By :
ENGGA AKSARA**
Seorang penjual harus memiliki berbagai cara
dan strategi agar mudah menjual produk/jasanya pada pelanggan. Tidak hanya itu,
berbagai cara dan strategi tersebut juga berguna umtuk menaklukkan pasar dan
memenangkan persaingan yang semakin kompetitif serta melipatgandakan omset
penjualan.
Ada ribuan bahkan jutaan orang di dunia yang
memilih jalan hidup untuk menjadi seorang penjual. Mulai dari penjual dengan
modal yang kecil sampai dengan penjual dengan modal yang besar. Produk dan jasa
yang mereka tawarkanpun beraneka ragam.
Namun pada kenyataannya, tidak semua penjual
yang tahu bagaimana cara melipatgandakan keuntungan mereka. Kebanyakan dari
mereka hanya tahu bagaimana menjual dan tidak tahu bagaimana cara dan strategi
meningkatkan omset penjualan mereka.
Banyak dari mereka yang tidak memiliki sikap
dan mental positif seperti yang dimiliki oleh penjual yang handal. Serta mereka
juga tidak mengetahui siapa pasarnya dan bagaimana menguasainya. Belum lagi
tentang persoalan menghadapi pelanggan. Sebagian penjual tidak tahu apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat menawarkan produk mereka kepada
pelanggan.
Dengan mengacu dari alasan-alasan tersebut
buku ini akan membedah tentang bagaimana cara dan strategi untuk mendapatkan
keuntungan dengan omset yang berkali lipat dibandingkan dari biasanya. Dalam
buku ini dipaparkan sejumlah cara dan strategi yang harus penjual lakukan untuk
mendulang sukses. Adapun cara dan strategi tersebut dituangkan menjadi 123 Tips
simple, diantaranya sikap dan mental positif untuk menjadi penjual yang handal,
jurus jitu mencuri hati pelanggan, dan cara menghadapi keluhan dari pelanggan
serta masih banyak lagi tips-tips lainnya yang bias menunjang produktifitas
para penjual bila diterapkan dengan benar.
A.
SIKAP DAN MENTAL
POSITIF UNTUK MENJADI PENJUAL HANDAL
Sikap dan mental positif sangat dibutuhkan
oleh para penjual untuk mendapatkan hasil omset yang bagus. Disini dipaparkan
beberapa tips menarik yang “wajib” untuk dimiliki jika kita menjadi penjual dan
berharap penjualan kita meningkat dengan pesat.
- 1. Berawal dari rasa SUKA.
Perasaan suka sangatlah penting. Sebab menggeluti suatu
pekerjaan jika dilandasi dengan rasa suka maka akan membantu pada saat
menghadapi kesulitan atau rintangan di kemudian hari. Berbeda halnya jika kita
menggeluti suatu bidang tanpa ada rasa suka, maka hasilnya tidak akan maksimal.
- 2. Yang dibutuhkan hanya TEKAD bukan BAKAT.
Seorang juara tidak akan menjadi juara bila ia tidak
menanamkan tekad yang kuat dalam dirinya. Keberhasilan dan kesuksesan tidak
dapat dicapai dengan waktu yang singkat. Butuh waktu, pengorbanan dan
perjuangan. Maka dari itu, tanpa sebuat tekad, maka semua itu omong kosong.
- 3. Sukses dulu! Baru menjual.
Yang dimaksudkan disini adalah kita harus mempunyai mindset bahwa kita yakin kita akan
sukses. Tanpa kita menanamkan hal itu maka kita akan susah untuk membangun
mental positif dalam menggeluti suatu bidang. Dengan mindset tersebut mental positif akan mengantarkan kita dalam sebuah
kesuksesan.
- 4. Harus TOTAL tidak boleh setengah-setengah.
Saat menggeluti suatu bidang, totalitas sangat penting. Dengan
itu maka kita akan focus mengerjakannya dan tidak akan terganggu dengan urusan
lain yang hanya akan menghancurkan usaha kita.
- 5. Pokoknya Menang, Titik!
Seorang penjual yang handal harus menanamkan tekad yang
kuat. Dengan hal itu halangan dan rintangan tidak akan menjadi masalah dan
“Pokoknya harus menang,Titik”.
- 6. Percaya Diri.
Tanpa percaya diri maka seorang penjual hanya aka nada
keraguan dan hal ini akan fatal dalam menjual. Bagaimana kita akan meyakinkan
seorang pembeli dengan produk/jasa kita sedangkan kita sendiri ragu?
- 7. Berfikir positif.
Berfikir positif sangat dibutuhkan dalam membangun
penilaian orang lain terhadap diri kita sebagai penjual. Bila kita berpikir
positif pada seseorang maka rasa aman dan tenang akan dirasakan saat seorang
pembeli bersama kita.
- 8. Ketekunan kunci kekuatan.
Jika seorang Thomas Alfa Edison tidak mempunyai
ketekunan, maka sampai saat ini mungkin dunia ini akan gelap tanpa lampu.
Begitu pula dengan bisnis kita jika tanapa modal ketekunan, maka semua itu akan
omong kosong.
- 9. Disiplin.
Disiplin harus kita cerminkan pada saat berhubungan
dengan calon pembeli karena dengan disiplin tersebut maka pembeli akan menilai
kita sebagai penjual yang baik.
- 10. Mewujudkan impian.
Semua hal berawal dari mimpi atau keinginan yang terkecil
sekalipun. Seorang penjual handal juga berangkat dari impian. Dengan kegigihan
dan tekad lah semua itu akan bias diraih.
- 11. Beri contoh yang benar.
Memberikan contoh yang benar berarti memberikan kepada
pembeli hal yang benar. Pembeli pasti akan melihat apa yang kita lakukan. Jika
kita melakukan kesalahan atau yang di anggap salah maka pembelipun akan menilai
jelek tentang kita dan tidak mungkin akan membeli produk kita.
- 12. Sederhana.
Sederhana bukan berarti tampil serba kekurangan. Akan
tetapi dengan kesederhanaan seoarang penjual mempunyai kemampuan untuk menahan
diri dari ego dan hawa nasfu. Tetaplah tampil sederhana dan apa adanya.
13.
Jago
Ngobrol.
Mengobrol adalah salah satu bentuk komunikasi yang
efektif untuk bertukar informasi antara penjual dan pembeli. Mampu
berkomunikasi dengan baik sama artinya menjual dengan baik.
14.
Jangan
berbuat seenaknya.
Buang jauh-jauh sikap semaunya, terlebih lagi sebagai
seorang penjual. Pembeli tidak akan membeli produk dari penjual yang arogan.
15.
Bersikap
antusias.
Seorang penjual penting sekali memiliki sikap penuh
antusias. Dengan antusias yang terpancar dari wajah dan sikap, pelangganpun
akan ikut merasakannya.
16.
Mampu
beradaptasi.
Penjual yang mudah beradaptasi akan mudah melakukan
penawaran pada siapa saja. Keuntungan yang bias diperoleh selain disenangi oleh
banyak orang, kemampuan ini juga membuat nyaman diri sendiri. Sehingga kegiatan
menjual ini menjadi hal yang menyenangkan.
17.
Harus
Pede.
Percaya diri merupakan salah satu senjata yang harus
dimiliki. Bila penjual telah memiliki keyakinannya sendiri, ia mampu melakukan
apa saja, termasuk mempresentasikan produknya di hadapan pembeli.
18.
Jangan
pasang wajah murung.
Menunjukkan keceriaan membuat seseorang terlihat
antusias. Selain itu, wajah ceria terlihat lebih menarik dimata orang lain.
19.
Bertanggug
jawab.
Mampu memenuhi tanggung jawab akan membuat kita terlihat
sebagai orang yang hebat karena mampu menjalankan hak dan kewajiban secara
bersamaan.
20.
Lihat
dulu penjualnya, baru beli produknya.
Pelanggan tidak akan membeli jika tidak yakin terhadap
penjualnya. Itu artinya, setiap penjual harus tampil meyakinkkan, mewakili
produk yang dijualnya.
21.
Perhatikan
penampilan.
Penampilan adalah kesan pertama yang akan dilihat oleh
pembeli. Penjual yang baik penampilannya maka akan akan meninggalkan kesan yang
baik bagi pembeli.
22.
Menguasai
produk, Harus.
Mustahil seoarang penjual yang menjual barang, akan
tetapi dia tidak tahu apa yang ia jual. Dan hal ini adalah hal yang sangat
fatal. Jadi menguasai produk itu sangat penting.
23.
Kenali
pesaing anda.
Penjual handal harus mampu mengukur sejauh mana produk
yang dia jual bisa bersaing di pasaran. Penting bagi seorang penjual untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan produk pesaing. Dengan hal itu, kita
sebagai penjual akan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas produk
sendiri karena kita sudah mengetahui seperti apa produk pesaing.
24.
Membentuk
persepsi.
Sebagai penjual yang handal, kita harus bias
mempersepsokan bahwa produk kita adalah sesuatu yang baik bagi konsumen. Bila
persepsi yang baik telah terbentuk maka apapun bisa kita jual.
B. JURUS JITU MENCURI HATI PELANGGAN
25.
Tahu
apa yang dibutuhkan pelanggan.
Kita harus tahu kira-kira apa yang dibutuhkan oleh
seorang pelanggan atau apa yang benar-benar mereka inginkan. Kalau kita sudah
tahu apa yang diinginkan pelanggan, bisa jadi pelanggan akan mencari kita.
26.
Tepat
sasaran.
Pelanggan adalah seseorang yang butuh dan memiliki daya
beli. Pelanggan akan membeli produk karena memang mereka menginginkannya. Jadi
pastikan terlebih dahulu siapa yang akan menjadi sasaran penjualan kita.
27.
Cek
daftar pelanggan.
Seorang penjual membutuhkan buku catatan untuk membuat
daftar, terutama daftar pelanggan. Catatlah profil pelanggan, dari nama,
alamat, pekerjaan , hobi, tempat favorit, dan lain-lain. Hal ini akan membantu anda untuk mengenali karakter
pelanggan anda.
28.
Tahu
tempat favorit pelanggan.
Salah satu cara mengenali karakter orang adalah dengan
mengunjungi tempat favoritnya. Dengan pengamatan tersebut maka setidaknya
seorang penjual akan mengetahui seperti apa pola piker serta kebiasaan para
pelanggannya.
29.
Tahu
alasan orang membeli.
Menurut Joe Vitale, penulis Buying Trances, ada beberapa
alasan mendasar yang menyebabkan oaring membeli produk yakni:
a.
Pemilharaan
diri, termasuk didalamnya keamanan, kesehatan, pemeliharaan diri dan keluarga,
b.
Percintaan
, meliputi seks dan cinta.
c.
Uang
, yaitu hasrat untuk memperoleh uang yang banyak.
d.
Penghargaan
, meliputi rasa bangga dan pujian.
30.
Empat
jurus sakti.
Ada empat jurus sakti yang terbukti ampuh dipakai untuk
menjual :
a.
Attention
Temukan
cara yang unik untuk menarik perhatian dari pelanggan dan jangan pernah meniru
gaya orang lain.
b.
Interest
Tingkatkan
kemampuan yang tadinya pembeli hanya memperhatikan, sekarang menjadi tertarik.
c.
Desire
Setelah
membuat tertarik pembeli, buatlah supaya pembeli menjadi berhasrat memiliki
produk yang kita tawarkan.
d.
Action
Kita bisa
menggiring pembeli dengan persuasive agar segera membeli.
31.
Hilangkan
jarak antara pelanggan dan pembeli
Bila tembok pemisah berhasil dipecahkan,
keakraban penjual dan pembeli pun tercipta. Kitapun akan dapan dengan mudah
menggali informasi dengan begitu akan lebih budah menjual produk kepada
pembeli.
32.
Kami
butuh teman bukan penjual.
Seorang penjual bisa juga berperan sebagai
seorang teman. Karena seorang pembeli juga butuh seseorang yang bisa memberikan
ketulusan pada saat dia membelu produk dari seorang penjual.
C. SAATNYA MENJUAL, LAKUKAN SEKARANG JUGA
33.
Jangan
meremehkan hal yang kecil
Penjual yang handal selalu mendengarkan keluhan dari
pelanggan sekecil apapun. Dari hal-hal yang kecil tersebut maka akan membuat
hal yang besar.
34.
Realistis.
Sikap realistis itu perlu dalam penentuan target. Jika
kita dalam sebulan bisa menjual 3 unit mobil, tapi karena ingin mendapatkan
bonus yang besar kita menentukan target 15 unit, maka hal itu termasuk dalam
tindakan yang tidak realistis.
35.
Target
itu penting , tapi bukan segalanya.
Meskipun target itu penting, tapi bukan segalanya. Jangan
gara-gara target, point penting lainya terkesan tidak penting dan diabaikan.
Terpenting adalah memiliki target yang rasional untuk dicapai.
36.
Buat
pelanggan dating dengan sendirinya.
Menjadi penjual yang baik, kita harus menjual produk yang
berkualitas, jangan produk yang sembarangan. Dengan kualitas yang baik maka dengan sendirinya produk tersebut
menjual dirinya sendirinya. Point penting yang perlu diperhatikan “ pembeli
tidak menyukai penjual yang suka merayu”.
37.
Penjual
dan pmbeli sama-sama untung.
Sebagai seorang penjual, kita harus mampu menawarkan
keuntungan setinggi-tingginya kepada pelanggan akan tetapi jangan mengada-ada.
Dengan demikian pembeli akan merasa mendapat keuntungan dengan membeli produk
kita dan kita mendapat keuntungan juga dari penjualan produk tersebut.
38.
Pembelinya
banyak, penjualnya satu.
Satu hal yang harus kita ingat agar produk mudah terjual,
ciptakanlah situasi tertentu yang bisa mengundang banyak pembeli. Buatlah dalam
situasi itu, seolah-olah penjual hanya kita seorang.
39.
Ajukan
pertanyaan jitu.
Untuk menyiasati dan membangkitkan rasa ingin membeli,
kita bisa mengajukan pertanyaan pertanyaan yang tepat sasaran. Jawaban “ya”
dari setiap pertanyaan akansangat efktif bagi penjual dalam upaya
membenagkitkan gairah membeli konsumen.
40.
Jangan
jadi penjual yang menyebalkan.
Pada saat menawarkan barang, jika terlihat pembeli merasa
bingung maka jangan diteruskan dengan penjelasan kita yang terlalu
membingungkan atau bahkan pertanyaan dengan bahasa yang tidak dimengerti. Maka
dengan menyisipkan joke maka hal
tersebut akan lebih disukai oleh pembeli.
41.
Jangan
sampai salah ngomong.
Ungkapan “Mulutmu adalah harimaumu” adalah ungkapan yang
berarti “hati-hati lah dalam berkata”. Hal ini juga sangat penting dalam proses
menjual. Jika kita salah berbicara bisa jadi palanggan akan tersinggung dan
tidak akan membeli produk kita lagi.
42.
Jangan
memotong pembicaraan.
Penjual harus berperan menjadi pendengar yang baik.
Dengan itu maka pembeli akan merasa dihargai. Rasa penghargaan itu sangatlah
mahal.
43.
Tidak
perlu bergosip.
Jangan sesekali bergosip atau menyebarkan gossip kepada
pelanggan. Karena hal tersebut tidak baik. Cobalah menahan diri sekalipun jika
anda bertemu dengan pelanggan yang suka bergosip. Karena hal ini bisa menjadi
kesan yang buruk ketika kita bertemu dengan pelanggan yang tidak suka bergosip.
44.
Jangan
sok berkuasa.
Sebagai penjual, gaya bicara dan nada ucapan tak luput
dari perhatian pelanggan. Hindarilah berbicara dengan gaya memerintah karena
pelanggan tidak suka diperintah.
45.
Buat
hati konsumen senang.
Jika seorang penjul mampu menyamankan hati pembeli maka
akan mudah mempresentasikan produk kepada mereka. Buatlah suasana yang
menyenangkan. Maka dengan itu mereka akan dengan mudah mencerna apa yang kita
sampaikan.
46.
Miliki
strategi jitu untuk menghadapi pembeli.
Sebelum kita bertemu dengan pembeli, maka tidak ada
salahnya kita menyiapkan bahan obrolan atau tempat dan waktu yang tepat supaya
pada saat kita bertemu kita tidak kualahan menghadapi pembeli tersebut.
47.
Harus
BEDA!
Salah satu jurus ampuh dalam menjual adalah tampil beda.
Sebagai penjual sejati, jangan pernah lelah untuk menggali ide. Maksimalkan
potensi yang ada dalam diri kita. Kenalilah produk-produk pesaing. Maka hal ini
akan membantu menciptakan produk-produk yang unik dan berbeda.
48.
Pikat
pembeli dengan kata-kata hipnotis.
Untuk menghipnotis pembeli, penjual harus memiliki
kata-kata mujarab, kata-kata yang mampu memikat. Adapun kata-kata tersebut
seperti terbukti, terbaru, gratis,
diskon, dapat dipercaya, nomor waid, jempolan, hebat, dan sebagainya.
49.
Cari
tahu cara pembeli mengambil keputusan.
Seorang penjual harus mempunnyai pengetahuan tentang
kapan dan bagaimana konsumen mengambil keputusan. Kita harus tahu apa yang
harus diperbuat untuk meyakinkan pembeli sehingga pembelipun percaya dan
memutuskan membeli produk kita.
50.
Berani
mengambil inisiatif.
Sebagai penjual yang baik, prioritaskan inisiatif yang
bisa menguntungkan semua pihak. Hindari inisiatif yang merugikan orang lain
karena akan berdampak buruk suatu saat nanti.
51.
Bina
hubungan dengan si pembuat keputusan.
Tidak semua pembeli membeli untuk dirinya sendiri. Maka
hal ini sangat penting untuk membangun hubungan dengan pembuat keputusan.
Selain mengetahui bagaimana si pembuat keputusan mengambil keputusan, mereka
juga bisa menjadi mitra bisnis yang potensial.
52.
Peliharalah
orang-orang di sekitar si pembuat keputusan.
Orang-orang yang ada disekitar si pembuat keputusan juga
sangat penting. Karena bisa jadi si pembuat keputusan juga meminta pendapat
dari mereka sebelum membeli. Jadi jaga juga hubungan dengan orang-orang
tersebut.
53.
Jeli
mengukur kantong pembeli.
Sebagai penjual, kemampuan melihat sejauh mana day beli
pelanggan atau konsumen mutlak dimiliki. Sebab, ini salah satu cara untuk
memahami pasar. Mereka akan mudah mengetahui apa yang diinginkan pasar dan
berapa tingginya daya beli pasar atau konsumen.
54.
Yang
terpenting manfaat, bukan sekedar harga.
Tak selamanya konsumen membeli barang dari harga nya.
Akan tetapi manfaat juga perlu. Jadi
kita harus jeli untuk memanfaatkan hal tersebut untuk menawarkan manfaat dari
produk kita kepada pembeli.
55.
Jual
produk yang bernilai.
Sebagai seorang penjual yang baik, cobalah menguasai dan
mengenali produk yang akan dijual pada konsumen. Tonjolkan keunggulan produk
kita.
56.
Buat
segalanya mudah bagi pembeli.
Tawarkan alternative-alternatif yang memudahkan pembeli
membeli produk kita.
57.
Buat
pembeli merasa istimewa.
Pembeli akan merasa istimewa karena mendapat perhatian
dari kita. Jika ini terjadi maka pembeli akan merasa nyaman dengan kita, dan
tidak segan-segan lagi membeli produk kita.
58.
Memiliki
nilai lebih dari pesaing.\
Sebagai penjual, kita harus memiliki strategi yang tepat.
Adapun strategi yang tepat adalah member nilai lebih atau nilai plus pada
pelanggan dari pada produk pesaing.
59.
Kreatif
saat menawarkan barang.
Kreatifitas dalam menawarkan barang dapat menarik minat
pembeli.
60.
Keuntungan
untuk pembeli.
Penjual sejati harus mempu membuat pembelinya merasa
senang setelah melakukan transaksi.
61.
Jadi
penjual yang membri solusi.
Menjadi penjual yang handal harus mampu mencari solusi
permasalahan dari konsumen. Dengan manfaat produk kita ini kita mencoba
menemukan solusi tersebut, sehingga pembeli akan merasa puas membeli produk
kita.
62.
Membeli
itu menyenangkan.
Buatlah pembeli merasa senang setelah bertransaksi. Bukan
hanya merasa senang, akan tetapi karena pembeli telah menemukan solusi dari
permasalahannya.
63.
Jadi
penjual jangan berlebihan.\
Menjadi seorang penjual jangan sebaiknya tidak usah
terlalu berlebihan. Sewajarnya saja menawarkan produk kita. Karena hal itu
dimata konsumen hanya akan meninggalkan kesan yang muluk-muluk. Dan hal itu
biasanya jauh dari yang diharapkan oleh pembeli.
64.
Tawarkan
keunggulan yang spesifik.
Manjelaskan keungulan yang lebih detail akan sangat
membantu pembeli supaya mengetahui produk yang akan di belinya.
65.
Orang
membeli benefit, bukan produk.
Ingatlah, mereka membeli manfaat, karena manfaat dari
barang tersebut dapat menyelesaikan permasalahan mereka. Maka juallah produk-produk yang memiliki
benefit bagi pembelinya.
66.
Menyentuh
hati pembeli dengan benefit.
Yakinkanlah pada pembeli bahwa dengan membeli produk
kita, maka mereka akan mendapatkan benefit yang akan menyelesaikan permasalahan
mereka.
67.
Jangan
menjual resiko.
Yakinkanlah pada pembeli bahwa jika mereka memebeli
produk kita, tidak aka nada resiko yang merugikan. Misalnya dengan jaminan uang
kembali atau dengan pemberian garansi.
68.
Sedikit
mendramatisir.
Mendramatisir dalam menjual sah-sah saja. Akan tetapi
jangan berlebihan dan harus kreatif.
Dalam menawarkan barang, sedikit mendramatisir tentang
manfaat dan kerugian suatu barang tersebut perlu supaya dapat mendorong
keinginan dan hasrat seseorang untuk membeli.
69.
Menjamu
rekan bisnis.
Mengundang atau menjamu rekan atau relasi bisnis sama
halnya membuka pintu peluang kita. Bukan hal yang mustahil kita mendapatkan
rekan bisnis hanya dari makan siang karena kita yang menjamu mereka.
70.
Boleh
berjanji, asal dipenuhi.
Bila kita mampu memenuhi semua janji pada pembeli, maka
kita mempunyai nilai plus di mata pembeli. Maka dengan hal itu pembeli tanpa
segan akan membeli produk kita lagi.
71.
Janji
itu sama dengan hasil.
Janji yang diucapkannya harus sesuai dengan hasil yang
diberikan. Bukan janji yang ditagih pembeli tetapi hasil terbaik yang penjual
janjikanlah yang ditagih pembeli.
72.
Pegang
kepalanya dahulu, baru ekornya.
Untuk mendapatkan nama, bekerja sama dengan perusahaan
yang besar sangat penting.
73.
Menjual
disegala medan.
Penjual yang handal harus bisa menjual apapun dan
dimanapun. Untuk menjadi penjual yang handal, persiapkan diri kita dengan
segala kemampuan dan alat bantu. Dibutuhkan ide-ide kreatif dalam menjerat atau
menciptakan peluang.
74.
Tunjukkan
kesaksian.
Salah satu cara untuk menumbuhkan keprcayaan pembeli
terhadap produk yang dijualnya adalah menyertakan testimony atau bukti
kesaksian.
75.
Jangan
buru-buru meninggalkan konsumen, minta rekomendasi dari mereka.
Setelah bertransaksi, penjual bisa meminta rekomendasi
pada pembeli tersebut. Mintalah
informasi rekan atau kerabat yang juga membutuhkan produk yang kita jual. Siapa
tahu itu peluang bagi kita.
76.
Jadikan
produk anda sebagai penawar rasa kecewa.
Mungkin kita akan menemukan pembeli yang merasa kecewa
dengan membeli produk sejenis dari penjual lain. Maka hal ini menjadi peluang juga bagi kita
sebagai penjual produk yang sejenis akan tetapi tunjukkan dan yakinkan kepada
pembeli bahwa produk kita lebih baik dan akan mendapatkan manfaat dengan
membeli produk kita.
77.
Jadilah
pendengar yang baik.
Pembeli akan merasa dihargai jika kita mendengarkan
keluhan sekecil apapun. Dengan begitu mereka tidak akan segan membeli produk
kita.
78.
Jangan
sok pintar.
Memiliki pengetahuan yang tinggi memang bagus. Namun jika
sok pintar itu akan meninggalkan kesan yang buruk pada pembeli. Jadi tetaplah
bersahaja dan rendah hati terhadap pembeli meskipun kita lebih tahu
dibandingkan mereka.
79.
Beberapa
kesalahan penjual yang harus dihindari.
a.
Tidak
mampu menjalin hubungan dengan konsumen,
b.
Tidak
mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen,
c.
Hanya
berfokus pada diri sendiri sehingga mengabaikan konsumen,
d.
Terlalu
banyak mengobral kata-kata tak bermutu,
e.
Tidak
bisa menjadi pendengar yang baik bagi konsumen,
f.
Tidak
mengerti dan menguasai tawaran khusus, promosi harga dan harga regular,
g.
Tidak
mampu mengidentifikasi apa yang menjadi pembeda produk/jasa yang ditawarkan
dari pesaing pada konsumen serta tidak mampu mengutarakan nilai tambah pada
konsumen,
h.
Menjual
secara terburu-buru
i.
Tidak
mampu meyakinkkan konsumen bahwa produk yang ditawarkan merupakan solusi yang
terbaik bagi mereka.
j.
Cepat
puas dan langsung meninggalkan konsumen setelah melangsungkan transaksi.
k.
80.
Kalau
bisa mudah, kenapa pilih yang susah?
Kita harus bisa memberikan kenyamanan pada saat pembeli
membeli produk kita. Jika pembeli merasa kerepotan, maka mereka tidak akan
membeli lagi produk kita dan akan mencarai panjual lain yang lebih membuat
mereka nyaman.
81.
Pembeli
ingin hasil instan.
Pembeli akan membutuhkan waktu yang lama untuk memutuskan
membeli. Akan tetapi mereka ingin sekali segera merasakan manfaatnya dan
mendapatkan hasilnya. Jadi seorang pembeli harus sabar dan tunjukkan rasa
antusias dan sikap ingin melayani, sehingga mereka akan merasa senang dan
nyaman.
82.
Siapa
beli banyak, dia dapat diskon.
Memberikan potongan harga merupakan strategi untuk menarik
minat pembeli. Diskon bisa diberikan jika pembeli membeli dalam jumlah yang
banyak.
D. SAATNYA MELANCARKAN AKSI, RAIH KEUNTUNGAN
SEBANYAK-BANYAKNYA.
83.
Closing
yang tepat.
Penjual yang handal harus tahu kapan harus melakukan
closing. Penjual yang handal sangat mudah mengidentifikasi cirri-ciri pembeli
yang siap membeli. Adapun cirri-cirinya :
a.
Melakukan
penawaran harga
b.
Menanyakan
jenis atau model yang lain
c.
Terlihat
sedang memikirkan produk/jasa yang ditawarkan
d.
Mengunjungi
penjual beberapa kali
e.
Mencari
tahu secara detail mengenai garansi dan hal lain yang berhubungan
f.
Mempertanyakan
tentang cara atau metode pembayaran.
84.
Closing
dengan 3 keuntungan
Salah satu teknik melakukan closing dengan memberikan 3
langkah keuntungan. Pembeli menginginkan sesuatu yang gratis, berkualitas, dan
mudah didapatkan.
85.
“
Beli sekarang juga”
“ Beli sekarang juga” bisa menjadi salah satu teknik
closing yang mujarab. Katakana kepada pembeli bahwa sekarang adalah saat yang
tepat untuk membeli produk kita.
86.
Closing
dengan memberikan kejutan.
Teknik dengan memberikan kejutan ini terkenal manjur.
Pembeli menyenangi kejutan atau hadiah. Bagi pembeli bukan sekedar hadiah yang
didapat, akan tetapi juga solusi bagi mereka.
87.
Menggiring
pikiran konsumen.
Teknik ini bermaksud mengajak konsumen mengarahkan
pikirannya untuk suatu alasan tertentu.
88.
Kalkulator
senjata pamungkas.
Kalkulator adalah senjata pamungkas yang dapat digunkan
untuk mendramatisir dan melakukan closing. Kita bisa menggunakan kalkulator
dihadapan pembeli dan menghitung-hitung jumlah diskon. Dan hal tersebut dapat
menarik antusias pembeli.
89.
Jangan
abaikan teman pembeli anda.
Perhatikannlah dengan siapa pembeli datang. Cobalah
menawarkan produk anda kepada teman pembeli tersebut. Bisa jadi yang tertarik
dengan produk anda adalah teman pembeli tersebut.
90.
Jangan
lupa memberi pujian.
Memberi pujian merupakan salah satu teknik closing.
Bersikap ramah dan pujilah pembeli dengan tulus. Maka hal itu akan meninggalkan
kesan yang baik pada pembeli dan suatu ketika mereka tidak akan segan datang
dan membeli produk kita lagi.
91.
Jangan
takut membandingkan dengan produk pesaing.
Tunjukkanlah kelebihan produk kita. Saat kita
membandingkan keunggulan produk hindari pembicaraan mengenai harga. Tekankkan
kepada pembeli mengenai manfaat dan keuntungan yang diperoleh.
92.
Buat
produk terlihat murah.
Penjual bisa memecah harga menjadi beberapa bagian
terkecil. Dengan system kredit, maka harga yang mahal akan terkesan murah dan
dapat menarik pembeli untuk memilikinya.
93.
Tunjukkan
kelebihan produk anda.
Keyakinan yang diperoleh dengan melihat langsung, tentu
berbeda dengan hanya sekedar kata-kata. Maka jangan ragu-ragu untuk menunjukkan
keunggulan produk kita di depan konsumen.
94.
Memannfaatkan
situasi pembeli.
Terkadang pembeli terganggu dengan situasi misalnya
tiba-tiba telepon bordering. Maka penjual harus bisa memanfaatkan situasi
seperti itu. Misalnya dengan menanyakan “ Ibu jadi pilih yang yang mana?”.
95.
Pembeli
akan malu jika tidak membeli produk anda.
Jika pembeli datang bersama dengan seseorang misalnya
dengan pacar, maka manfaatkan situasi seperti ini. Pengaruhi teman pembeli itu
dan jika teman tersebut antusias tertarik supaya pembeli membelinya , maka
dalam kondisi yang demikian pembeli akan malu jika tidak membelinya.
96.
Rasakan
apa yang pembeli rasakan.
Berempati dengan merasakan apa yang pembeli rasakan
merupakan salah satu teknik closing dalam menjual. Untuk menumbuhkan sikap
empati, penjual bisa mengawalinya dengan menyamakan diri pada apa yang
dirasakan pelanggan. Tunjukkanlah kepedulian yang tulus pada mereka. Rasakan
bagaimana bila kita mengalami apa yang mereka rasakan.
97.
Buat
terlihat eksklusif.
Menjadi member dari suatu klub atau kumpulan terkadang
menjadikan seseorang terlihat eksklusif. Orang tersebut terlihat beda dan
fasilitas serta benefit yang didapat juga beda bila dibandingkan dengan yang
non member.
98.
Barikan
informasi tambahan.
Pelanggan akan senang bila menerima berbagai informasi
berguna dari produk yang ditawarkan. Informasi-informasi tersebut akan membuat pelanggan semakin yakin untuk
memilikinya.
99.
Menuntun
pembeli untuk memilih.
Bebaskan pembeli untuk memilih dan
melihat-lihat apa yang disukainya. Akan tetapi, kendali tetap berada ditangan
penjual. Penjual bisa memberikan masukan-masukan kepada pembeli tentang barang
yang akan dipilihnya.
100.
Jangan
lupa selipakan sedikit humor.
Untuk membuat pelanggan kita tertawa, kita tidak perlu
menjadi seorang pelawak. Dengan menyelipkan sedikit humor, maka pembeli akan
merasa senang. Asalkan hal tersebut juga tidak berlebihan.
101.
Buat
mereka terlihat pintar.
Pembeli
akan marasa pintar bila ia membeli suatu produk yang menguntungkan baginya. Dan
yang harus dilakukan penjual adalah mengadakan percakapan yang meyakinkan,
yaitu pembicaraan yang mengatakan bahwa apa yang mereka beli atau mereka pilih
adalah pilihan yang pintar.
102.
Ambil
sekarang atau tidak sama sekali.
Berikanlah penawaran yang membuat pembeli harus bertindak
atau membuat keputusan dengan cepat. Buat situasi sedemikian rupa sehingga
pembeli tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Setelah kita melakukan
presentasi, beri mereka sedikit tekanan dengan mengatakan beberapa hal.
103.
Nggak beli rugi!
Agar pembeli membeli produk yang kita tawarkan
yakinkanlah terlebih dahulu hati pembeli. Salah satunya adalah dengan
memaparkan apa saja kerugian jika tidak membeli produk kita.
104.
Jawaban
“Ya” itu bagus.
Dengan memberikan pertnyaan yang singkat yang pembeli
akan menjawab “ya’ maka itu akan memancing minat pembeli untuk membeli.
105.
Penjual
wajib mengendalikan emosi.
Sebagai penjual, kita harus mengendalikan emosi saat
berhadapan dengan pembeli yang mengajukan komplain. Hadapi pembeli dengan
pikiran yang positif dan jernih. Dan jangan mudah terpancing amarah.
Bersabarlah.
106.
Berani
melakukan kesalahan.
Kesalahan belum tentu jelek. Dengan kesalahan kita bisa
belajar untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.
E. WAKTUNYA MENJADI PENJUAL SETIA
107.
Tidak
ada waktu untuk kecewa.
Dalam menggeluti
bidang apapun resiko pasti ada. Begitu juga dalam menjual. Jangan
berlarut-larut dalam kekecewaan jika keberhasilan belum tercapai atau karena
menghadapi pelanggan yang rewel. Namun berbesarhatilah dan bersabar. Dengan itu kita akan terbiasa
menghadapi situasi.
108.
Semua
pihak menjadi pemenang.
Tidak ada yang menang
tidak ada yang kalah. Semua adalah pemenang. Prinsip inilah yang harus
ditanamkan ketika menjual. Berikan kemenangan yang sama seperti yang penjual
rasakan pada pelanggan.
109.
Atasi
segala komplain konsumen.
Jika ada konsumen
yang komplain, bersabarlah. Hadapilah dengan kepala dingin dan sikap yang
positif. Dengan adanya komplain kita bisa mengintropeksi diri apa yang kurang
dari produk kita sehingga kita bis meningkatkan mutu dan pelayanan.
110.
Mengalah
untuk pembeli.
Dalam kondisi apapun,
penjual harus tulus melayani dan menghadapi komplain pembeli. Kita harus tetap
melayani mereka dengan tulus dan sabar. Penjual harus bersikap mengalah. Tanpa
mengungkapkan kesalahan dan kekeliruan pembeli.
111.
Jangan
buat pelanggan lama pergi.
Sebagai penjual,
harus membiasakan diri menghadapi
pembeli dengan berbagai karakter, terlebih pada saat menghadapi komplain dari
mereka. Kita harus senang hati menghadapinya. Ingat, sebagai penjual tidak
mudah mendapatkan pelanggan baru. Maka itu, rawatlah pelanggan lama dengan
baik.
112.
Ubah
keluhan menjadi keuntungan.
Bila kita jeli, maka
keluhan yang disampaikan pelanggan bisa dirubah menjadi keuntungan. Berikut
cara-caranya :
a.
Persiapkan
diri untuk menghadapi berbagai keluhan
b.
Segera
selesaikan keluhan pelanggan
c.
Tunjukkan
sikap kita bahwa ingin benar-benar membantu
d.
Tunjukkan
tanggungb jawab serta meminta maaf
e.
Beri
kompensasi
f.
Cari
tahu tingkat kepuasan pelanggan atas pertanggungjawaban kita
g.
Perbaiki
apa yang menjadi komplain pembeli.
F. SAATNYA MENDULANG EMAS
113.
Jangan
jadi penjual yang susah dihubungi.
Menyiapkan kartu nama
itu perlu. Karena bisa jadi setiap orang yang kita temui adalah calon pelanggan
kita. Akan tetapi konsekuensi nya adalah kita akan selalu dihubungi. Jadi
jangan jadi penjual yang susuah dihubungi.
114.
Miliki
data konsumen.
Buatlah sebuah daftar
yang berisikan data-data konsumen kita. Bisa berisi nama, alamat, nomor
telepon, dsb. Penjual bisa menggunakan data ini ini untuk menghubungi pelanggan
lama. Dengan hal itu peluang bisa digali lagi.
115.
Jangan
remehkan pelanggan lama.
Tetaplah berhubungan
dengan pelanggan lama secara berkala. Penjual bisa menanyakan , apakah si
pembeli membutuhkan suatu produk darinya atau tidak, atau bisa juga dengan
menawarkan produk baru.
116.
Setia
pada pelanggan.
Hanya pelanganlah
yang membuat penjual manjadi sukses. Maka, sudah sewajarnya penjual setia
kepada pelanggan. Setia kepada pelanggan sama artinya dengan menjaga pintu
rejeki.
117.
Mewawancarai
pelanggan lama.
Dengan mewawancarai
pelanggan maka kita dapat informasi yang banyak. Dengan informasi ini, maka
kita dapat mengetahui kenapa mereka memilih produk kita. Dengan bekal informasi
tersebut kita bisa mendapatkan pelanggan yang baru.
118.
Hadapi
kata “tidak” dengan benar.
Bila penjual
menghadapai situasi semacam ini, maka penjual harus tetap tenang serta berupaya
menguasai keadaan. Selanjutnya penjual perlu mencari tahu apa yang menjadi
penyebabnya.
a.
Harga
dari produk tergolong mahal
b.
Produk
yang ditawarkan bukan bukan kualitas utama bagi pembeli
c.
Pembeli
memiliki keraguan untuk membeli produk yang ditawarkan
119.
Jadi
penjual yang bermanfaat untuk pembeli.
Menjadi penjual yang
handal harus sanggup member manfaat pada
banyak orang terutama bagi pelanggan. Salah satunya dengan bersikap jujur dalam
menjual. Bersikap tulus dalam melayani dan bertanggungjawab.
120.
Jangan
korbankan pelanggan.
Pelanggan kita tidak
bersalah. Jangan lampiaskan kekesalan kita terhadap mereka. Penjual yang
handal, mampu menyimpan kegundahan hati agar tidak terlihat oleh pelanggan.
121.
Siap
menerima ide dari pelanggan.
Dengan menerima
ide-ide dari pelanggan, mampu meningkatkan kretaifitas kita. Dan dengan itu
kita dapat masukan positif yang membangun bisnis kitamenjadi lebih besar.
122.
Jadilah
penjual yang rajin.
Dalam berbagai hal,
rajin adalah kuci keberhasilan. Begitu juga dalam menjual. Jika malas-malasan
maka penjual tidak akan bisa meningkatkan omset bahkan mengalami kerugian.
123.
Belajar
dari pengalaman.
Kalau ingin meraih
sukses, belajarlah dari pengalaman. Karena dari pengalaman seseoarang bisa
mengetahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihannya. Hal ini juga bisa
diterapkan bagi penjual untuk meningkatkan penjualannya.
BIODATA PENULIS
Engga Akasara adalah
nama pena dari Engga Prayogi. Penulis yang memiliki hobi menonton semua jenis
film ini pernah berkuliah di fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta. Kesibukannya saat ini adalah menjadi penggiat buku di Episentrum
Publishing Service Yogyakarta. Sebelum memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta
dan memulai karirnya di bidang kepenulisan, ia pernah bekerja sebagai Staff
Humas di salah satu perusahaan perkebunan
kelapa sawit di Sumatera Utara.
3 komentar:
wah, panjang juga nih gan tipsnya. mantap ane simak dulu gan.
Wah mantap ini ilmunya, thanks
Wah mantap ini ilmunya, thanks
Posting Komentar