MARKETING WISE
(Pendekatan Inkonvensional
terhadap strategi pemasaran di Asia)
Ulasan Umum Proses
Inkonvensional
Apa itu Pemasaran?
Marketing atau pemasaran sudah
didefinisikan secara beragam. Jika anda bertanya kepada 10 professor pemasaran,
maka aka nada 10 definisi. Intinya? Jumlah definisi sebanyak jumlah orang yang
mendefinisikannya. Orang
yang sama bahkan bisa mendefinisikan pemasaran secara berbeda pada saat yang
berbeda. Misalnya Philip Kotler, professor terkenal dan penulis produktif dari
North western University, AS mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:
- Aktivitas
manusia diarahkan pada memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. (1987)
- Proses
social dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran, dan pertukaran
produk serta pelayanan secara bebas dengan orang lain (1994)
- Proses social dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk serta pelayanan secara bebas dengan orang lain (2000)
Definisi
Kami kemudian memilih definisi pemasaran yang lebih
pragmatis, yaitu: Pemasaran adalah proses
yang bersifat strategis dan sosial dalam menciptakan pelanggan dan menyediakan
nilai yang menguntungkan serta lebih baik untuk pelanggan dengan cara
berkompetisi.
Apa yang
unik dari definisi ini? Banyak.
Pemasaran Bersifat Strategis
Pemasaran sering dipandang sebagai proses manajerial atau
fungsional. Jika kita hanya berhenti sampai disini, kita tidak berfikiran luas.
Ada hal lain yang lebih dari sekedar proses manajerial dan fungsional yang
patut dipertimbangkan.
Pemasaran harus diperlakukan sebagai pelatihan jangka panjang, bukan pelatihan yang sederhana. Pemasaran juga tidak bisa diserahkan ke staf tingkat bawah.
Karena alasan ini, pemasaran yang cenderung bersifat
fungsional akan jauh lebih efektif jika mengadopsi sudut pandang strategis.
Pemasaran Harus Berorientasi pada Kompetisi
Dalam buku A Passion for Excellence, Tom Peter dan Nancy
Austin mengemukakan bahwa hanya ada dua cara untuk berkompetisi, yaitu:
Memberikan Perhatian Yang lebih kepada pelanggan dengan cara memberikan pelayanan
yang superior dan berkualitas, serta inovasi yang terus-menerus. Dengan kata
lain, berorientasilah terhadap pelanggan.
Pelanggan Harus Bersifat Relevan dan Strategis
Tom Peters dan Robert Waterman menjadi pelopor ketika dalam
buku mereka yang naik daun, In Search of Excellence, mereka mengatakan,
“Perusahaan terbaik pasti akan benar-benar dekat dengan pelanggan mereka. Itu
saja. Perusahaan yang bukan terbaik hanya bisa mengumbar janji, tetapi
perusahaan yang terbaik akan melaksanakannya. Setelah itu, banyak penulis
pemasaran menyarankan pembacanya untuk berusaha dekat dengan pelanggan.
Pemasaran Harus Bisa Memberikan Keuntungan
Peter Drucker mengamati bahwa bisnis hanya memiliki satu
tujuan utama: Menciptakan dan mempertahankan pelanggan.
Pemasaran Harus Fokus pada Diferensial
Pelaku pemasaran harus bisa bertahan dengan cara memenangkan
kompetisi. Salah satunya cara memenangkan kompetisi adalah melakukan pendekatan
yang lebih baik. Mereka menyediakan produk yang lebih baik, pelayanan yang
lebih baik, harga yang lebih baik, fitur yang lebih baik, orang yang lebih
baik, system yang lebih baik, dan bahkan strategi yang lebih bail.
Pemasaran Harus Memerhatikan Kepentingan Masyarakat
Pelaku pemasaran tidak lagi bisa melupakan tempat perusahaan
beroperasi. Opini public bisa membuat atau menghancurkan reputasi sebuah nama.
Sebuah Definisi yang Komprehensif
Gambar Berlian
Strategis.
Pelanggan
Perusahaan
Kompetisi
Kepentingan
Masyarakat
Ke Mana Anda Ingin
Pergi?Petunjuk Segar bagi
Penyusunan Arah
- 2. Visi, Misi, dan Tujuan Pemasaran
Pelaku pemasaran strategis yang baik juga merupakan pemimpin
yang baik. Pemimpin yang baik tahu ke mana mereka akan pergi. Jadi,
kepemimpinan yang efektif penting artinya bagi arah sebuah organisasi untuk
mengetahui tujuan berdirinya organisasi tersebut. Peter Drucker adalah orang
yang menjelaskannya paling baik melalui kalimat, “Dasar kepemimpinan yang
efektif adalah berfikir melalui misi organisasi, mendefinisikannya, dan
membangunnya dengan jelas dan bisa terlihat. Pemimpin menentukan tujuan,
menyusun prioritas, dan membuat serta menjadi standar.”
Fungsi
pemimpin yang utama dan paling penting adalah menciptakan sebuah misi (atau
mempertimbangkan kembali misi yang sudah ada) dan menentukan sebuah visi
(tujuan).
Misi Perusahaan
Pengertian Tujuan
Perusahaan yang baru dibangun biasanya memiliki misi atau
tujuan yang jelas, yaitu apa yang menjadi alas an keberadaan perusahaan ,
tersebut. Sebagai contoh, Proton membuat mobil, Petronas penjual bensin, atau
Holiday Inns menyediakan penginapan. Tetapi sejalan dengan waktu, misi itu
mungkin menjadi tidak jelas dan tidak relevan lagi karena organisasi menambah
produk baru dan pasar baru atau meninggalkan pasar lama.
Peter Drucker merekomendasikan pertanyaan-pertanyaan berikut yang harus ditanyakan untuk mencaritahu “jiwa” perusahaan:
Peter Drucker merekomendasikan pertanyaan-pertanyaan berikut yang harus ditanyakan untuk mencaritahu “jiwa” perusahaan:
·
Apa
bisnis kita?
·
Siapa
Pelanggan kita?
·
Apa
yang menjadi nilai bagi pelanggan?
·
Akan
menjadi apa bisnis kita?
·
Harus
menjadi apa bisnis kita?
Jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membentuk apa yang biasanya dikenal sebagai
pertanyaan misi.
Pertanyaaan Misi yang Panjang atau Pendek?
Pertanyaan misi Johnson & Johnson, yang dinamakan
“Kepercayaan Kami” yang relative , target bisnis, dan bisnis yang bukan menjadi
target. Sebagai contoh, perusahaan swedia, Tetra Pack, melakukan bisnis
mengemas cairan untuk konsumsi manusia. Tetra pack khusus menjual kemasan hanya
untuk makanan cair dan minuman saja. Kemasan unutk produk yang tidak bisa
dimakan seperti serbuk pencuci harus dikesampingkan.
Visi Strategis
Dikatakan, “Tanpa visi, orang akan
mati.” Namun, pelaku pemasaran sering kali tidak menyadari hal ini. Mereka
cenderung terlalu terobsesi dengan angka. Hal ini sering membuat perusahaan
mati bahkan sebelum didirikan.
Umumkan Visi, tetapi Jangan Terburu-buru
Jika perusahaan anda belum memiliki
visi, jangan terburu-buru memiliki dan mengumumkannya. Pertama, pahami terlebih
dahulu dasar-dasar bisnis anda. Mahatir mengumumkan visinya setelah 10 tahun
“bekerja di kantornya.”
Membangun Visi Strategis yang Jelas
Sebuah teknik sederhana yang kita
kenal sebagai Corporate Obituary Envisioning-Mimpi tentang Kematian Perusahaan,
bisa digunakan. Sebagai contoh, patung peringatan di perusahaan bisa saja
diberi tulisan:”Perusahaan kesehatan medis No. 1 yang menyelamatkan jiwa di
ruang operasi rumah sakit.”
Mana yang Lebih Dulu, Misi atau Visi?
Visi seperti sebuah mimpi yang tidak
masuk akal. Sebuah visi mendefinisikan tujuan keberadaan organisasi.
Pertanyaannya adalah, mana yang lebih dulu, visi atau misi? Jawabannya Visi,
baru kemudian misi.
Tujuan Pemasaran
Misi dan visi tidak pernah berakhir.
Misi dan visi harus diterjemahkan ke dalam tujuan seperti tujuan pemasaran.
Tujuan pemasaran merupakan cara spesifik bagi sebuah perusahaan untuk meraih
misinya dan menyadari visinya. Anda mengejar apa yang anda targetkan.
Tujuan Pemasaran Hanya Mengenai Dua Hal: Produk dan Pasar
Banyak penulis, eksekutif dan
mahasiswa yang berbicara mengenai tujuan pemasaran secara membingungkan
seperti, keuntungan, penjuakan, pertumbuhan, keselamatan, tanggung jawab social
dan sebagainya.
Tujuan Pemasaran Harus SMART
Apakah anda percaya dengan teori
berkelebihan?
Kami telah banyak menemui banyak
pelaku pemasaran yang melakukannya dan mereka umumnya memiliki banyak tujuan
pemasaran. Alasannya biasanya bersifat politis: Lebih banyak tujuan, maka lebih
banyak pekerjaan; lebih banyak pekerjaan, maka lebih banyak aktivitas. Tetapi
ini merupakan perangkap fatal yang harus dihindari. Jangan pernah
mencampuradukkan aktivitas dengan hasil. Fokus pada sedikit tujuan yang penting
dan strategis.
Di Mana Anda Sekarang?(Sebuah Perspektif yang Berbeda)
Kekuatan tanpa sebuah kesempatan
seperti pesawat yang terbang tanpa cuaca yang baik. Pesawat itu akan berisiko
untuk terbang. Dengan demikian, untuk menjamin keberhasilan pemasaran,
kemampuan perusahaan harus cocok dengan kesempatan pasar yang ada. Di sinilah
peranan analisis SWOT (Strengt, Weaknesses, Opportunities, Threats) diperlukan.
Dengan analisis SWOT, Anda bisa menaklukan pasar dan menyerang competitor Anda.
Tujuan Analisis SWOT
Sebuah Perusahaan harus
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta mencari kesempatan dan
ancaman yang ada di dalam lingkungan eksternal tempat perusahaan beroperasi.
Namun, setiap komponen SWOT tidak bisa dikatakan saling bergantung. Jika tidak,
analisis ini akan menjadi tidak berarti dan tidak akan membantu perusahaan
untuk melaksanakan strategi dengan efektif.
Seberapa Jauh Lingkungan Internal dan Eksternal Bisa Dikendalikan?
Banyak penulis, eksekutif dan
mahasiswa memberitahukan bahwa lingkungan internal bisa dikend di luar kendali
seseorang. Namun, tidak ada sesuatu yang bisa melenceng terlalu jauh dari
kenyataan. Kita bisa mengatakan bahwa lingkungan internal bisa dikendalikan,
namun kita tidak bisa mengendalikan sepenuhnya.
Melakukan Analisis SWOT
Melakukan Analisis SWOT merupakan
awal yang penting dalam merumuskan strategi. Namun, bagi banyak perusahaan, hal
ini sering kali menjadi suatu kegiatan yang tidak berguna.
Banyak Kekuatan, Sangat Sedikit
Kelemahan
4.
Analisis Lingkungan
Lingkungan pemasaran perusahaan
biasanya memiliki dua komponen, yaitu Eksternal dan Internal.
5.
Analisis Kompetitif
6.
Analisis Pasar
7.
Analisis Kompetitor
Ahli strategi militer China Kuno, Sun
Tzu, pernah berkata:
Kenali musuhmu, kenali dirimu sendiri, maka kemenanganmu sudah pasti.
Jika tidak, kemenangan akan menjadi
sulit untuk diraih.
Apa saja langkah yang harus dilakukan
untuk bisa mengenal musuh? Banyak buku teks menawarkan variasi berikut ini:
·
Mengidentifikasi
competitor dan tujuannya
·
Menganalisis
kekuatan dan kelemahannya
·
Menemukan
strategi mereka
Bagaimana Anda Ingin Mencapai Tujuan?Sebuah Perjalanan Inkonvensional
- 8. Strategi Membidik Pasar dan Menempatkan Posisi
“Strategi membidik pasar dan
menempatkan posisi seperti layaknya dua sisi koin. Keduanya tidak terpisahkan.
Mereka saling bergantung,” Kata penulis Strategic Marketing, David Cravens.
Membidik Pasar
Agar pasar bisa dibidik secara efektif, apa yang dibutuhkan pelaku pemasaran? Kenyataan yang seha. Bersikaplah realistis. Jika pelaku pasar menghadapi dua keputusan penting:
· Haruskah saya keluar dari segmen pasar yang ada sekarang?
· Segmen pasar mana yang harus saya masuki
Inilah yang dimaksud dengan membidik pasar. Tetapi segmen pasar mana yang harus dikeluarkan? Segmen pasar mana yang harus dimasuki?
9.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar