Barang tahan lama (disable
goods)
Barang berwujud yang biasa
di gunakan banyak sekali
3. Jasa (service)
Jasa bersifat tidak berwujud
tidak dapat dipisahkan dan mudah habis.
Menurut Philip Kotler diterjemahkan oleh Amstrong dalam buku Manajemen
Pemasaran 2 (1997:52) klarifikasi barang konsumsi dapat di klarifikasikan
berdasarkan kebiasaan yaitu :
- Barang kebutuhan sehari-hari (Convincence goods) atau barang-barang yang biasanya sering di beli konsumen segera dengan usaha minimum.
- Barang berbelanjaan (Shopping) atau barang-barang karakterisfikasi dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliaannya.
- Barang khusus (Speciality goods) atau barang-barang dengan karakteristik unik atau indentifikasi merek yang untuk sekelompok pembeli yang cukup besar tersedia senantiasa melakukan usaha khusus untuk membelinya.
- Barang yang tidak di cari (Unsought goods) atau barang-barang yang tidak di ketahui konsumen atau di ketahui namun secara normal konsumen tidak berfikir untuk membelinya.
Menurut Djasalim Saladin dalam buku unsure-unsur pemasaran (1991:7) menyatakan bahwa produk di
golongkan dalam 2 kelompok besar yang didasarkan atas jenis pelanggan yang akan
menggunakannya adalah :
- Barang konsumsi (Costumer goods)
Yaitu barang yang dibeli
oleh konsumen akhir untuk di konsumsi pribadi.
- Barang Industri (Industrial goods)
Yaitu barang yang di beli
individu dan organisasi untuk di olah lebih lanjut atau digunakan dalam
menjalankan suatu bisnis.
2.2.2 Ciri Produk
Menurut Winardi dalam buku aspek pemasaran (1992:150) mengemukakan
pendapatnya bahwa: ciri produk dapat ditawarkan dengan ciri (Keistimewaan) yang
berbeda, sebuah produk mempunyai model inti, model tambahan apapun merupakan
pangkal tolaknya agar dapat menciptakan model-model tingkat tinggi dengan
menambahkan cirri-ciri pada suatu produk.
Menurut Djasali Saladin dalam buku inti sari Manajemen Pemasaran (1994:175)
mengemukakan pendapatnya bahwa ciri
produk atau keistimewaan dari suatu produk untuk membedakan produk perusahaan
dari produk-produk petani.
2.2.3 Mutu Produk
Menurut Henry Simamora dalam buku Manajemen Pemasaran Internominal (2000:541)
mengemukakan pendapatnya bahwa:
“Dalam mengembangkan sebuah produk, perusahaan harus menetapkan tingkat
mutu yang akan mendukung posisi produk itu dalam pemasaran. Mutu merupakan salah satu
sarana yang penting bagi pemasaran untuk menentukan tingkat posisi produknya”.
Menurut Djasalim Saladin dalam buku intisari Manajemen Pemasaran (1994:243)
mengemukakan pendapatnya bahwa :
“Mutu produk adalah
kemampuan sebuah produk untuk menjalin fungsinya, yang termasuk mutu produk
atau daya tahan, kehandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi dan perbaikan
serta atribut-atribut lainnya yang bernilai, mutu ini dapat diukur secara
objektif namun demikian dari sudut pemasaran , mutu harus diukur dari dari segi
persepsi pembeli”.
2.2.4 Siklus Hidup Produk ( Product Life Cycle )
Pada
umumnya perusahaan memformulasikan ulang strategi pemasaran mereka beberapa
kali dalam masa hidup suatu produk. Kondisi ekonomi berubah, pesaing
melancarkan serangan baru, dan produk melalui tahap – tahap baru dari minat dan
kebutuhan pembeli. Akibatnya suatu perusahaan harus merencanakan strategi yang
sesuai dari tiap tahap dalam siklus hidup produk. Perusahaan berharap
memperpanjang umur dan profitabilitas produk, walau mengetahui bahwa produk itu
tidak akan bertahan selamanya hal tersebut dikutip menurut Kotler ( 1997 : 306 ),
yang menyatakan bahwa siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang
memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Menurut
Kotler ( 2000 : 304 ) daur hidup produk
terdiri dari empat tahap, yaitu :
1.
Tahap Perkenalan ( Introduction )
Tahap
ini baru dimulai saat produk baru diluncurkan, karena diperlukan waktu untuk
meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi saluran penyalur, pertumbuhan
penjualan mungkin lambat. Laba
negatif atau rendah dan biaya distribusi dan promosi yang berat. Banyak dana di
perlukan untuk menarik distributor. Penyalur promosi berada pada rasio yang
tinggi terhadap penjualan karena diperlukan usaha promosi yang gencar untuk :
a.
Menginformasikan pembeli
potensial tentang produk baru dan belum dikenal
b.
Membujuk orang agar membeli
produk tersebut
c.
Mengamankan distribusi di toko –
toko eceran
Perusahaan
memusatkan penjualan pada pembeli yang paling siap untuk membeli, biasanya
kelompok berpendapatan tinggi. Selain itu harga cenderung tinggi karena :
a.
Biaya tinggi karena tingkat
keluaran ( output )
relatif rendah.
b.
Masalah teknologi dalam produksi
mungkin belum dikuasi sepenuhnya
c.
Diperlukan margin yang tinggi
untuk menoppang pengeluaran promosi besar – besaran yang diperlukan untuk mencapai
pertumbuhan .
2.
Tahap Pertumbuhan ( Growth
)
Tahap
pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat dalam penjualan. Penerima awal
menyukai produk tersebut, dan konsumen tambahan mulai membeli produk tersebut.
Para pesaing baru memasuki pasar, tertarik dengan kesempatan produksi dan laba
berskala besar. Mereka memperkenalkan keistimewaan produk baru dan memperluas
jaringan distribusi. Harga tetap
bertahan atau turun sedikit, bergantung pada beberapa cepat permintaan
meningkat. Berbagai perusahaan mempertahankan pengeluaran promosi mereka pada
tingkat yang sama atau sedikit lebih untuk mengimbangi persaingan dan untuk
terus mendidik pasar. Penjualan meningkat lebih cepat dari pada pengeluaran
promosi, menyebabkan penurunan rasio promosi penjualan.laba meningkat selama
tahap pertumbuhan, karena :
a.
Biaya promosi dibagi pada volume
besar.
b.
Biaya produksi per unit turun
lebih cepat dari pada penurunan harga karena pengaruh kemahiran produsen.
Tingkat pertumbuhan akhirnya berubah dari
tingkat percepatan ke tingkat pelambatan. Perusahaan harus memperhatikan saat
dimulainya tingkat perlambatan untuk menyiapkan strategi baru
3.
Tahap Kedewasaan (
Maturity )
Pada suatu titik, pertumbuhan penjualan
produk akan melambat dan produk akan memasuki tahap kedewasaan relatif. Tahap ini biasanya lebih lama
dari pada tahap – tahap sebelumnya, dan merupakan tantangan berat bagi
manajemen pemasaran. Sebagian besar produk berada dalam tahap kedewasaan dari
siklus hidup karenanya kebanyakan manajem,en pemasaran berhubungan dengan produk
yang dewasa. Tahap ini dapat di bagi menjadi tiga fase, yaitu :
a.
Kedewasaan Tumbuh ( Growth Maturity )
Tingkat penjualan perusahaan semakin menurun, tidak ada saluran
distribusi baru dapat diisi, walaupun beberapa pembeli yang terlambat masih
memasuki pasar.
b.
Kedewasaan Stabil ( Stable Maturity )
Penjualan menjadi datar dalam basis per kapita karena kejenuhan pasar.
Sebagian besar konsumen potensial telah mencoba produk itu, dan penjualan masa
depan ditentukan oleh pertumbuhan populasi dan permintaan pengganti.
c.
Kedewasaan Menurun ( Decaying Maturity )
Tingkat penjualan absolut mulai menurun, dan pelanggan mulai beralih ke
produk lain dan substitusi.
4.
Tahap Penurunan (
Decline )
Penjualan sebagian besar bentuk dan merek
produk pada akhirnya menurun. Penurunan penjualan bisa lambat dan jatuh sampai
titik nol, atau bertahan pada titik terendah. Penjualan menurun karena faktor –
faktor seperti :
a.
Perkembangan Teknologi.
b.
Pergeseran dan konsumen.
c.
Meningkatkan pesaing dalam dan
luar negeri
Hal ini semua mengakibatkan kelebihan
kapasitas, meningkatkan perang harga, dan erosi laba. Saat penjualan menurun,
beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Perusahaan yang bertahan
mungkin mengurangi jumlah penawaran produk. Mereka mungkin mengundurkan dari
segmen pasar yang lebih kecil dari jalur perdagangan yang lebih lemah, dari
mereka mungkin memotong anggaran promosi dan menurunkan harga lagi.
Suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk
menegaskan empat hal, yaitu :
a.
Produk memiliki umur yang
terbatas
b.
Penjualan produk melewati tahap –
tahap yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda bagi penjual
c.
Laba naik dan turun pada tahap
yang beeerbeda dalam siklus hidup produk
d.
Produk membutuhkan strategi
pemasaran, keuangan, produksi, pembelian yang berbeda dalam setiap siklus hidup
mereka
2.3 Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan hal yang
sangat penting yang harus dilakukan perusahaan didalam suatu penyempurnaan
suatu produknya, agar dapat bersaing dan selalu memenuhi kebutuhan konsumen
yang selalu berubah dari waktu ke waktu.
Persaingan yang
semakin keras dan dinamis mengakibatkan perusahaan selalu berfikir mengenai
produk yang dapat diterima oleh konsumen. Dengan demikian perusahaan harus
terus mengembangkan produk baru serta memodifikasi produknya sesuai dengan
kebutuhan pelanggan dan tindakan pesaing yang berubah –ubah.
Dalam melakukan
pengembangan produk terdapat beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan mengembangkan penampilan produk baru atau isi produk
melalui usaha mengubah, memperbesar, memperkecil, mengganti, menyusun kembali,
menghilangkan, membalik, ataupun menggabungkan penampilan yang sudah ada, atau
perusahaan dapat pula membuat produk dengan kualitas yang berbeda – beda serta
mengembangkan model dan ukuran tambahan.
Untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan produk, berikut ini beberapa
definisi pengembangan produk menurut beberapa ahli yaitu :
1 Kotler
dan Amstrong ( 2001 : 399 )
Pengembangan
produk baru yaitu pengembangan dari produk original, perbaikan produk,
modifikasi produk, dan merek baru melaluui berbagai upaya penelitian dan
pengembangan perusahaan itu sendiri.
2. Kotler
( 2000 : 328 )
Pengembangan produk merupakan salah
satu yang dilakukan oleh perusahaan
dalam usahanya untuk selalu menyesuaikan diri dengan permintaan pasar, dalam
menghadapi persaingan yang semakin tajam dan untuk meningkatkan volume
penjualan.
3. Kotler
( 1997 : 307 )
“Customer want
new product, and competitor will do their best to supply the. Replacement
product must found in order to maintain or build future sales. Every company
must carry on new product development “ ( keinginan konsumen selalu
berkembang dan pesaing selalu berusaha keras untuk memenuhinya. Pergantian
produk baru harus dilakukan agar dapat mempertahankan dan membangun penjualn di
masa depan. Setiap perusahaan harus melakukan persaingan produk).
4. Kotler dan Amstrong ( 1997 : 158 )
Pengembangan produk yaitu strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan membangun produk baru atau yang dimodifikasi ke
segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik
untuk meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat
diwujudkan.
Jika kita lihat dari
definisi – definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk
merupakan suatu cara yang dapat meningkatkan penjualan melalui usaha suatu
perbaika maupun modifikasi melalui berbagai upaya untuk merebutkan peluang
pasar dari para pesaing.
2.3.1 Tahap Pengembangan Produk
Dalam pembahasan ini penulis akan menggunakan pembagian
tahapan proses pengemnbangan produk menurut Kotler ( 2000 : 35 ) sebagai
berikut :
1.
Penggalian gagasan ( Idea generation )
Pengembangan
produk baru berawal dari suatu penciptaan gagasan produk baru secara
sistematik. Perusahaan mengidentifikasi apa yang dibutuhakn oleh konsumen ,
produk apa yang dibutuhkan serta mempertimbangkan produk pesaing yang ada di
pasaran untuk memformulasikannya menjadi suatu gagasan akan produk baru. Gagasan produk baru dapat berasal dari
berbagai sumber , seperti dari :
- Kebutuhan dan keinginan pelanggan
- Para ilmuwan, insinyur, perancang dan pegawai
- Penelitian produk dan pesaing
- Wiraniaga dan perantara perusahaan
- Manajemen puncak
2.
Penyaringan Gagasan ( Idea
Screening )
Tujuan dari penyaringan gagasan
untuk menciptakan sejumlah besar gagasan. Tujuan tahap selanjutnya adalah untuk
mengurangi jumlah tersebut. Tahap penyaringan gagasan yang pertama adalah
penyaringan yang membantu mengenali gagasan yang baik dan menghilangkan gagasan
ynag buruk sedini mungkin. Ada dua bentuk kesalahan dalam menyeleksi gagasan –
gagasan tersebut, yaitu:
a.
Drop – Error ( Kesalahan Buang )
Terjadi apabila perusahaan
melepaskan ide yang sebenarnya baik . apabila perusahaan terlalu banyak
melakukan Drop – Error , maka akibatnya
perusahaan mungkin menetapkan standar yang terlalu konservatif
b.
Go – Error ( Kesalahan Jalan )
Terjadi apabila perusahaan
meloloskan gagasan yang buruk dilanjutkan ke tahap selanjutnya . akibatnya akan
dihasilkan produk – produk yang hanya menghabiskan biaya saja dan memperoleh
laba yang kurang dari target penjualan
4. Pengembangan dan Pengujian
Konsep ( Consept Development and Testing
Gagasan yang menarik harus dikembangkan menjadi konsep
produk. Kita perlu
membedakan antara gagasan produk , konsep produk , dan citra produk. Gagasan
produk adalah suatu kemungkinan produk yang perusahaan mungkin tawarkan ke
pasar. Konsep produk adalah versi terinci dari suatu gagasan yang dinyatakan
dalam istilah –istilah yang berarti bagi konsumen. Citra produk adalah gambaran
tertentu yang konsumen peroleh dari suatu produk aktual atau potensial. Suatu
hal yang penting bagi perusahaan yaitu melakukan pengembangan konsep dan
pengujuian konsep untuk memilih produk mana yang tepat untuk di kembangkan.
Pengujian konsep mengharuskan konsep produk baru diuji dengan kelompok konsumen
sasaran untuk mengetahui apabila konsep memiliki daya tarik kuat bagi konsumen
.
5.
Pengembangan strategi
Pemasaran ( Marketing strategy
Development )
Pada tahap ini perusahaan
mengembangkan strategi pemasaran yang akan di terapkan saat meluncurkan produk
barunya ke pasar. Rencana strategi pemasaran ini terdiri dari tiga bagian yaitu
:
- Menjelaskan tetntang ukuran, struktur, dan prilaku pasar yang dituju, rencana penentuan posisi produk, serta penjualan, pangsa pasar , dan laba yang diinginkan dalam beberapa tahun pertama.
- Menguraikan tentang harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan anggaran pemasaran untuk tahun pertama .
- Menjelaskan tentang penjualan jangka panjang dan sasaran laba, serta strategi bauran pemasaran selama waktu yang telah ditetapkan.
6.
Analisis Bisnis ( Busines Analysis )
Setelah manajemen memutuskan
konsep produk dan strategi pemasarannya, manajemen dapat mengevaluasi daya
tarik bisnis dari proposal. Analisi bisnis meliputi tinjauan ulang penjualan,
biaya, dan proyeksi laba bagi produk
baru untruk menentukan apakah faktor- faktor ini memenuhi tujuan perusahaan .
jika demikian produk dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan produk. Untuk
memperkirakan penjualan,perusahaan harus melihat sejarah penjualan dari produk
serupa dan harus
melakukan survei pendapat pasar . Perusahaan harus memperkirakan penjualan minimum dan maksimum untuk menilai
kisaran resiko.
Setelah menyiapkan ramalan
penjualan , manajemen dapat memperkirakan biaya produk dan laba termasuk biaya
pemasaran, litbang, proses, manufaktur, akuntansi, serta keuangan. Selanjutnya perusahaan
menggunakan angka penjualan dan biaya untuk menganalisis daya tarik dari segi
keuangan
7.
Pengembangan Produk ( Product Development )
Konsep produk yang berhasil
melewati tahap analisis bisnis, akan di kembangkan menjadi produk secara nyata
dalam bentuk prototype produk . Apabila konsep produk tersebut lolos uji
bisnis, tahap berikutnya adalah pengembangan produk. Disini litbang akan
mewujudkan konsep produk menjadi sebuah produk fisik , tahap pengembangan
produk ini membutuhkan investasi yang besar. Proses ini memperlihatkan apakah
sebuah gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan
Ilmuwan merancang produk dengan memperlihatkan segala
karakteristik produk tersebut dan setelah siap prototype akan diuji melalui
functional test agar di ketahui apakah produk berfungsi dengan semestinya dan
customer test untuk menguji preferensi konsumen terhadap produk tersebut. Pada
tahap ini akan membuktikan apakah produk ini layak di buat baik secara komersil
maupun teknis
8.
Pengujian Pasar ( Market Testing )
Bila produk berhasil dari fungsional dan konsumen, langkah
berikutnya adalah uji pemasaran, tahap produk, dan program pemasaran
diperkenalkan kepada keadaan pasar yang lebih realistis. Uji pemasaran
memberikan pengalaman bagi pemasar dengan memasarkan produk sebelum terjun
introduksi sepenuhnya. Uji pemasaran memberikan kesempatan kepada perusahaan
menguji produk untuk program pemasaran strategi, pemosisian , iklan ,
distribusii, penetapan harga, penetapan merek, dan kemasan, serta tingkat
anggaran,. Jumlah uji pemasaran yang dibutuhkan bervariasi pada setiap produk.
Pengujian pemasaran
dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Pengujian pasar Barang Konsumen
Dalam menguji produk
konsumen perusahaan berusaha untuk memperkirakan empat variabel, yaitu:
Percobaan, pengulangan pertama, penerimaan, dan frekuensi pembelian.
Perusahaan berharap menemukan semua variabel itu kepada level yangn tinggi.
Berikut ini adalah pembahasan tentang berbagai metode utama pengujian pasar
barang konsumen dari yang paling murah hingga paling mahal, yaitu :
a.
Penelitian Gelombang- Penjualan ( Scale Waare
Research )
Dalam penelitian
ini,konsumen yang awalnya mencoba produk ini secara gratis ditawarkan kembali
produk itu, atau produk pesaing, dengan harga yang lebih diturunkan. Produk itu
mungkin ditawarkan lagi kepada mereka tiga hingga lima kali gelombang (
gelombang penjualan ), dan perusahaan mencatat berapa banyak konsumen memilih
produk perusahan itu lagi dan laporan tingkat kepuasan konsumen
b.
Penggujian Pasar Dengan Simulasi ( Simulated Test Marketing )
Pengujian pasar dengan
simulasi memerlukan 30 –40 pembeli yang memenuhi syarat ( di pusat perbelanjaan
atau tempat lain ) dan menanyakan kepada mereka tentang preferensi dan
pergerakan mereka terhadap suatu kategori produk tertentu
c.
Uji Pemasaran Terkendali ( Controllled Test Marketing )
Uji pemasaran terkendali
memungkinkan perusahaan menguji pengaruh faktor di toko dan iklan terbatas
terhadap perilaku pembelian konsumen tanpa melibatkan konsumen secara langsung
d.
Uji Pasar ( Test Markets )
Perusahaan biasanya bekerja
sama dengan perusahaan penelitian untuk menentukan sejumlah mutu yang akan
ditangani para wiraniaganya guna membujuk para pedagang guna menjual produk itu
dan memajangnya di tempat yang baik.
2. Pengujian Pasar Barang
Bisnis
Barang bisnis juga dapat
memperoleh manfaat dari pengujian
pasar. Barang industri yang mahal dan tteknologi baru baru
biasanya melalui pengujian alpha ( alpha testing ) yang bersifat dalam
perusahaan dan pengujian beta ( beta testing ) yang bersifat dengan
pelangggan luar
a.
Pengujian alpha adalah pengujian produk didalam perusahaan untuk
mengukur dan memperbaharui kinerja, kendala rancangan dan biaya operasi produk.
b.
Pengujian beta dalam pengujian beta yang melibatkan para pemakai
potensial untuk melakukan pengujian rahasia di tempat – tempat mereka
9.
Komersialisasi (
Commercialication )
Pengujian pasar memberikan cukup informasi bagi manajemen
untuk memutuskan dapat tidaknya meluncurkan produk baru itu. Suatu perusahaan
yang akan melakukan komersialisasi harus siap untuk menghadapi biaya yang
sangat besar pada saat ini. Sebelum produk baru dipasarkan terdapt empat
keputusan ytang haru diambil yaitu:
a.
Kapan ( Penentuan Waktu )
Disini perusahaan memutuskan apakah waktunya sudah tepat
bagi peluncuran produk baru perusahaan dan apakah perusahaan akan menjadi yang
masuk pertama, masuk bersamaan, atau masuk terlambat. Dan menjadi yang masuk
pertama keuntungannya antara lain perusahaan akan menjadi pemimpin dalam
distribusi dan mendapatkan konsumen awal. Jika perusahaan masukterlambat,
keuntungannya adalah dapat mengantisipasi kelemahan yang ada pada produk
sejenis yang dikeluarkan oleh pesaing, tidak perlu menjelaskan produk baru
kepada konsumen dan perusahaan dapat mempelajari ukuran pasar.
b.
Dimana ( strategi Geografis )
Perusahaan
harus dapat memutuskan apakah produk baru tersebut akan diliuncurkan satu
lokasi saja, di beberapa lokasi, di beberapa daerah pasar nasional bahkan pasar
internasional penentuan daerah pemasaran ini juga dipengaruhi oleh kemampuan
pesaing serta kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
c.
Kepada Siapa ( Strategi Pasar Sasaran )
Perusahaan juga harus menentukan kelompok calon
konsumennya ( Segmen
Pasar ) mana yang dianggap paling potensial agar program distribusi dan promosi
yang dijalankan dapat mencapai pasar sasaran. Prospek utama untuk suatu produk
konsumsi baru idenyta memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.
Mereka merupakan penerima awal
2.
Mereka merupakan Pemakai utama
3.
Mereka merupakan pemimpin opini
4.
Dapat dicapai dengan biaya rendah
d.
Bagaimana ( Strategi Perkenalan Pasar )
Perusahaan harus mengembangkan rencana
bagaimana pelaksanaan memperkenalkan produk baru tersebut dipasar termasuk
mengalokasikan budget pemasarannya.. disini perusahaan harus mengalokasikan
anggaran pemasaran peralatan bauran pemasaran dan menjadwalkan berbagai
aktivitas penunjang
Gambar 2.1
Tahap Pengembangan Produk
|
|
|
|
|
|
|
|
Sumber: Philip Kotler ( 2000 :
309)
2.3.2 Tujuan
Pengembangan Produk
Menurut Kotler ( 2000 : 377
) faktor- faktor yang mendorong perusahaan yang mengadakan pengembangan produk
adalah :
perubahan
selera konsumen
Persaingan
Konsumen
menginginkan perubahan barang
Produk
sudah “ up to date “
Perkembangan
teknologi
Adanya
kapasitas yang berlebihan, dll
Menurut Stanton ( 1994 : 228
) mengemukakan faktor – faktor yang mendorong pelaksanaan pengembangna produk
sebagai berikut :
1. dengan adanya penemuan –
penemuan baru sebagai akibat perkembangan teknologi
2. adanya keingina dan
kebutuhan konsumen yangn selalu berubah – ubah
3. adanya keinginan perusahaan
untuk memperluas pasar
4. Dana keuangan perusahaan
tersedia cukup untuk pengembangan produk
5. Sumber daya manusia tersedia
dan terlatih
6. Hasil penelitian dan
penemuan perusahaan
7. Untuk memperkuat posisis
produk di pasar
8. Adanya persaingan – persaingan yang sangat
tajam antara perusahaan – perusahaan yang menghasilkan
produk sejenis
2.3.3 Faktor – faktor Pendorong
Usaha Pengembangan Produk
Menurut Glen L Urban dan John R Houser (1993;34 ) faktor – faktor yang
mendorong perusahaan melakukan pengembangan produk adalah sebagai berikut :
1.
Financial goal
Ketidak mampuan perusahaan
mencapai target laba yang ditetapkan, atau perusahaan berada pada keadaan
dimana laba menurun, hal tersebut diatas dapat mendorong perusahaan melakukan pengembangan produknya
2.
Sales Growth
Meningkatkan penjualan
merupakan salah satu tujuan utama dari banmyak perusahaan. Penjualan ini salah
satu nya dapat dihasilkan dengan melakukan pengembangan produk, karena itu
banyak perusahaan yang melakukan pengembangan produknya karena menginginkan
peningkatan dalam sales atau prfitnya
3.
Compettion Action
Tindakan – tindakan yang
dilakukan para pesaing juga merupakan salah satu pendorong perusahaan untuk
melakukan pengembangan produk
4.
Product Life Cycle
Teori pemasaran menyatakan
bahwa produk mempunyai suatu pola penjualan tertentu selama daur hidupnya, yang
terdiri dari tahap, Introduction, growth,
maturity, decline, saat suatu produk beralih dari maturity ke tahap
decline, laba dan penjualan yang diterima oleh perusahaan akan menurun, oleh
karena itu untuk meningkatkan kembali laba dan penjualan, perusahaan dapat
memperbaharui life cycle produknya ( recycle), atau mengganti produk lama
dengan produk baru yang lebih menguntungkan
5.
Tecnology
Teknologi merupakan salah
satu penyebab life cycle suatu produk makin pendek, perubahan, perubahan
teknologi yang terjadi dengan cepat menyebabkan suatu produk berpindah ke tahap decline. Perubahan
teknologi ini memakasa perusahaan untuk melakukan inovasi atau perusahaan akan
mengalami penurunan
6.
Globalization
Peningkatan perdagangan
global telah menciptakan dua alasan kuat mengapa perusahaan harus mengembangkan
produk baru, pertama adalah adnya persaingan yang semakin kompetitif yang disebabkan masuknya perusahaan
–perusahaan asing ke pasar lokal, kedua adalah adanya peluang pasar baru di
dunia usaha yang sebelumnya tidak dimasuki perusahaan
7.
Regulation
Adanya undang –undang atau
peraturan yang ditetapkan pemerintah dapat memaksa perusahaan untuk membuat
produk yang disesuaikan adanya tuntutan tersebut
8.
Material Cost and
Availability
Harga bahan baku yang tidak
stabil dan ketersediaan bahan baku akan mendorong perusahaan melakukan
pengembangan produk untuk menciptakan produk yang dapat mengimbangi hal
tersebut, misalnya jika harga bahan baku meningkat, perusahaan dapat mencari
alternatif penggunaan bahan baku lain, sehingga dapat mendorong usaha
pengembangan produk oleh perusahaan
9. Invention
Hasil – hasil penemuan dalam
bidang ilmu pengetahuan dapat menjadi pendorong dilakukannya pengembangan
produk
10.
Demographic and Style Charge
Perubahan struktur demograpi
akan mengubah permintaan akan produk perusahaan, perubahan gaya hidup
masyarakat juga dapat mengakibatkan perubahan pola konsumen. Oleh karena itu
persahaan perlu mengantisipasi perkembangan yang terjadi
11.
Customer Request
Salah
satu sumber produk baru adalah permintaan konsumen, mereka mengusulkan ide –
ide produk baru yang dipandang lebih bernilai dan memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka dengan lebih baik, serta meminta pihak perusahaan untuk
memproduksinya
12.
Supplier Initiatives and Reaction
Suplier dapat menjadi
pendorong inovasi yaitu dengan cara memberikan usulan perbaikan misalnya dengan
memperkenalkan bahan baku jenis baru. Dengan demikian perusahaan akan terdorong
untuk menciptakan produk baru dari bahan baku tersebut
13.
Alliances
Menggabungkan keahlian yang
dimiliki perusahaan lain dalam suatu bentuk kerja sama telah menjadi startegi
yang umum disepakati, hal ini dapat mendorong pengembangan produk, dengan
beraksi terhadap tawaran untuk menjadi bagaian dari aliansi atau dengan mempromosikan
aliansi tersebut
2.3.4 Faktor
penyebab kegagalan pengembangan
Menurut Philip
Kotler( 2000 ; 329 ), usaha
pengembangan produk baru sering mengalami kegagalan disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain :
1. Shortage odf Important New Product Ideas in Certain Areas
Ada keterbatasan ide dalam
hal mengembangkan produk dasar seperti baja dan kaca
2. Fragmanted Market
Persaingan yang tajam
menyebabkan pasar terbagi – bagi, dengan segmen – segmen yang lebih kecil maka
perusahaan akan menerima penjualan dan laba yang lebih kecil
3. Social and Govermmental Constrain
Produk baru harus memenuhi
kriteria masyarakat, seperti keamanan bagi konnsumen dan sesuai dengan
ketentuan pemerintah
4. Costliness of the Development Process
Perubahan harus menghasilkan
banyak ide sebelum mendapatkan ide yang baik, hal itu akan meningkatkan biaya
perusahaan misalnya biaya riset dan development, produksi, dan riset pemasaran
5. Capital Shortages
Seringkali ide – ide baik
tidak terwujud karena perusahaan kekurangan modal untuk penelitian
6. Faster Required Development Time
Pesaing mempunyai ide yang
sama dan mereka berhasil mengembangkannya lebih cepat
7. Shorter Product Life Cycle
Jika produk berhasil
dipasarkan maka pesaing dengan cepat akan mengikutinya dan membuat siklus hidup
produk baru menjadi semakin pendek
Sedangkan faktor –faktor
lainnya adalah :
1. A high level executive pushes a favourite idea through in spite of
negative market research findings
2. The market size is overes timed
3. The product is not well designed
4. The product is in correctly positioned in the market, not advertised
effectively or over prieed
5.
New product development cost
a high than expected
6. Competitors fight back harder than expected
Artinya :
1. Terlalu tingginya
eksekutif dalam menentukan ide dalam pasar yang negatif
2. Ukuran pasar yang over
time
3. Desain produk yang tidak
baik
4. Keberadaan
produk dipasar yang sudah tepat, tapi tidak ditunjang dengan promosi yang
efektif atau terlalu mahal harga produknya
5. Pengembangan
produk baru yang biayanya melampui biaya yang diperkirakan
6. Keberadaan pesaing yang
selalu siap bersaing
2.3.5 Biaya Pengembangan
Produk
Dalam setiap kegiatan
pengembangan produk perusahaan mengeluarkan suatu biaya yang disebut dengan
biaya pengembangan produk, biaya pengembangan produk menurut Drs.RA.Suypriyono
Akt dalam buku Akuntansi biaya ( 1995 : 201 )
:
“ Biaya pengembangan produk
adalah semua biaya yang terjadi dalam rangka mengembangkan produk atau barang
dagangan, dimana biaya tersebut timbul dari saat produk / barang siap
dikembangkan sampai diterimanya hasil penjualan menjadi kas” sedangkan menurut
T. Hani Handoko dalam Buku
Dasar – dasar manajemen Biaya Pengembangan produk adalah Investasi total yang diperlukan
bagi pengembangan produk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar