Buku The 8
Continuums of Sales Management Process yang disusun Billy Taufan Tenardhi
secara teratur, singkat, dan sederhana dapat membimbing pembaca untuk menjadi
disiplin yang kemudian menjadi sukses. Selain itu, buku ini juga sangat
membantu para pemimpin penjualan dan pembisnis untuk meningkatkan kinerja tim
penjualan mereka dengan membentuk tenaga penjual yang tangguh, produktif, dan
kontributif untuk perusahaan.
Dalam mencapai target penjualan dan reward atau penghargaan adalah gairah
dan tujuan, bukan lagi sebagai beban. Oleh karena itu, manajer penjualan harus
menindaklanjuti fungsi pelatihan sebagai alat pendorong kemajuan tim penjualan
dan fungsi kontrol sebagai alarm atau rambu-rambu dalam pencegahan dan
mengambil tindakan.
The Sales Manager’s Roles
1.1 Sales Management Insight
(The right sales manager on the right team)
Dalam organisasi penjualan kerja sama sinergi mulai
dari pemilik perusahaan, direktur penjualan hingga sales supervisor sangat penting. Pendelegasian dan tindakan atau
eksekusi memegang fungsi dan peran (the
roles) sangat penting dalam keberhasilan tim. Dengan demikian, konsep span of control (cukupan wewenang dan
kemampuan fungsi kontrol) dan span of
authority (cukupan wewenang dan kemampuan fungsi tanggung jawab) menjadi
alat utama dalam melaksanakan fungsi manajement penjualan.
1.2 Building the Sales Team
(The right sales people profile in the right team)
Fungsi dan peran menjual sangat di tentukan oleh dua
hal, yaitu mutu kepemimpinan manajer dan kualitas dari sales people. Oleh karena itu, ada dua hal pula yang dapat
dilakukan sales manager. Pertama, mengembangkan tim yang sudah ada.
Kedua, membentuk kekuatan anggota baru sebagai new blood agar tim menjadi lebih kuat dan besar lagi. Dengan
kondisi seperti ini tugas sales manager
akan berfungsi ganda.
1.3 Sales Manager’ Scope of Work
(Tugas dan tanggung jawab sales manager)
Fungsi, tugas, dan peran sales manager meliputi :- Sales plan / Perencanaan Penjualan
- Recruitment
- Training
- Coaching
- Motivation
- Control
- Evaluation / Re-Organitation
- Re-Training & Re-Coaching
- Retain / Sustaining
- Trimming / Termination
- Re-Sales Planing
1.4 Manager as Coash
(Perpaduan antara manajer dan pelatih)
Manajer adalah pengelola tim yang bertindak
berdasarkan kebijaksanaan, strategi, dan pedoman yang telah digariskan
perusahaan. Fungsi dan perananan manajer lebih kepada pelaksanaan dan kontrol
terhadap proses tindakan serta hasil kerja
perorangan dan tim penjualannya. Hasil kerja perorangan dan tim disebut
sebagai indikator KPI (key performance indicator), lebih bersifat tangible.
Sementara itu,
pelatih lebih fokus melakukan pelatihan atau training dengan melihat aspek potensial, kapasitas, karakter,
mental atau psikologi setiap
individu. Pelatih akan melakukan pendekatan
berbeda satu dengan yang lain. Dengan prioritas mengubah weaknes menjadi strength, akan membentuk wawasan atau mindset lebih baik. Disebut faktor KSF (key success faktor), lebih bersifat intengible.
Perpaduan manajer dan pelatih yang sinergi akan
mmembebtuk sosok sales manger yang
hebat dan tangguh dalam mengelola tim penjualannya.
1.5 The Leadership Style
(Type kepemimpinan yang tepat)
Beberapa type atau gaya kepemimpinan antara lain :
- Keras (hard syle)
- Lunak (soft syle)
- Problematik (tricky style)
- Soliter (ineffective style)
- Emosional (moody style)
- Pembangun tim (team builder style)
1.6 Integrated Sales Management
(Kunci suksen integrasi pengelolaan tim kerja)
Pengelolaan tim penjualan dapat berdasarkan azas Integritas Sales Management, yaitu
pengelolan tim penjualan yang dibagi dalam tiga zona kelompok agar setiap tim
dapat dikelola dengan cara yang berbeda berdasarkan kemampuan anggotanya.
- Kelompok zona sukses, atau disebut kelompok pareto 20%, merupakan kelompok minoritas sukses.
- Kelompok zona menengah, yaitu mereka yang berada dalam kelompok tengah, tetapi sebenarnnya masuk dalam pareto 80%.
- Kelompok zona nyaman, kelompok ini berasal dari pareto 80%, berada dalam zona nyaman.
1.7 Recruitment Process
(Mengembangkan sales people yang tepat)
Manajer itu ibarat juri yang kritis dan analitis
dalam mengenali calon karyawan melalui beberapa indikator berikut :
- Pengalaman kerja
- Durasi dan daya tahan bekerja
- Mindset atau cara berfikir
- Goal pribadi
- Karakter
- Bahasa tubuh
Kriteria yang dapat mendukung
proses seleksi calon karyawan, antara lain umur (20-40 tahun), pendidikan
(D3-S1), status menikah (mentalitas dalam tanggung jawab keluarga), bahasa
asing (Inggris), dan lain-lain.
1.8 Internal Competition
(Menciptakan persaingan internal yang sehat)
Suasana kompetisi dapat menghasilkan pertentnanggan
dan konflik. Oleh karena itu, manajer hendaknya memiliki kemampuan dalam management by conflict atau MBCon,
mengelola konflik dalam tim kerjanya agar produktifitas terjaga, persaingan
tetap tumbuh sehat, dan meletakkan dirinya sebagai penengah serta pembuat
keputusan yang objektof dan benar dalam atmosfir kerja tetap kondisif.
2 The Sales People
2.1 Sales as a Profession
(Sebagai software sales tools)
Tugas manajer juga menyakinkan sales people bahwa mencintai pekerjaan penjualan akanmenjasikan
mereka sebagai software sales tools,
peranti lunak yang menggeakkan seluruh potensi penjualan dengan memenfatkan
kekuatan yang dimiliki perusahaan, produk dan dirinya sendiri. Sementara itu, hardware sales tools, seperti alat
peraga penjualan hanyalah alat pendukung pasif.
2.2 Sales Hunter Profile
(Mesin penjualan yang andal)
Tugas sales
manager memberikan pengarahan bahwa dalam pekerjaan menjual ada dua
kualitas sales people:
Pertama mereka yang berhasil menjadi kontributor
utama penjualan bagi perusahaan akan mendapatkan atribut sebagai Sales Hunter_pemburu penjualan yang
kokoh , tangguh dan winning attitude.
Kedua, mereka yang belum berhasil memiliki atribut.
2.3 Sales Hunter is Sales Engine
(Seperti mesin pendorong pesawat)
Sales
manager
dapat menjabarkan dalam sesi coaching
pada sales people. Peran mereka yang
sukses munjual dan menjadi kontributpr utama, ibarat mesin pesawat yang
memilidi daya dorong dan daya ungkit yang sangat besar untuk mengangkat
kemajuan perusahaan.
2.4 Personal Goals and Dream
(Mimpi, harapan dan tindakan)
Manajer dapat mendorong mereka untuk berubah positif
dalam hidup dengan membengun tujuan dan goal
secara bertahap. Ambisi harus dimiliki setiap orang jika ingin sukses.
2.5 Hungry for Big Sales Commision
(Identik dengan penjualan besar !!!)
Komisi penjualan yang besar bagi sales people dan bonus sales manager yang atraktif identik
dengan sales performance yang bagus.
2.6 Married with my Sales Profession
(The power of success)
Married wit my sales profession akan mmenciptakan
sales people yang berani mengambil dan memikul tugas atau tanggung jawab target
penjualan yang besar. Tidak hanya itu, merekapun beralasan kuat untuk
mewujudkannya.
2.7 My Enemy
(Taklukkan “musuh-musuh kita)
Musuh yang paling berat dan paling besar adalah diri
kita sendiri dan akar persoalan yang terbesar berasal dari diri kita sendiri.
2.8 Balancing Between Reward and Punishment
(Kualitas kita ditentukan oleh tindakan kita)
Penyadaran yang dilakukan manajer acapkali
memerlukan waktu yang kadang agak lama karena faktor terbesar dalam diri sales
people adalah masalah mindset,mental dan cara berfikir yang keliru. Perubahan
diri yang benar akan melahirkan sosok
sales people yang memiliki cara berfikir dan bertindak dengan berkualitas.
2.9 Succes Story comes from The Power of Failure
(Mendongkrak kesadaran dan perubahan)
Banyak kisah sukses dari orang yang awalnya gagal,
tetapi mereka terus melangkah tanpa henti dan ingin mengetahui sampai batas
waktu dan kapan sukses diraih. Intisari dari the power of failure adalah kekuatan dasyat yang mendorong
kesadaran seseorang untuk merubah secara drastis untuk bangkit dari kegagalan,
keterpurukan, dan melangkah meraih hidup lebih baik.
2.10 Sales Team is Invesment for the Company
(Sebagai aset perusahaan)
Konsep sales
team is investment for the company adalah tindakan menuju many creats money. Investasi perusahaan
akanmenghasilkan penjualan baru, revenue
baru.
2.11 Sales Acceleration
(Memburu penjualan dengan percepatan)
Tugas manjer mendorong dan meyakinkan sales people melakukan percepatan
penjualan dengan mendapatkan sejumlah besar hos
prospect yang benar, besar dan berkualitas. Tujuannya, agar memperpendek sales process sekaligus memperoleh
penambahan nilai dan volume penjualan yan signifikan.
2.12 Sales People Career
(Sales manager yang bagus,sales people yang hebat)
Proses pembelajaran menjadi sales manager yang bagus memerlukan waktu yang lama dan jarak
tempuh “pengalaman” menguasai gelombang kesulitan dalam mengelole tim kerjanya.
2.13 Discipline Sales Process
(Perspektif yang sama dengan perusahaan)
Hal yang dibutuhkan adalah pelaksanaan proses kerja
penjualan yang disiplin, teratur dan konsisten. Tugas manajer memahami dahulu
apa yang dikandung perusahaan dan menterjemahkannya dalam perspektif atau
pemahaman kepada sales people.
Perspektif yang sama dengan perusahaan akan lebih memudahkan pelaksanaan tugas
dan misi secara disiplin sesuai harapan perusahaan.
2.14 Job Description
(Tugas dan tanggung jawab sales people)
Tugas sales manager yang paling penting adalah
membuatkan job description atau uraian tugas agar setiap sales people mengetahui dan memahami apa saja tugas dan tanggung
jawabnya.
3 Marketing Strategy and Market Penetration
3.1 Visi-Misi-Aspirasi Perusahaan
(Pemahaman Value selling proposition)
Dengan memahami benar nilai visi dan misi,tugas sales people akan lebih mudah membidik
sasaran penjualan dengan memperoleh pelanggan yang benar pada segmentasi pasar
yang tepat. The right costumers in the
right market segmentation.
3.2 Market Leader-Trendsetter-Icon
(Energi besar pendorong penjualan besar)
Jika produk atau jasa yang memiliki keunggulan atau value selling proposition, akan lebih
mudah untuk berkembeng menjadi yang terbaik.
3.3 Believe is Powerful
(Perusahaan, produk, dan pasar masih besar)
Tugas manajer adalah melakukan coaching dan bimbingan secara terus menerus dengan menekankan three elements of believe agar sales
people memiliki energi percaya yang besar.
·
Percaya
pada perusahaan
·
Percaya
kepada produk atau jasa
·
Percaya
pada pasar
3.4 Principle: Quality Comes Before Quantity
(Mindset kualitas)
Akar dan fondasi dari kemajuaan perusahaan dan sales people adalah tindakan yang
berkualitas dalam konteks keseimbangan dengan kuantitas penjualan.
3.5 The Right Market Segmentation
(Menstimulir penjualan dengan capitalization)
Pemahaman yang kuat terhadap pasar yang benar dan
tepat akan menstimulir penjualan besar melalui kekuatan kapitalisasi agar
menjadi aktif dalam menguasai segmentasi pasar tersebut.
3.6 Core Value in Selling
(Doktrin penjualan yang benar)
Tindakan bagaimana yang harus dilakukan:
·
Produk
atau jasa adalah jantung penjualan yang akan memompa dan menumbuhkan usaha
perusahaan
·
Big
sales revanue
·
The
right price
·
The
right margin
·
Good
pay master
3.7 Level Channel Distribution
(Saluran distribusi yang tepat)
Beberapa saluran distribusi yang dikenal antara lain:
·
Zero
level chennel distribution
·
One
level channel disrtibution
·
Two
level channel distribution
·
Three
level channel distribution
3.8 Sales Penetration adn Development
(Lima pilar penetrasi dan pengembangan penjualan)
·
Produk
atau jasa eksisting ke market axisting
·
Produk
re-disign ke market existing
·
Produk
baru ke market existing
·
Produk
existing ke market baru
·
Produk
baru ke market baru
3.9 Good Quality = Right Price
(Price to be equal to quality)
Banyak perusahaan memahami bahwa cheep is dangerous karena tidak
menunjukkan kekuatan apapun dari produk itu sendiri.
4 The Costumers and Prospects
4.1 The Assets Of the Company
(Pelanggan adalah harta perusahaan)
Dengan menjalin hubungan yang win win dan kuat dengan pelanggan atau costumers engagement akan
menghasilkan hot lines sales,sales
yang signifikan karena mereka senang bermitra dan puas berbisnis dengan kita.
4.2 The Window of Marketing
(Jendela bisnis perusahaan)
Daftar pelanggan terkenal akan memperkuat bisnis
yang disebut the window of marketing. Mereka adalah jendela pemasaran yang
membuka bisnis perusahaan semakin berkiprah dan produk semakin tersebar luas.
4.3 The Righat Costumers
(Model CNOSE)
C:Clasification, mencari infomasi yang benar
N:Neds, tidak semua pelanggan memerlukan produk atau jasa kita
O:Oportunity, kesempatan dan peluang yang besar akan
datang jika neds sudah diketahui
S:Solution, menawarkan solusi yang tepat agar beban
mereka berkurang, dan masalah dapat dipecahkan.
E:Evidence, produk kita adalah unggulan yang dapat
dipresentasikan dengan bukti konkret dan telah teruji
4.4 Get the Elephants
(Major-Big-Medium Costumers)
Saatnya bergerak mencari pelanggan raksasa, besar
sampai medium untuk mendapatkan percepatan
penjualan atau sales accleration.
4.5 Custumer Retentation Rate-CCR
(Keuntungan besar memelihara pelanggan)
Dampak positif dari costumers relation rate yang tinggi sebagai berikut:
·
Biaya
akan semakin murah dan efesien
·
Menjualan
dapat meningkat
·
Menghambat
pesaing masuk
·
Pelanggan
akan memberikan referensi kepada rekan bisnis mereka
·
Akan
mendapatkan efek multiganda
·
Bukti
produk dan layanan perusahaan
·
Terjadi
hubungn bisnis jangka panjang
4.6 Sales Hunting and Sales Forming
(Existing and new costumers)
Dua tugas kombinasi utama penjualan adalah mencari
penjualan baru yang berasal dari pelanggan yang ada (sales forming) dan mencari pelanggan baru (sales hunting).
4.7 Hit Ratio=Sucess Run
(Efisiensi-efektifitas waktu,tenaga,biaya)
Kolerasi produtif diterjemahkan dalam prinsip Hit
ratio atau Sucess run,yaitu gambaran ukuran keberhasilan menjual berasal dari
daftar pelanggan yang tepat dan potensial.
4.8 Building Right Sales Perception
(Konsultan dan pelanggan yang benar)
Bertindak sebagai konsultan adalah jalan terbaik dan
sangat profesional karena sales people adalah jembatan penghubung yang utama
antara mereka dan perusahaan.
4.9 Sales People is Company Representative
(Attitude is everything)
Keberhasilan menjual bukan semata-mata karena produk
atau jasa nomor wahid, melainkan lebih disebabkan perilaku atau attitude dari sales people itu sendiri.
4.10 Building Emotional and Irrational Relation
(Partner kerja yang menguntungkan)
Hubungan bisnis yang menguntungkan pelanggan akan
membuat mereka bisa fokus kepada bisnis utama mereka sehingga omzet meningkat,
profit margin tumbuh,perusahaan berkembang, dan mampu bersaing di pasar yang
sangat kompetitif.
4.11 What make they Hate abd Angry!
(Don’t over promise, don’t force them to buy!)
Dua hal yang pantang dalam bisnis adalah jangan
melanggar janji dan memaksa mereka membeli. Menjual dengan menstimulir
“capitalization” adalah senjata ampuh mengangkat omzet dan bisnis.
4.12 What do the love is Total Grooming
(Come on time, your appearance and confident)
Total grooming diramu dengan attitude is everything,
respect, on time,antuasisme, partnership dan keinginan untuk memenangkan bisnis
dengan jalan yang benar adalah unsur-unsur yang mendukung peluang besar
mendapatkan sambutan positif dari pelanggan danprospek.
4.13 Selling to The Top
(Decion maker and dominant influences)
Secara umum banyak kondisi sales people lebih suka berharap ketemu dengan dominant infuences, yakni level user
atau technical karena mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pemegang
keputusan akhir atau decision maker
dianggap nyaman dan bisa akrab.
4.14 Referral is Powerful
(Sebagai agen promotor yang ampuh)
Dalam suatu studi penjualan, referensi adalah alat
promosi yang ampuh, tidak kalah dengan teknik above of live. Referral
atau referensi adalah kunci untuk membuka pintu resistensi atau penolakan dari
prospek.
4.15 Doktrin Penjualan: Core Value in Selling
(Pertumbuhan penjualan yang dahsyat)
Dengan pemahaman core value in selling secara
menyeluruh diyakini sales people akan menjadi bagian penting lokomotif
perusahaan yang menarik an membawa perusahaan berjalan secepat kereta api kilat
sinkansen dan TGV.
5 The Competitors
5.1 Pesaing sebagai sparing Patner
(Mengaktifkan adrenalin sales people)
Pesaing hendaknya dianggap sebagai sparing partner yang menghidupkan gairah dan
aktifitas menjual. Persaingan menciptakan suasana dinamis dan hot, sering
melahirkan kreatifitas menjual dn membuat setiap setiap sales people terbangun untuk menjadi yang terbaik di lapangan.
Persaingan akan menghidupkan “andrenalin” dan menetralkan “melatonin”.
5.2 Get the First Seat
(The spirit in the competition)
Dengan mindset
the spirit in competition untuk mendapkan lebih banyak bisnis dari mereka.
Jika tidak, pesaing yang akan melakukan hal yang sama. If you don’t do it someone else will do!
5.3 The Earliest Eagles will get the Biggest Prey and Meal
(Pertahankan terbaik adalah menyerang pasar)
Prinsip motivasi diri yang baik adalah the earliest eagles will get the biggest
prey and meal. Ibarat rajawali-rajawali yang terbang paling pagi, paling
sigap akan mendapatkan mangsa dan makanan yang paling besar. Sales people yang agresif dan step
ahead, melangkah lebih cepat, lebih jauh akan mendahului pesaing untuk
mendapatakan order yang pertama dan
utama.
5.4 Big Market Potential under the Surface
(Berfikir lebih lugas daripada pesaing)
Sales people perlu cara berfikir dan bertindak yang
lugas bahwa masih ada celah potensi pasar yang besar dan dapat diterobos
secepatnya. Kemungkinan pesaing akan bersikir dengan cara yang sama.
5.5 The Big Handicap is not about Price
(Cheap is dangerous)
Produk yang bagus harus diejawantahkan dengan harga
jual yang setara dan relevan. Jadi, jangan hancurkan pasar dengan harga murah!
Jangan terjebak dengan permainan pesaing yang suka berperang dengan harga.
Murah itu berbahaya! Tidak ada bisnis yang berkembang dengan menjual harga
murah.
5.6 They are Wolves
(Penerkam tanpa ampun)
Dalam termologi kompetisi, pelanggan kita yang
potensional akan selalu diperebutkan para pesaing beramai-ramai. Mereka akan
menggunakan berbagai jurus menyingkirkan kita dari pelanggan. Oleh karena itu,
kita pun perlu memiliki jurus penangkis, selalu waspada memelihara pelanggan
sebagai mitra kerja untuk jangka panjang.
5.7 The 4A Principles in Competition
(memperkokoh daya cengkeram penetrasi)
A1-Availability, karena produk tersebar merata pada
segment tertentu, konsumen akan memperolehnya setiap saat.
A2-Accessibility, variant produk yang lengkap akan
membuat konsumen senang karena banyaknya pilihan yang memudahkan mereka.
A3-Acceptability, produk yang cocok dan diterima
konsumen adalah yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan mereka.
A4-Accountability, harga yang sesuai dengan
kebutuhan mereka akan mempresentasikan daya beli konsumen.
5.8 Sales People Uniform
(Company and brand-below the line activity)
Seragam berlogo adalah alat promosi berjalan yang
sebenarnya ampuh karena bisa dibayangkan berapa ribu bahkan jutaan orang akan
melihat brand yang tertera pada
seragam sales people sepanjang waktu.
5.9 Competitor’s Strategy and Activity
(The power of competition)
Dengan memantau pesaing, kita dapat menganalisis dan
mengoreksi apakah langkah kita sudah tepat. Dengan memantau pesaing, kita dapat
mengubah strategi penjualan dan bergerak lebih agresif. Dengan meluhat peluang
dan kondisi yang ada, kita dapat merumuskan langkah lanjutan atau strategi
penjualan baru, bergerak berbeda dibanding pesaing.
6 Sales Target and Rewards
6.1 Sales Forecasting and Target
(Sebagai pedoman penjualan)
Besarnya target penjualan setiap perusaha an dan
industrinya akan berbeda tergantung skala usaha, pengalaman pertumbuhan dan
ekspansi usaha, posisi di pasar, agresivitas
pemasaran danpenjualan dan sebagainya.
6.2 The Degree of Winning
(Raihlah simbol kemenangan)
Tugas sales
manager menggerakkan potensi besar dalam diri setiap sales people yang belum tergali dan terasah penuh untuk terdorong
meraih lebih cepat the symbols of
winning.
6.3 A Big Basket of Major-Big Costumers
(Up & cross selling, Product line & item)
Memilih pelanggan yang besar, menengah dan kecil
adalah hal yang penting karena pelanggan besar sampai menengah memberikan
kontribusi penjualan terbesar untuk mencapai target penjualan. Umumnya, jumlah
pelanggan besar secara kuantitas kecil, tetapi daya kapasitas dan kualitas
bisnisnya besar.
6.4 A Big Basket of Hot Prospects
(Menstimulir pertumbuhan penjualan baru,Hindari Cald call)
Sales people hendaknya terutama mencari lebih banyak
jumlah hot prospect karena omzet penjualan vs target bulanan
umumnya terjadi oleh hot prospect.
Jarak penentuan waktu proses hot, warm,
cold prospect antara bisnis yang satu dengan yang lain bisa berbeda. Sales people yang agresif dan cermat
sering mendapatkan percepatan penjualan karena agresivitas follow up yang benar kepada warm
prospect dan menggiringnya menuju hot
prospect.
6.5 Salles Commision Scheme
(Menstimulir daya dorong penjualan)
Tantang mereka dengan skema komisi yang menggiurkan,
buka fokus pada gaji dan tunjangan yang cukup untuk biaya operasi bulanan.
Sales commision ibarat energi besar, memiliki daya tarik dan daya dorong yang
luar biasa, seperti “money magnet”.
6.6 Sales Contest Program
(Memacu pertumbuhan penjualan)
Program sales contest adalah pelengkap agar
rangsangan dan stimulus penjualan lebih kuat. Sales contest adalah tindakan
dari money creats money dimana akan mendorong penjualan lebih meningkat lagi.
6.7 Standing on the Winner Stage
(Sayalah pemenang!!!)
Berikan motivasi besar dalam melakukan coaching dengan pelatihan kepada sales people, agar mereka terbakar semangatnya menjadi pemenang
utama yang berdiri di panggung pemenang, standing
on the winner stage.
6.8 Memonitor dan Analisis Sales Performance
(6W + 1H)
What, apa yang terjadi dengan perkembangan hasil vs
target penjualan
Who, siapa sales
people yang mencapai dan siapa yang tidak.
When, kapan periode pencapaian secara tim berhasil.
Which, pelanggan-pelanggan mana yang memberikan
andil pencapaian
Why, faktor terjadinya apakah karena sales people atau sebagian bergerak
agresif.
Where, dimana saja potensi yangbelum tergali dan
tergarap dengan maksimal.
How, apakah strategi penjualan perlu dipertahankan karena hasil penjualan baik.
6.9 TTM=Territorial and Time Management
(Memperkuat manajement area dan waktu)
Sales
manager
dapat melakukan semacam exercise atau simulasi berapa sebenarnya waktu yang
optimal untuk aktifitas penjualannya. Pemanfaatan waktu yang tepat akan
menghasilkan produktifitas penjualan yang baik karena sering terjadi waktu yang
dialoasikan bertemu dengan potensi pembeli ternyata diluar encana awal.
6.10 Cost Ratio Analysis)
(Analisis target penjualan vs biaya operasional)
Sales
manager
membutuhkan alat bantu untuk melakukan analisis apakah hasil penjualan
masing-masing orang atau secara tim efektif dan efesien. Besaran hasil
penjualan akan dinyatakan efektif dan produktif jika biaya yang dikeluarkan,
baik fixed maupun variabel cost
menghasilkan rasio margin atau
keuntunganyang baik.
6.11 Sales on Exhibition
(Other sales activity)
Untuk memperoleh penjualan dan menjaring calon
pembeli yang efektif bisa dengan menempatkan sales people yang produktif dan memiliki kinerja penjualan baik.
7 The Training System
7.1 Pentingnya Arti Pelatihan
(Membuat sales people berdaya ungkit)
Practise
make perfect.
Pelatihan adalah bekal yang sangat penting bagi pembentukan kemampuan sales people. Sebagai pelatih,
keterlibatan seorang manajer secara langsung sanggat penting, Manajer yang
paling bertanggung jawab untuk program pelatihan karena yang paling mengatahui
kebutuhan sales people.
7.2 Training Sylabus
(Membantu efektifitas pelatihan)
Silabus pelatihan dapat dibuat dengan bentuk hand
out denga bantuan power point agar peserta dapat fokus kepada materi yang
diberikan. Bentuk silabus hendaknya singkat, sederhana, mudah dibaca dan
dimengerti peserta.
7.3 How to handling Objections!
(Yes...,But...-Ya Benar...,Tetapi...)
Bisnis adalah kompetisi satu dengan yang lain dan
pasar dipengaruhi oleh banyak faktor, pilihan, dan pola tingakah konsumen.
Dengan demikian tugas manajer adalah memberikan bimbingan bagaimana mengelola
keberatan dengan memberikan coaching
salah satunya dengan cara diplomasi “Yes...,But...-Ya
Benar...,Tetepi”.
7.4 Inhause Training
(Interaktif semua peserta pelatiahan)
Bisnis adalah kompetisi satu dengan yang lain dan
pasar dipengaruhi oleh banyak faktor, pilihan dan pola tingkah konsumen. Dengan
demikian, tugas manajer adalah memberikan bimbingan-bimbingan mengelola
keberatan dengan memberikan coaching
salah satunya dengan diplomasi “Yes...,But...-Ya Benar...,Tetapi...”.
7.5 Inhouse Training
(Interaktif semua peserta pelatihan)
In house
training
dapat dilakukan dengan memanggil pembicara profesional dari luar untuk membantu
sales people berfikir lebih tajam dan
memperluas wawasan.
7.6 Outdoor Training
(Menambah wawasan dan pengetahuan)
Outdoor trainning diperlukan agar sales people
memiliki nuansa baru dan penyegaran untuk memperkuat pengetahuan den
ketrampilan penjualannya.
7.7 Costumer and Prospect Buying Influences
(The 4 buying influences)
1.
User
buying Influence atau gate keeper
Sebagai pengguna langsung, karena
berhubungan langsung dengan pengguna produk atau jasa di perusahaan.
2.
Technical
buying influence
Pengguna tidak langsung, tetapi
mereka ahli pada prosedur dan teknis penggunaan produk atau jasa.
3.
Coach
buying influence
Sering disebut pengaruh tidak
langsung karena tidak terkait langsung dengan pemakai tersebut.
4.
Economic
buying influence
Pengambil keputusan akhir karena
peran mereka lebih menyangkut aspek bisnis perusahaan secara menyeluruh.
7.8 Costumer and Prospect Behavior and Condition
(The 5C analysis)
- Charakter. Menyangkut sikap, attitude atau tingkah laku pelanggan dan prospek kita.
- Credibility. Analisis ini penting sejauh mana prospek kita ini dipercaya, punya komitmen.
- Capacity. Apakah prospek memiliki kapasitas yang ;ebih besar lagi di kemudian hari agar kita bisa melakukan ekspansi bisnis ke depannya.
- Capital. Umumnya lebih menyangkut aspek keuangan, seperti permodalan usaha atau cash flow.
- Collateral. Jaminan atau kolateral bukan hanya dilihat dari sisi aset perusahaan.
7.9 Reading is Silent Training
(Increase out of box knowladges)
Manajer perlu memperkaya wawasan pengetahuan dan
informasi agar bisa melihat perspektf yang lebih luas dan tajam di dalam dan di
luar perusahaan. Menggabungkan secara sinergi prinsip Doing (kow-how, kecakapan
teknik dan ketrampilan) & Knowing (Knowledge dan teori) adalah bagus.
7.10 Drive and Pressure
(Adversity Quotient = AQ)
Tugas manajer adalah mendorong dan melatih sales
people agar masuk kelompok climbers. Hanya mereklah yang memiliki aura dan
energi untuk selalu menerima drive and preassure, tekanan dan dorongan untuk
maju dan menjadikan organisasi penjualan sebagai kontributor yang utama bagi
perusahaan.
8 The Control System
8.1 Sales Control Insight
(Do not use autopilot method)
Antara knowing
dan doing adalah dua hal yang sangat
berbeda. Knowning hanya sebatas
mengetahui tanpa tindakan, tetapi doing
adalah eksekusi, kecakapan, dan tindakan karena mengetahui apa yang terjadi dan
mengambil langkah untuk perbaikan.
8.2 Back Check Control
(Kontrol hasil kunjungan)
Fungsi kontrol ini untuk mengetahui kebenaran laporan sales
people dan problem yang terjadi. Hasil penjualan dapat dianalisis
berdasarkan keadaan dan data yang diperoleh langsung manajer dari lapangan.
8.3 Back Track Control
(Kontrol rute kunjungan)
Hal ini dilakukan untuk melacak rute kunjungan sales
people pada hari yang sama secara random. Manajer dapat melakukan analisis
prioritas pelanggan atau prospek mana yang dianggap kritikal dan penting.
8.4 Topping Up Control
(Penjualan tambahan oleh manajer)
Metode topping
up, back check, dan back track
banyak menghasilkan respons positif dari para pelanggan atau prospek. Hal ini
disebabkan pelanggan atau prospek senang jika manajer turun ke lapangan untuk monitoring dan bertemu mereka.
8.5 Join Visit
(Coaching lansung dilapangan)
Metode join
visit banyak diterapkan di hampir semua industri dan jasa. Ikut sertanya
manajer dalam join visit ini bisa
memberikan arti positif dan negatif bagi sales
people.
8.6 On the desk Control
(Dokumentasi data dan analisis penjualan)
Metode dokumentasi penjualan akan lebih berjalan
efektif jika manajer menggabungkan hasil diatas kertas dengan on the field control sehingga dapat
diperoleh data dan kesimpulan yang lebih akurat dan objektif.
8.7 Sales Manajement Control & Evaluation Sheet ( The Power of Invormation)
Isi dari format lembaran laporan kerja pada mitra
dan prospek bisa disesuaikan dengan kondisi usaha perusahaan masing-masing.
8.8 Anger Manajement
(Ekspresi kuat mendorong perbaikan)
Marah adalah ungkapan manajer suka dengan zona
perjuangan dan membenci zona nyaman. Bagaimana kalau manajer tidak pernah
marah. Artinya, manajer tidak pernah tahu apa yang terjadi dan tidak memahami
apa yang harus dilakukan.
8.9 Worried Manajement
(Early warning system)
Kesigapan sejak awal akan membuat fungsi kontrol
berjalan lebih kuat dan tajam karena sales
people adalah insan yang paling sulit dikontrol.
8.10 Massage in the Bottle
(Jangan menciptakan silo-silo)
Briefing dan coaching harus melalui tatap muka dua
arah, dalam porsi waktu yang lebih besar dan terarah.
8.11 The 7 Mistake in Sales Manajement
(Mengontrol diri manajaer sendiri)
Ada tujuh kesalahan mendasar yang sering terjaji
ketika organisasi penjualan tidak dikelola dan dikontrol baik.
- Arrogance (kesombongan)
- Ignorance (ketidakpedulian)
- Permissive (toleransi berlebihan)
- Egoism (egoisme)
- Thinkering (memikirkan hal-hal kecil)
- Losing Focus (kehilangan fokus utama)
- Denial (penyangkalan)
8.12 The Boss is Always Right?
(Dua prinsip kepemimpinan yang bertentangan)
Harap diingat juga dalam saales management memang
tidak ada demokrasi. Artinya, walaupun semua orang berhak berbicara dam
mengeluarkan pendapatnya, keputusan harus tetap tenang dari manajer dengan azas company fist.
8.13 Manager’s Itinerary
(Mengontrol jadwal kerja sendiri)
Jadwal kunjungan kerja adalah bentuk kepedulian
terhadap perhatian yang tinggi karena salah satu cara kontrol diri yang tepat
untuk melihat sampai sejauh mana kontol kerja sendiri dapat dipantau oleh
manajer itu sendirI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar