Marketing atau pemasaran media penyiaran merupakan upaya
atau tindakan untuk menjual jasa media penyiaran, baik radio maupun televisi
serta on-line. Pengiklan akan membeli air time (waktu siaran) yang dijual oleh
marketing karena memiliki pendengar. Sementara itu pendengar akan tergerak
untuk mengetahui produk yang akan diiklankan dan membeli jika mereka pandang
memuaskan kebutuhannya.
Marketing media penyiaran tidak hanya membuat atau
menjual suatu program tetapi pemasaran media penyiaran mempunyai tujuan utama
yaitu memiliki pasar, sebab dengan memiliki pasar dapat menjadi lingkaran peneguhan
diri dan kita dapat mendominasi bidang tersebut. Artinya sebuah media penyiaran
memiliki ciri khas yang memiliki nilai jual. Karakteristik produk dan jasa yang
dimiliki media penyiaran sangat beragam (Errol Jonathans 2007). Sebagian
menghendaki cakupan demografi dan psikografi khalayak yang luas, sebagian lagi
menghendaki focuk atau segmented. Rentang kapasitas anggaran pengiklanan juga
beragam, mulai dari modal raksasa hingga yang mampu membayar beberapa rupiah
saja.
Segmentasi pasarSegmentasi pasar adalah pemisahan pasar
(konsumen) yang heterogen menjadi pasar homoge. Tujuannya agar perusahaan dapat
meningkatkan ketepatan penetapan sasarannya. Melalui penentuan segmentasi pasar
ini maka perusahaan juga akan lebih fokus dalam melakukan strategi pemasaran
dan sangatlah mugkin hanya akan menghadapi sejumlah pesaing yang lebih sedikit atau lebih mudah
membaca strategi pesaingnya sehingga perusahaan dapat lebih mudah melakukan
strategi perlawanan untuk memenangkan persaingan. Segmentasi pasar dapat
dilakukan perusahaan berdasarkan faktor demografis, geografis, dan psikografris
atau perilaku konsumen. Positing atau segmentasi pasar bagi media akan
menempatkan jasanya pada ceruk tertentu. Pasar di banjiri jutaan produk dan
jasa serta ribuan merek yang berebut ingin masuk dalam ingatan konsumen. Karena
harus bertempur dengan ribuan nama dan berbagai hal yang memecahkan
erhatiannya, maka pendengar hanya tahu hal-hal yang memang diinformasikan. Dengan
membuat siaran yang khas, konsep positioning akan menggiring ingatan pada jasa
penyiaran yang kita buat untuk pendengar. Media penyiaran dapat menikmati
keuntungan dari segmentasi pasar, diantaranya adalah:
- Alokasi sumber daya lebih efisien karena media penyiaran memilih sasaran yang lebih menarik.
- Lebih memahamikebutuhan dan keinginan pemirsa/pendengar dan pengiklan.
- Lebih memahami situasi persaingan.
Segmentasi pasar tidak bisa dilakukan apabila
ukuran pasar terlalu kecil. Untuk kondisi seperti ini segmentasi hanya
menghasilkan segmen yang tidak ekonomis untuk digarap. Selain itu pasar yang
sangat homogen dan heterogen tidak bisa dilakukan segmentasi karen segmentasi
bertujuan untuk mengelompokkan pasar berdasarkan karakteristik yang
berbeda-beda.
Pemrograman media penyiaran
Pemrograman (programming) adalah mengatur dan
menyusun materi-materi siaran atau acara-acara yang merupakan hasil produksi
media penyiaran. Pengaturan waktu pengudaraannya
dilakukan sedemikian rupa yang disesuaikan dengan karakter media penyiaran. Bertujuan
sebagai strategi untuk meraih target audience yang diinginkan dan diharapkan
mampu mengatasi persaingan pasar.
Sebelum
membuat program, pengelola media penyiaran harus mampu membidik target
pendengar atau pemirsanya secara tepat.
a.
Menentukan
target pendengar atau pemirsa
Rumusan target pendengar atau pemirsa yang
harus dicapai media penyiaran, yaitu dengan mengetahui profil pendengar atau
pemirsa. Profil tersebut dapat dilakukan dengan dua cara pendekatan yaitu pendekatan
demografi yang berupa pilihan pendengar atau pemirsa wanita atau pria saja atau
gabungan, tingkatan usia yang secara sederhana menggunakan pendekatan, tngkat
pendidikan,status ekonomi dan sosial, profesi, dan pendekatan psikografi
merupakan pendekatan akan hal-hal yang sulit diukur dalam batasan konteks
demografi.
Produk media penyiaran
Setiap organisasi sekurang-kurangnya
menghasilkan satu “produk” dari suatu jenis produk. Produk yang dimaksudkan
bukan hanya berupa barang, akan tetapi juga mencakup jasa, orang, organisasi,
dan gagasan. Oleh karena itu, “produk” yang dijual mempunyai banyak bentuk, dan
ini merupakan poin pertama yang paling penting dalam upaya mengembangkan konsep
pemasaran. Produk media penyiaran adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
oleh media penyiaran kepada audience untuk didengar atau ditonton. Beberapa
produk media penyiaran antara lain:
1.
Acara atau program
Merupakan
produk media penyiaran yang telah ditetapkan oleh pengelola berdasarkan riset
ataupun hanya mengandalkan insting dan asumsi. Program yang dibuat misalnya:
kuis, talk show, sinetron, berita atau informasi, dan musik.
2.
Air Time
Merupakan
waktu siaran radio. Waktu yang digunakan ini dapat dijadikan produk yang
dijualpada para pengiklan. Produk air time antara lain: time signal atau
penanda waktu, spot iklan yaitu iklan dengan durasi 30-60 detik yang direkam
dengan pengisi suara, adlips yaitu iklan yang dibacakan oleh penyiar baik
secara langsung maupun direkam.
3.
Format radio/televisi
Format media
penyiaran merupakan bahan “jualan” karena dengan memformatkanprogram dengan
keunikannya akan membuat pengiklan lebih mudah memahamimedia penyiaran dan
audience-nya.
4.
Off air
Merupakan
kegiatan untuk mendukung promosi media penyiaran.
5.
Audience
Merupakan
modal untuk media penyiaran. Secara spesifik, hal tersebut dikaitkan dengan
ranting iklan. Semakin tinggi ranting sebuah program, maka biaya iklan per
kepalanya menjadi semakin murah.
6.
News letter atau kartu anggota
News letter
ataqu bulletin yang diterbitkan secara berkala atau kartu anggota yang
berfungsi juga sebagai kartu diskon merupakan bagian dari produk media
penyiaran. Strategi ini dapat mendekatkan media penyiaran dengan audience
maupun pengiklan.
7.
Sms (short message system)
Dapat
digunakan sebagai sumber pendapatan media penyiaran. Misalnya, audience
mengirimkan SMS untuk kuis berhadiah. Semakin
banyak kirim SMS peluang menang semakin besar. Program ini dapat dilakukan
melalui kerja sama dengan perusahaan yang menangani jasa seluler.
Sumber dana media
Sumber
pendapatan media penyiaran bisa diperoleh dari sponsor, iklan, ataupun dana
dari pemerintah. Ada beberapa macam lembaga penyiaran, yaitu lembaga penyiaran
publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga
penyiaran berlangganan yang dapat melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung
jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
A.
Sumber pendapatan lembaga penyiaran publik
Seperti yang dicantumkan dalam UU Penyiaran
No. 32 tahun 2002 Pasal 1, lembaga penyiaran publik berbentuk badan hukum
didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial dan
berfungsi memberi layanan untuk kepentingan rakyat. Yang dimaksud dengan
Lembaga Penyiaran Publik adalah Televisi Republik Indonesia, dan Radio Republik
Indonesia yang berada di ibukota Negara Republik Indonesia.
Sementara itu, sumber pendapatan mereka
berasal dari iuran penyiaran, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, siaran iklan, dan
usaha lain yang terkait dengan penyelenggaraan penyiaran.
B.
Sumber pendapatan lembaga penyiaran komersial
Meskipun
semakin padat teknologi, dana yang diperlukan untuk merawat dan menghargai
kreativitas awak siar masih tetap besar. Tanpa kepastian dana untuk jangka
pendek, minimal satu tahun, media penyiaran akan “mati sebelum berkembang”. Secara
tradisional, media penyiaran dihidupi oleh:
1.
Sumber dana ekonomis, yaitu sumber dana yang
berasal dari pengiklan. Apabila terjadinya ketergantungan pada pemilik modal
dalam mempersiapkan dana, maka pemilik modal akan dengan mudah menentukan hidup
dan matinya media penyiaran. Oleh sebab itu media penyiaran diharapkan segera
mendapatkan sumber dana ekonomis. Dengan demikian, kreadibiltas media penyiaran
itu akan semakin mantap di hadapan klien dan pemirsanya.
2. Sumber
dana politis, yitu sumber dana yang berasal dari pemilik modal yang disiapkan
untuk jangka waktu tertentu, tergantung kesepakatan dengan pihak pengelola.
C.
Sumber pendapatan lembaga penyiaran komunitas
Menurut Eroll
Jonathans (2007) radio komunitas telah menerapkan kiat-kiat strategi periklanan
tanpa ratecard. Alasannya, pendapatan ini sekedar untuk menutup ongkos
operasional siaran. Beberapa radio komunitas yang terpantau, mengaku tidak
mengirimkan tagihan biaya siaran ke pemasang iklan. Mereka hanya menerima “uang
terimakasih”.
Sementara
itu, regulasi memang diperlukan untuk mengatur. Tetapi saat peta hubungan media
dan pebisnis berkembang kompleks, kebijakan pasi akan diwacanakan. Kalaupun
tidak ingin melanggar aturan, biasanya dicari pembenaran dengan menerjemahkan
pasal dan ayat yang fleksibel melalui makna tafsir. Itulah sebabnya ditafsirkan
bahwa peluang pendapatan bagi radio komunitas adalah iklan layanan masyarakat. Dari
perspektif industri periklanan, lembaga penyiaran komunitas merupakan pasar
yang tepat untuk mensosialisasikan produk tertentu secara lebih efektif dan
efisien.
D.
Sumber pendapatan lembaga penyiaran
berlangganan
Pembiayaan
lembaga penyiaran berlangganan berasal dari iuran berlangganan dan unsaha lan
yang sah terkait dengan penyelenggaraan penyiaran. Pada UU No. 32 Pasal 25 ayat
2 dijelaskan bahwa lembaga penyiaran berlangganan memancarluaskan atau
menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui televisi,
multimedia, atau media informasi lainnya. Lembaga penyiaran ini terdiri atas
lembaga penyiaran berlangganan melalui satelit, kabel, dan terestrial.
Petugas pemasaran
Berkaitan dengan petugas pemasaran di media
penyiaran, ada beberapa jabatan yang disiapkan. Misalnya, manajer pemasaran dan
marketer. Istilah yang digunakan untuk pemasar ini beranekaragam, contohnya
marketer juga bisa disebut account executive, marketing executive, marketing
support, dan lain-lain. Pada dasarnya tujuannya sama, yaitu menjual produk
media penyiaran atau mengajak pengiklan untuk menggunakan media penyiaran
sebagai wahana iklan.
a.
Manajer pemasaran
Manajer
pemasaran mempunyai posisitanggung jawab di dalam operasi iklan manapun. Ia
mengawasi pemasaran waktu siaran iklan dan menghasilkan pemasukan untuk media
penyiaran. Ia menyewa dan mengawasi staf pemasaran, menetapkan target
penjualan, mengkoordinasi promosi (kadang-kadang bersama manajer promosi),
mengembangkan kartu tarif dan materi pemasaran.
b.
Pemasar (marketer)
Pemasar
(marketer) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari produsen
ke konsumen. Jika menyangkut jasa tentunya bukan hanya menjual jasa media
penyiaran, misalnya iklan untuk mendongkrak penjualan suatu produk atau jasa. Pemasaran
sesungguhnya meliputi semua tahapan, yaitu membantu proses penciptaan iklan
hingga mengecek dampaknya bagi khalayak setelah transaksi untuk beriklan
terjadi.
Menciptakan sebuah iklan
Iklan dibuat bertujuan untuk memberikan
informasi, membujuk dan mengingatkan. Dalam proses pembuatan iklan dibagi
menjadi dua tugas, yaitu tugas marketing yang berhubungan dengan klien dan
tugas copywriter yang berhubungan dengan marketing. Penulis naskah iklan dalam
dunia periklanan disebut copywriter,
baik ia yang menulis naskah iklan untuk media penyiaran maupun media cetak. Copywriter juga bertindak sebagai
sutradara atau produser diharapkan mampu menciptakan suasana dan gaya
penyampaian pesan iklan yang santai, namun memikat tanpa harus berlagak sopan
santun. Copywriter biasanya dibantu
oleh Art director atau Visualizer (pengarah seni). Bertujuan
untuk menuangkan ide tulisannya dalam gambar atau rekaman suara. Semua iklan
harus disiarkan rekamannya karena iklan-iklan dibayar untuk disiarkan. Iklan
harus ditempatkan pada waktu-waktu yang sesuai untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan menjelang akhir tugas shift penyiar. Jika pemutaran iklan
terlalu berhimpitan dengan akhir shift penyiaran menyebabkan kecepatan
membacanya dan terdengar tergesah-gesah atau iklan terpaksa terpotong oleh
penanda waktu. Ini terdengar tidak proffesional dan menjatuhkan kredibilitas
media penyiaran terhadap pemasang iklan.
A.
Rambu-rambu dalam pembuatan iklan
Menurut
Keith Jackson dan Phil Carey (1997), membuat iklan harus jujur.
Adapun
hal-hal yang yang perlu diperhatikan dalam pembuatan iklan, yaitu pastikan
bahwa iklan yang dibuat tidak melanggar hukum, pastikan kebenarannya, bedakan
iklan dari program, jaga keadilan, pastikan bahwa testimonial (pengakuan)
jujur, hormati kepercayaan orang.
Selain itu
ada beberapa hal yang perlu dihindari dalam pembuatan iklan, yaitu menggunakan
bahasa asing yang tidak dimengerti, pemberian harapan yang muluk, memaksakan
pesan, berbau SARA atau suku, ras dan agama menjadi isu yang sensitif apabila
digunakan untuk iklan, terlalu dominan dengan unsur kuantitatif bukan kualitatif.
B.
Bentuk-bentuk iklan
1.
Slogan atau quotes ( pernyataan resmi)
2.
Feature (liputan mendalam). Feature dengan
penjang beberapapun akan memungkinkan kita menyampaikan beberapa segi dari
masalah yang dibicarakan secara kreatif dan padat.
3.
Public Service Announcement (iklan layanan
masyarakat) dapat berupa adlips atau spot dengan durasi 30-60 detik.
4.
Dialog-obrolan, opini, yang dipotong
pendek-pendek (free speech massage)
5.
Lagu jingle dengan pesan pada liriknya.
C.
Merancang pesan iklan
Hal pertama yang dilakukan oleh copywrite
adalah memilih sasaran audience dan respon apa yang diinginkan oleh pengiklan.
Pada dasarnya
konsep kreatif dalam komunikasi pemasaran atau periklanan adalah gagasan dasar
atau basic idea suatu pesan komunikasi yang antara lain dimaksudkan untuk
membadakan produk kita dengan produk pesaing. Selanjutnya adalah membuat pesan
yang ideal, yaitu isi pesan harus menarik perhatian (attention), menimbulkan
minat (interest) memicu keinginan (desire), dan mendorong orang untuk berbuat
(action). Untuk mencapai kedua syarat tersebut, dampak pesannya tidak hanya
tergantung pada APA yang disampaikan, akan tetapi BAGAIMANA pesan disampaikan
(Kotler, 1997).
Eksekusi
pesan termasuk dalam karegori BAGAIMANA pesan disampaikan. Dalam proses
komunikasi, eksekusi ini termasuk dalam proses encoding, yaitu penerjemahan
pesan ke dalam simbol-simbol. Tiga hal yang menjadi bagian iklan secara utuh,
yaitu apa yang disampaikan (message), alasan justifikasi agar diminati,
diinginkan, dan dipercaya konsumen (appeal), dan kombinasi berbagai cara untuk
menarik perhatian dan keyakinan yang secara kompatibel berlangsung bersama
appeal.
D.
Bentuk iklan
Dalam
dunia penyiaran, bentuk iklan dibedakan menjadi: (1) iklan langsung (hard
selling), (2) sponsor program, (3) pariwara dalam bentuk program, misalnya
acara advertorial dunia usaha yang berisi feature suatu perusahaan atau
produknya, (4) aktivitas luar studio (off air) yang kemudian dimuat diberita
atau pernak-perniknya.
E.
Tujuan iklan
Dalam
perkembangannya, tujuan iklan bukan hanya untuk meraih konsumen (hard selling),
tetapi menjadi pendorong hasrat konsumen untuk loyal pada merek (brand image),
bukan sekedar mengonsumsi produk atau menggunakan jasa. Iklan merupakan alat
utama dalam brand strategy, kampanye untuk menciptakan image suatu produk.
Iklan terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Iklan informatif. Iklan ini dianggap sangat
penting untuk peluncuran kategori produk baru. Tujuannya adalah:
a.
Menginformasikan pasar mengenai keberadaan
suatu produk baru.
b.
Memperkenalkan cara pemakaian baru dari
produk tertentu.
c.
Menyampaikan perubahan harga pada pasar.
d.
Menjelaskan kerja suatu produk.
e.
Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan
perusahaan.
f.
Meluruskan kesan yang keliru.
g.
Mengurangi kekuatan atau kekhawatiran (calon)
pembeli.
h.
Membangfun citra perusahaan.
2.
Iklan persuasif. Merupaka iklan untuk
memengaruhi atau membujuk konsumen. Tujuannya yaitu:
a.
Membentuk pilihan merek.
b.
Mengalihkan pilihan ke merek tertentu.
c.
Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut
produk.
d.
Mendorong pembeli untuk membeli saat itu
juga.
e.
Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan
wiraniaga.
3.
Iklan yang bertujuan mengingatkan (reminder
advertising) lebih cocok digunakan untuk produk yang sudah memasuki tahap
kedewasaan.. iklan ini ditujukan kepada pembeli atau calon pembeli (prospek)
supaya tidak melupakan produk. Tujuan iklan pengingat:
a.
Mengingatkan pembeli bahwa produk yang
dibutuhkan tersedia dalam waktu dekat.
b.
Mengingat pembeli akan tempat-tempat outlet
penjualan.
c.
Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak
ada promosi harga murah.
d.
Menjaga agar ngatan pertama pembeli jatuh
pada produk perusahaan itu.
F.
Pesan iklan
Pesan
iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat, sebab yang hendak
dikomunikasikan dalam pesan adalah benefit produk. Dalam perjalanan waktu,
pemasar dapat mengubah-ubah pesan iklan, khususnya jika konsumen merasa benefit
yang lama sudah tidak dipersepsi sebagai faktor diferensiasi produk dan ingin
menggali benefit baru yang berbeda dari produk tersebut.
Penulis iklan
memang dituntut untuk kreatif. Sehubungan dengan hal itu biasanya digunakan
beberapa metode yang digunakan, yaitu: metode induktif dilakukan dengan cara
mewawancarai pelanggan, dealer, pakar, dan bahkan pesaing. Sedangkan metode deduktif, yaitu ide kreatif iklan
didapatkan atau digali dari kerangka ide.
G.
Eksekusi ide iklan
Eksekusi
adalah kombinasi berbagai cara yang dimunculkan bersamaan dengan appeal untuk
menarik perhatian. Bagian ini disebut juga dengan kreatif karena akan sangat
dipengaruhi oleh kreativitas pembuat iklan. Kreatif mentangkut style, tone, dan
format.
Style pesan dapat
disampaikan melalui berbagai gaya, seperti:
1.
Cuplikan peristiwa kehidupan (slice of life :
menunjukkan seseorang atau beberapa orang menggunakan produk dalam keadaan
sebenarnya.
2.
Gaya hidup (life style): menekankan
kesesuaian produk dengan gaya hidup tertentu.
3.
Fantasi (fntasy): menciptakan fsntasi sekitar
produk atau penggunaannya.
4.
Mood or image: menciptakan citra sekitar
produk.
5.
Musical (musikal): menggunakan latar belakang
musik untuk seluruh iklan.
6.
Simbol kepribadiaqn: menciptakan atau
mengaitkan simbol keprbadian dengan produk.
7.
Bukti penghargaan (testimonial evidence):
menampilkan atau menyuarakan buktui-bukti ilmiah atau penghargaan yang dicapai
oleh produk.
Tone: iklan dapat
disampaikan dengan bentuk humor, argumentasi positif tentang produk ataupun
stimulasi emosi, seperti rasa takut, cinta, dan gembira.
Format: format
mencakup elemen-elemen seperti warna, ukuran, dan ilistrasi. Dalam radio siaran
karena “hanya suara”, maka ilustrasi menjadi dformat yang harus diperhitungkan
copy writer. Demikian pula untuk televisi, ilustrasi dapat berupa musik atau bunyi-bunyian
lain maupun gambar yang dapat menguatkan iklan.
H.
Proses pembuatan iklan
Dalam
proses pembuatan iklan dibagi menjadi dua tugas, yaitu tugas marketing yang
berhubungan dengan klien dan tugas copywriter yang berhubungan dengan
marketing.
a.
Hubungan marketer dengan klien
Contoh
pembuatan spot iklan:
Penempatan
iklan dapat disesuaikan dngan kepentingan pemasang iklan. Misalnya, untuk time
signal diletakkan tepat pada jam “utuh”, yaitu pada jam 06.00, jam 12.00 dan
seterusnya. Untuk iklan lainnya dapat ditempatkan secara menyebar pada satu
periode jam penyiaran. Misalnya, pada menit ke-15, menit ke-30, atau menit
ke-45. Pada pokoknya, penempatan iklan dapat disesuaikan dengan run down acara
dengan komposisi yang terdengar nyaman ditelinga.
Beberapa
radio mengelompokkan iklan siarannya. Sekelompok iklan (commercial cluster)
bisa terdiri dari tiga iklan. Penyiar diharapkan memerhatikan penyiaran
iklan-iklan tersebut. Dalam pengoperasian siaran adakalanya penyiar didampingi
operator musik dan iklan serta insert lainnya sehingga jika penyiar lupa pada
waktu pemutaran iklan, sang operator akan mengingatnya. Selain itu, iklan harus
ditempatkan pada waktu-waktu yang sesuai untuk menghindari hyal-hal yang tidak
diinginkan menjelang akhir tugas shift penyiar. Jika pembaca iklan atau
pemutaran iklan terlalu berhimpitan dengan akhir shift penyiaran menyebabkan
kecepatan membacanya, sehingga terdengar tergesa-gesa atau iklan terpaksa
terpotong oleh penanda waktu.
J.
Hubungan marketing dengan copywriter
Ketika pemasang iklan telah menyetujui untuk
beriklan di media kita, bagian dari tugas marketing adalah memberikan order
iklan pada copywriter. Contohnya, pemasang iklan ingin dibuatkan iklan
berupaspot iklan. Selanjutnya, copywriter akan memproses pembuatan iklan dengan
hasil akhir berupa spot iklan.
Proses
pembuatan spot iklan dimulai setelah teks iklan telah dibuat berupa script
iklan. Setelah itu, script iklan yang dibawakan oleh voice talent (pengisi
suara) dan ilustrasi musik direkam. Rekaman dapat dilakukan dengan menggunakan
program cool edit pro atau jenis program lainnya. Setelah perekaman, dilakukan
mixing sekaligus editing rekaman. Hasil akhir setelah editingmadalah berupa
spot iklan.
K.
Panjang spot iklan
Panjang spot iklan tergantung pada tujuannya.
Jiak pemasang iklan adalah perusahaan yang dikenal baik, apa yang mereka
butuhkan hanyalah mengatakan “jangan lupa kami ada”. Tetapi jika produk
benar-benar baru (tidak hanya merek baru) yang diiklankan mungkin perlu
beberapa menit untuk cukup dapat
menjelaskan sehingga pembeli potensial dapat menentukan apakah mereka tertarik
atau tidak.
Di
inggris dan kebanyakan negara-negara eropa waktu iklan dijual berdasarkan
metric, dalam penggalan 10 detik, misalnya 10, 20, 30, 40, 50, 60 detik. Biasanya
tinggal menyesuaikan. Sedangkan di Amerika, norma yang dipakai adalah 60 detik,
walaupun bisa dibeli hanya 30 detik. Pada kenyataanya, 30 detik terlalu pendek
sedangkan 60 detik terlalu panjang kecuali jika tersedia banyak informasi untuk
iklan itu.
L.
Memilih ilustrasi musik dan sound efect
Ilustrasi musik dan sound efect merupakan hal
yang penting dalam klan media elektronik. Musik dan spound efect biasanya mampu
meningkatkan memorability (daya ingat) terhadap pesan iklan. Ada kalanya iklan
radio atau televisi hanya terdiri dari lagu atau jingle yang sengaja dibuat
(compesed). Namun, ada juga lagu atau ilustrasi musik yang diambil dari library
studio rekaman.
M.
Berikan insentif untuk mendorong pengiklan
Insentif berupa potongan harga atau
penambahan jumlah penyiaran iklan dapat diberikan jika pengiklan membelanjakan
uangnya dalam jumlah yang besar.
N.
Menentukan media iklan
Walaupun tugas pokok media penyiaran adalah
menjual program radio ataupun televisi, akan tetapi perlu dipahami pula
berbagai upaya untuk membantu klien aqgar iklannyan sesuai dengan sasaran. Salah
satu yang ditanyakan pemasang iklan adalah rating. Rating adalah sebuah alat
atau metode untuk mengetahui efektivitas siaran untuk semua bentuk penyiaran. Ranting
lebih banyak digunakan untuk media penyiaran televisi, karena ranting biasanya
dibuat oleh lembaga survei swasta yang berbiaya relatif mahal.
O.
Keberhasilan dan kegagalan iklan
Secara umum, pemasang iklan berharap agar
produk atau jasa yang diiklankan akan diterima oleh masyarakat dalam arti dapat
dijual dan laku keras. Ada banyak parameter yang menentukan keberhasilan laku
atau tidak lakunya sebuah produk atau jasa. Walaupun iklan baik, tetapi jika
produk atau jasa yang diiklankan tidak menunjukkan kualitas yang baik, maka
akan menyebabkan pembeli tidak melakukan repeat order dan tidak loyal.
Iklan
dianggap cukkkup berhasil jika setelah mendengar atau membaca iklan lalu
konsumen mendatangi toko untuk melihat barang yang diiklankan. Jika ternyata
pada kenyataannya produk itu memilikmi kualitas yang kurang baik, tentu saja
konsumen akan memberikan keputusan akhir untuk membeli atau mengabaikannya.
P.
Menangani keluhan pemasang iklan
Umpan balik yang baik maupun yang buruk dari
klien maupun konsumen merupakan hal penting bagi media penyiaran. Jika umpan
balik itu menyangkut iklan, maka seharusnya marketernya merupakan orang yang
pertama kali menanggapi masalah ini. di beberapa perusahaan memang memliki
customer care atau pelayanan pelanggan. Akan tetapi, dalam perusahaan yang
lebih sederhana penanganan keluhan ini dapat ditangani langsung oleh pengelola
ataupun marketernya. Dapatkan umpan balik dari klien melalui angket, kelompok
fokus, ataupun mengajukan pertanyaan kepada klien.
Dengan
adanya umpan balik akan memungkinkan kita untuk mengetahui apa pendapat orang
tentang iklan yang disiarkan.. jika umpan baliknya baik, ada baiknya
dipertahankan dan diusahakan untuk meningkatkan kualitas iklannya. Akan tetapi,
jika umpan baliknya buruk, maka perhatikan hal-hal berikut:
1.
Catat keluhan atau pujian itu dan sediakan
buku catatan untuk memasukkan semua umpan balik yang diterima media penyiaran.
2.
Tunjukkan kepada orang yang bertanggung
jawab. Karena berkaitan dengan iklan yang dibuat, pelajari keluhan apa yang
disampaikan oleh pendengar, kemudian sampaikan keluhan itu pada tim kreatif
iklan.
3.
Tanggapi keluhan dengan cepat.
4.
Beritahu pada penyampai keluhan apa yang
telah kita lakukan.
5.
Cross check keluhan bersama tim
Membuatn
cross check tentang keluhan iklan dapat dilakukan bersama tim.
6.
Diskusi bersama tim tentang keluhan itu. Agar
mmudahkan pemecahan masalah tentang keluhan terhadap klien.
7.
Putuskan apa yang harus dilakukan. Jika keluhan
itu tidak benar, beritahu orang yang menyampaikan keluhan itu.
8.
Sampaikan tanggapan yang berupa pujian.
Pelayanan
harus diberikan secara konsisten, bukan sekali waktu saja. Karena itu, untuk
mengulang kembali pengalaman yang menyenangkan itu bagi pelanggan, kita perlu
mengukur dan menetapkan standar layanna.
Marketing
media baru
Sebuah
bentuk media penyiaran, misalnya radio atau televisi dikepung dengan beragam
media lain, seperti Laptop, Blackberry, Ipad, atau PC Tablet. Kini setiap orang
secara rutin mencampuradukkan berbagai media menurut kebutuhan mereka dan
menganggap itu hal yang biasa.
Salah satu aspek yang dirasakan oleh orang modern, baik dia ibu rumah tangga, pekerja, ataupun bersekolah adalah perasaan kurang waktu. Salah satu cara yang paling umum dicoba orang untuk menanggulangi kekurangan waktu adalah dengan mengerjakan beberapa hal sekaligus. Misalnya, menonton televisi atau mendengarkan radio sambil mempersiapkan makan, melakukan pekerjaan rumah atau sambil berbicara di telepon. Kapasitas untuk secara serentak memproses masukan-masukan multimedia tampaknya semakin membesar dalam setiap generasi baru. Sebalikny6a, kesabaran dan jangka waktu perhatian tampaknya semakin berkurang.
Mengingat
hal tersebut, maka dapat dikatakan peluang untuk setiap media bertumbuh akan
tetap ada. Pendorong yang mendasari fase perubahan adalah faktor teknologi. Suatu
kombinasi dari perkembangan yang saling terkait termasuk internet, world wide
web, digitalisasi, penurunan dramatis biaya komputer, murahnya hyarga
berlangganan internet digabungkan dengan peningkatan dramatis kapasitas lebar
gelombang. Semuanya bersatu untuk menciptakian “revolusi digital”. Revolusi
digital didefinisikan sebagai perubahan digital yang memadukan suara, data, dan
video ke jaringan informasi, baik publik maupun swasta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar